PALU – Ketua Umum KONI Sulawesi Tengah (Sulteng) M Nizar Rahmatu yakin cabang olahraga (Cabor) pencak silat di Sulteng bangkit kembali. Gus Nizar, sapaan akrabnya, mengatakan alasan Cabor pencak silat bisa berkembang lebih baik lagi karena pencak silat budaya bangsa dan pernah mencetak pendekar dunia.
“Memang kita harus akui musibah gempa tsunami likuifaksi kemudian dilanjut dengan Covid-19 sehingga agenda-agenda baik aktivitas organisasi maupun iven – iven tidak berjalan maksimal,” kata Nizar saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Tengah di Bora, kabupaten Sigi Sabtu malam (20/11).
Nizar sendiri saat era Ketua IPSI Sulteng Longki Djanggola pernah menjadi manajer atlet pencak silat Sulteng Prakualifikasi PON 2007 di Makassar dan menghasilkan tiga medali emas.
Atlet yang Ia bawa peraih medali emas juara dunia pencak silat asal Sulteng yang kini anggota DPRD Sulteng Abdul Karim Aljufri, Satriani asal Banggai Kepulauan dan Aris, dan termasuk Risman pelatih seni yang kini sekretaris Umum IPSI Sulteng saat ini.
“Saya juga lahir dari kandungan silat. Alhamdulillah saya bisa berdiri disini juga karena memang energi dari silat. Insya Allah kedepannya saya melihat kompetisi kompetisi perguruan yang seperti dulu bangkit lagi. Ada yang SMI, Tadulako, Tapak Suci yang tinggi volume kegiatannya. Saya berharap pasca pandemi ini akan aktif lagi,” kata Nizar.
Nizar berharap kedepan IPSI Sulteng harus lebih baik lagi. Dapat melahirkan pendekar penerus dari Ansar Yotomaruangi peraih medali emas PON 1996 dan Abdul Karim Aljufrie. Serta kepada pengurus IPSI setelah Musprov bisa seiring dengan KONI Sulteng membangkitkan prestasi olahraga Sulteng PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara melalui program Sulteng Emas.
“Program Bapak Rusdy Mastura itu adalah Sulteng emas. Program yang sangat terukur. Saya berharap pencak silat ini masuk Sulteng Emas didalamnya ada 10 Cabor unggulan plus sepak bola. Karena pencak silat ini adalah budaya bangsa, budaya kita. Saya berharap ada muncul Ansar Yotomaruangi yang lain, Abduh (panggilan Abdul Karim) yang lain di provinsi Sulteng. Insya Allah program mulia ini berjalan 2022,” kata Nizar.
Sementara itu, Ketua Pengprov IPSI Sulteng Irwan Lapatta mengatakan agenda IPSI Sulteng banyak belum terlaksana karena musibah 2008 selepas terpilih menahkodai IPSI Sulteng tahun 2007. “Kami punya program melaksanakan pembinaan atlet silat melalui sirkuit per rayon per wilayah namun tertunda setelah bencana gempa. Kami tidak patah semangat melaksanakan program IPSI. Kedepan sesuai rencana dan target akan dilaksanakan kembali setelah musyawarah,” kata Irwan.
Irwan mengatakan, kekurangan -kekurangan pada periode pertama ini akan diperbaiki kedepannya. Khususnya pembinaan wasit juri dan pelatih.
Musprov IPSI Sulteng diikuti 46 peserta terdiri dari utusan Pengkab dan Pengkot IPSI serta perguruan pencak silat se Sulteng. Tema Musprov “Perkuat Persaudaraan Dalam Meningkatkan Prestasi Pencak Silat.”
Editor Yusrin L. Banna