Poso- Tim sepak bola Thomasa Jaya Kabupaten Poso usai mengikuti pertandingan antar Forum Sepak Bola Indonesia (FOSBI) U 14 di Lapangan Tri Sakti Bogor Jawa Barat, beberapa waktu lalu bernasib apes.
Pasalnya, para pemain dan coach sempat terlantar di Jakarta sebelum nginap di Mess Pemda Sulteng dan dipulangkan ke Palu oleh Ketua Pokja Sulteng Emas Ronny Tanusaputra
Menurut Pelatih PS Thomasa Jaya Poso, Erwin permasalahan ini bermula ketika anak-anak asuhnya hendak berangkat ke Bogor untuk mengikuti kejuaraan FOSBI.
Karena perjalanan ini membutuhkan biaya, sehingga pihaknya menggelar pertemuan dengan menghadirkan para orang tua pemain dan beberapa tokoh masyarakat. Dengan tujuan mencari jalan keluar guna menanggulangi biaya akomodasi serta berbagai macam kebutuhan selama di Bogor. Dari pertemuan tersebut disepakati jika sebagian biaya akomodasi/ transportasi serta makan/minum selama di sana, akan ditalangani oleh Sonny Tandra. Pernyataan ini disampaikan langsung orang kepercayaan Sonny Tandra bernama Robby Rombot dalam dua kali pertemuan.
Tentunya dengan adanya jaminan tersebut, PS Thomasa Jaya legah. Apalagi yang akan membantu biaya perjalanan mereka anggota Dewan asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Poso.
Dengan penuh percaya diri dan harapan besar, kata Erwin, berangkatlah Tim Thomasa Jaya. Namun apa yang terjadi. Dana yang dijanjikan melalui orang kepercayaannya tidak di transfer hingga mereka kembali ke kampung halaman. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan Tim, Erwin selaku Coash terpaksa harus bertanggungjawab dan menggunakan dana pribadinya.
Menurut Erwin, yang pihaknya kesal, karena sampai di Poso, janji akan mengirimkan dana tidak pernah ditunaikan. Padahal jelas- jelas Robby Rombot memberikan keyakinan kepada kami termasuk saat dalam perjalanan.
“Jujur kami dan orang tua para pemain sangat kecewa terhadap Sonny Tandra, ” kata Erwin, Selasa 23 Agustus 2022.
Beruntung tambah Erwin, pihaknya bertemu dengan Ronny Tanusaputra, sehingga pihaknya yang sempat terlantar diurus Ronny, termasuk membantu biaya tiket pesawat balik Palu dan akomodasi lain hingga tiba di Poso.
“Makanya kami sangat berterima kasih kepada Ronny. Dia dewa penolang kami, jika mungkin tidak ketemu, tidak lagi bagaimana nasib kami di Jakarta,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Sulteng asal Fraksi NasDem, Sonny Tandra yang dikonfirmasi mengungkapkan sebenarnya sejak awal dirinya sudah mengingatkan untuk tidak berangkat karena membutuhkan biaya besar apalagi 24 orang. Namun pelatih tetap memaksakan diri, akibatnya sempat terlantar di Jakarta.
Jika kemudian kata Sonny, dirinya dituding tidak ikut membatu itu keliru juga, boleh tanyakan kepada Robby Rombot, sekalipun nilainya tidak seberapa.
Sonny juga menambahkan, justru dirinyalah yang mengkomunikasikan dengan Ronny Tasunasuptra sehingga anak-anak asuhan Erwin ini bisa pulang ke Tanah Poso, setelah sebelumnya dirinya ditelpon oleh salah seorang Pendeta.
“Jadi keliru jika saya yang menyebabkan pesepakbola Thomasa Jaya terlantar di Jakarta. Mestinya ini juga menjadi tanggungjawab Pemda,” cetusnya.
Ia juga menegaskan mestinya permasalahan seperti ini tidak dibawa-bawa ke ranah politik. Dirinya bukan tidak mendukung olahraga tetapi masih banyak persoalan masyarakat yang masih perlu di prioritaskan, seperti menyangkut pendidikan dan kesehatan. Apalagi angka kemiskinan Sulteng masih mencapai 13 persen. “Kalau mau main bola jangan beken susah orang lain,” katanya.
Sonny pun menambahkan bahwa olahraga itu penting, tapi yang murah seperti lari.
“Jika mau mengejar prestasi belum saatnya bagi Sulteng nanti jika daerah ini sudah mampu,” pungkasnya.**
Penulis/Sumber Media Center KONI