MOROWALI,trustsulteng.com – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Sapu Bersih (Saber) Korupsi, Hisam Kaimuddin merilis dugaan manipulasi ijazah dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN, dalam lingkup Pemda Morowali. Modusnya, dengan mengganti identitas tahun kelahiran pada ijazah dan tanda pengenal (KTP) oleh oknum guru inisial MD, tak lain istri dari seorang Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Morowali, Abd Wahid Hasan.
Dugaan manipulasi ijazah ini dari hasil investigasi lembaga Saber Korupsi, yang diterima redaksi Rabu, 1 September 2023.
Dikatakannya, dari hasil kajian dan investigasi lembaganya menemukan dugaan oknum ASN inisial MD. Ada saksi dari warga katanya menyampaikan dugaan oknum ASN inisial MD mendaftar sebagai calon pegawai dengan merubah tahun ijazah dan tahun kelahiran di KTP nya.
“Yaa karena sudah melewati batas usia mendaftar calon pegawai negeri sipil, maka legalitas persyaratan dokumen untuk mendaftar CPNS dimanipulasi. Seperti ijazah dan KTP nya. Curi umur karena sudah tua,” ungkap Hisam.
Dikatakannya, ada saksi dari Kecamatan Bungku Tengah mengaku dia disuruh oleh istri pak Wahid untuk merubah umur pada ijazahnya. Sebab usianya sudah tidak bisa masuk CPNS karena sudah tua.
“MD seorang guru, mengajar di SMP 3 Bungku Tengah, tepatnya Desa Ipi, Kabupaten Morowali,” tulis Hisam.
Menanggapi hal tersebut, suami MD, yang juga Kepala Dinas PMDes Kabupaten Morowali, Abd Wahid Hasan saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis 2 November 2023, membantah adanya informasi tentang dugaan manipulasi yang di lakukan oleh istrinya tersebut.
“Tidak benar itu, istri saya sudah mau pensiun,” kata Abd Wahid Hasan via chat WhatsApp, Kamis, 2 Nopember 2023.**