PALU- Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, menjajaki kerja sama dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sulteng untuk meningkatkan kompetensi pengelola kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid (pegawai syara) se-Sulteng.
Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi, dihubungi dari Palu, Ahad (10/4), mengemukakan pembinaan untuk peningkatan kompetensi pegawai syara, merupakan satu bentuk tuntutan dan tanggung jawab tri dharma perguruan tinggi yang melekat pada UIN Palu.
“Pembinaan kompetensi pegawai syara merupakan satu bentuk optimalisasi tri dharma perguruan tinggi,” kata Prof Sagaf.
Sagaf yang merupakan Pakar Manajemen Pendidikan mengemukakan sesuai dengan ruang lingkup tri dharma perguruan tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, pengabdian masyarakat, dan penelitian, maka peningkatan kompetensi pegawai syara termasuk pengembangan fungsi masjid akan dilakukan secara bersama dengan DMI, pada tiga ruang lingkup tersebut.
Pada dataran pendidikan dan pengajaran, UIN Palu bersama DMI dapat melakukan pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia dan keterampilan pegawai syara mengenai baca dan tulis alquran, serta pengembangan wawasan keislaman.
Kemudian, pada bidang pengabdian masyarakat UIN Palu bersama DMI dapat melakukan pembinaan “life skill” sebagai upaya pemberdayaan pegawai syara.
Berikutnya, mengenai penelitian UIN Datokarama bersama DMI dapat melakukan riset-riset yang berkaitan dengan peran dan fungsi masjid dalam merawat harmonisasi antar umat beragama, serta riset yang berkaitan dengan pengembangan fungsi masjid.
“Riset-riset ini yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua pihak utamanya pemerintah dalam mengembangkan fungsi masjid,” ucapnya.
Berkaitan dengan itu, Ketua Umum PW DMI Provinsi Sulteng H Ahmad M Ali merespons positif rencana UIN Palu menggandeng DMI dalam peningkatan kompetensi pegawai syara serta pengembangan fungsi masjid.
“Pembinaan dan peningkatan kompetensi imam masjid dan pegawai syara, serta pengembangan fungsi masjid, dilakukan harus melibatkan multi pihak, baik pemerintah dan perguruan tinggi termasuk UIN Datokarama,” ucap Ahmad Ali.
Haji Matu sapaan akrab Ahmad M Ali mengemukakan DMI Sulteng membuka diri untuk berkolaborasi dengan multi pihak, demi optimalisasi visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid.
Ke depan, DMI Sulteng juga akan berupaya mengembangkan kompetensi imam masjid dan pegawai syara yang ada di provinsi tersebut.
DMI Sulteng akan menggandeng pondok pesantren sebagai tempat pembinaan kompetensi para imam dan pegawai syara di provinsi tersebut.
“Sehingga para imam dan pegawai syara ke depan dengan kompetensi yang memadai, dapat mengembangkan fungsi masjid sebagai tempat edukasi,” ujar Ahmad Ali.
Berdasarkan data Kemenag Sulteng terdapat 3.789 masjid dan 1.309 mushalla se-Sulteng. Kemenag Sulteng juga menilai terdapat beberapa tantangan yang harus disikapi secara bersama, antara lain sepinya jamaah shalat lima waktu di masjid, kompetensi imam yang perlu ditingkatkan, serta rendahnya insentif pegawai syara.*
Sumber: Biro Kominfo PW DMI Provinsi Sulteng