PALU- Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura memberikan penjelasan terkait pemberian bantuan dana hibah kepada Korps Alumni HMI (KAHMI) untuk pelaksanaan Musyawarah Nasional di Palu, Nopember 2022 mendatang.
Berikut penjelasan Gubernur Cudy melalui Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Gubernur, Jumat 16 September 2022.
Dari banyaknya informasi yang simpang siur terkait pemberian bantuan Hibah yang beberapa hari setelah DPRD Provinsi dan Gubernur menyetujui dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2022, selanjutnya akan diasistensi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) selanjutnya ditetapkan menjadi APBDP Tahun 2022.
Dimana alokasi bantuan untuk penyelenggaran Munas KAHMI di Palu telah ditetapkan Rp14 Miliar sebagai dana hibah.
Untuk itu djelaskan bahwa penganggaran tersebut direncanakan setelah ditetapkannya 3 Provinsi sebagai calon daerah pelaksanaan Munas KAHMI antara lain, Provinsi NTB, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Oleh panitia Nasional Munas KAHMI datang berkunjung kepada pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur dan DPRD.
Pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur dan DPRD menyambut baik, Palu-Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah.
Selajutnya Presidium KAHMI memutuskan Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah karena Munas KAHMI ingin mempercepat program pemulihan paska bencana yang menjadi tanggung jawab Pemerintah pusat, dengan mempercepat realisasi tahapan Rehabilitasi Rekonstruksi dan mendorong recovery ekonomi paska bencana, yang akan menjadi rekomendasi utama Munas KAHMI tahun 2022. Dan juga akan menjembatani aspirasi pembangunan, peningkatan ekonomi dan kesejahtraan masyarakat Sulawesi Tengah dengan diputuskannya Palu Sulawesi Tengah sebagai penyelenggara Munas KAHMI Tahun 2022.
Hal ini menjadi ajang promosi daerah Sulawesi Tengah di Kancah Nasional dan Internasional. Dan juga menyambut baik Niat Munas KAHMI, karena akan dikunjungi dan dihadiri tamu tamu anggota tetap KAHMI baik dari seluruh penjuru tanah air dan juga anggota KAHMI yang mungkin ada di Luar Negeri, bisa berjumlah 6.000 peserta.
Untuk menjaga harkat dan martabat daerah yang sudah menyambut baik pelaksanaan Munas KAHMI dilaksanakan di Palu Sulawesi Tengah, selaku tuan rumah sesuai ketentuan harus memberikan dukungan anggaran untuk biaya pelaksanaannya.
Dan oleh panitia Munas KAHMI Membutuhkan Anggaran Sebesar 15 M setelah dilakukan rasionalisasi hanya disetujui Sebesar 14 M.
Dan telah mendapat persetujuan dari Banggar DPRD dan juga telah disetujui oleh Pemerintah daerah dan DPRD.
Adapun pertimbangan persetujuan alokasi anggaran Munas KAHMI tersebut selain yang sudah disampaikan diatas, juga mempertimbangkan kemampuan anggaran dan ketentuan hukum yang berlaku. Dimana pemberian dana Hibah tersebut telah sesuai dengan ketentuan Permendagri 77 tahun 2020, bahwa Hibah dapat diberikan ketika belanja Mandatori ( Belanja Wajib) terpenuhi. Dalam struktur Rancangan Perubahan APBD tahun 2022 semua belanja mandatori yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangan telah terpenuhi seperti belanja pendidikan sudah di atas 20% dari jumlah belanja dalam APBD. Alokasi belanja kesehatan juga sudah di atas 10%, Belanja PEN sdh mencapai 25% dari dana transfer umum di luar DAK. Belanja infrastruktur juga terpenuhi dan regulasi terbaru mengatur alokasi dana untuk mengintervensi kenaikan Inflasi dampak dari kenaikan BBM sebesar 2% untuk Bansos sudah terpenuhi dan pembukaan lapangan kerja dan subsidi transportasi sehingga dalam konteks hibah yang diberikan kepada KAHMI dalam APBD 2022 itu sudah memenuhi kaidah dan ketentuan penganggaran.
Selanjutnya nantinya penggunaan anggaran tersebut oleh KAHMI dihimbau agar dapat dilaksanakan Seevisien dan Seefektif mungkin dan juga semua pihak dapat mengawasi pelaksanaannya.
Akhirnya sesuai ketentuan bahwa pelaksanaan anggaran tersebut oleh Panitia Munas akan diaudit oleh BPK sebagai Akuntabilitas pelaksanaan Aanggarannya oleh Panitia Munas KAHMI.
Selanjutnya disampaikan Anggaran tersebut akan dipergunakan dan dimanfaatkan di Sulawesi Tengah yang sudah pasti akan menghidupkan UMKM dan Dunia Usaha di Sulawesi Tengah. Dan sangat pasti memberikan dampak terhadap ekonomi Sulawesi Tengah dengan kehadiran peserta Munas KAHMI yang berjumlah 6.000 peserta akan memberikan dampak Positif untuk menghidupkan Dunia Usaha dan Parawisata di Sulawesi Tengah. *
*Biro Administrasi Pimpinan*