PALU-Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Tadulako (PP IKA UNTAD) Ahmad M Ali mengemukakan IKA menjadi wadah bagi para alumni untuk menunjukkan diri di masyarakat.
“IKA adalah sarana bagi alumni UNTAD untuk mencoba menunjukkan diri,” kata Ahmad M Ali, di Palu, Kamis (14/4/2022).
Ikatan alumni Universitas Tadulako dituntut untuk menunjukkan diri sebagai pribadi-pribadi yang unggul dan mampu unjuk gigi di antara alumnus-alumnus kampus-kampus lain di Indonesia.
Ahmad M Ali menyatakan IKA di dalamnya berisikan para lulusan UNTAD yang semestinya tidak hanya menyediakan ruang pertemuan rasa, akan tetapi juga ruang pertemuan intelektualitas.
Dalam konteks itu, kata dia, IKA UNTAD mulai mencoba memformulasikan ruang-ruang yang berbeda dari yang selama ini ada, dalam kerangka membangun eksistensi alumni agar lebih bermakna dan berkontribusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Haji Matu, sapaan Akrab Ahmad M Ali menyebut membangun eksistensi untuk optimalisasi kontribusi tentu bukan pekerjaan mudah. Namun yang tidak mudah bukan berarti tidak bisa.
“Satu hal yang mendasar yang harus dipenuhi adalah kepemimpinan yang kuat dan visioner,” ujarnya.
Maka, sebut dia, IKA yang notabene tempat bernaung para cendikia harus memberikan warna yang berbeda dalam kehidupan umat manusia.
Sehingga, kaum intelektual yang tergabung dalam IKA UNTAD harus menjadi pelopor dalam dinamika perubahan sosial di muka bumi ini, dari masa ke masa.
“Ia tidak cukup, dikenal dari mana berasal, melainkan gagasan apa yang dibawanya. Dalam konteks ini, kita harus berani mengakui bahwa kita masih minor dibanding alumni dari berbagai kampus lain di Tanah Air. Kita harus berani menyatakan bahwa nama almamater kita belum begitu dikenal bangsa ini,” ucapnya.
“Karena itu, harus mulai ada inisiasi-inisiasi yang lebih kualitatif sifatnya dari kita sebagai sebuah kelompok, agar muncul pride bagi alumnus-alumnus yang lain ketika menyandang nama almamater kita,” ujarnya.
Menurut dia, hal itu menjadi salah satu tantangan bagi alumni sebuah kampus bernama Tadulako memiliki arti pemimpin yang mempunyai sifat adil, bijaksana, cerdas, jujur, bersemangat, berani, pengayom dan pembela kebenaran.
“Sebagai alumnus, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memberikan corak intelektualitas tersendiri yang berangkat dari kekhasan kita sebagai kaum intelektual. Ruangnya bisa berupa politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain sebagainya,” ungkapnya.*