
Palu, trustsulteng – Pengurus Besar atau PB Alkhairaat menegaskan bahwa organisasi tidak mendukung atau berpihak pada salah satu kontestan politik dalam Pemilu 2024.
Pernyataan ini disampaikan dalam surat resmi bernomor 227/14.8/PBA/2024 untuk merespons klaim sejumlah pihak yang mengatasnamakan Alkhairaat dalam kepentingan politik tertentu.
Surat pernyataan ini diterima redaksi dan sudah beredar di sejumlah WatsApp Group (WAG) pada Ahad 23 Maret 2025.
Dalam pernyataan tersebut, PB Alkhairaat mengingatkan bahwa pesan pendiri Alkhairaat, Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), menegaskan bahwa Alkhairaat adalah milik umat dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik kelompok tertentu.
“Misi utama Guru Tua adalah menyebarluaskan pendidikan, dakwah, dan pengabdian sosial untuk semua umat dan bangsa Indonesia, bukan untuk kepentingan politik tertentu. Maka, mengklaim Alkhairaat dalam dukungan politik adalah tindakan yang bertentangan dengan misi Guru Tua,” tegas PB Alkhairaat.
PB Alkhairaat juga mengakui bahwa dalam sejarahnya, beberapa kader Alkhairaat pernah aktif di partai politik seperti PNI, Masyumi, dan Parmusi. Namun, hal ini bersifat personal dan bukan sikap resmi organisasi.
Oleh karena itu, setiap individu dalam komunitas Alkhairaat tetap memiliki hak politik, tetapi mereka tidak diperbolehkan membawa simbol Alkhairaat dalam dukungan politik.
Ketua Utama Alkhairaat, H.S. Alwi Saggaf Aljufri, menekankan prinsip utama organisasi:
“Alkhairaat ada di mana-mana, tetapi tidak ke mana-mana.”
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh klaim yang tidak bertanggung jawab.
Jika ada individu atau kelompok yang menggunakan simbol Alkhairaat untuk kepentingan politik, masyarakat diminta melaporkannya kepada PB Alkhairaat agar dapat diambil tindakan organisasi yang tegas.
Dengan pernyataan ini, PB Alkhairaat berharap dapat menjaga independensi organisasi serta melindungi marwah perjuangan Guru Tua dalam membangun pendidikan dan dakwah bagi seluruh umat. ***