Pilkada Serentak tahun 2024 akan diikuti sebanyak 37 provinsi, kemudian 508 kabupaten dan kota. Pelaksanaan pilkada tahun ini rencananya akan digelar tanggal 27 November 2024 (Sumber KPU)
Oleh; Yusrin L. Banna
Geliat diskusi politik daerah mewarnai di group group whatsapp. Hiruk pikuk hajat besar Pilpres dan Pileg 2024 telah berakhir, namun pesta demokrasi ini belum berakhir.
Gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota tak lama lagi karena diselenggarakan serentak pada 27 November 2024.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja memprediksi hiruk pikuk pada penyelenggaraan Pilkada 2024 akan lebih tinggi. Tingkat kompetisi atau persaingan antara calon kepala daerah di masing-masing daerah di seluruh Indonesia akan sangat besar.
“Waktu berhimpitan, bisa lebih ramai pilkada (laporan pelanggaran) karena semua cakada akan bersaing, itu yang akan kita hadapi pada beberapa bulan ke depan,” kata Bagja, saat berbicara dengan peserta kuliah kerja profesi (KKP) Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri angkatan 33 Lemdiklat Polri di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu 13 April 2024
Di Kabupaten Morowali sebagai daerah tujuan utama investasi para investor menjadi rebutan. Tak heran jika gelagat ribut- ributnya mulai terasa. Bukan ribut adu jotos, tapi adu ide gagasan.
Masing-masing pendukung jagoan bakal calon bupati dan wakil bupati sudah saling “menyerang” simpati ke basis pendukung. Perang spanduk dan baliho begitu masif. Saling protes posisi pemasangan baliho tak terelakan lagi. Tapi masih relatif aman, dan saling memaklumi.
Penjabat Bupati Morowali, Rachmansyah menyebutnya, Pilkada Morowali sangat menarik didiskusikan. Sebab bukan hanya politisi yang ikut mendiskusikan, tapi hampir semua kalangan masyarakat. “Ini bukti demokrasi kita sehat, warga teredukasi baik tentang politik. Mereka dengan bebas mengemukakan pikiran dan pendapat tanpa ada tekanan,” tulis Rachmansyah, sabtu 4 Mei 2024.
Terberitakan, Rachmansyah salah satu balon bupati, pada kontestasi Pilkada Morowali mendatang. Dengan konsekwensi jabatan sebagai penjabat bupati akan dikembalikan ke Mendagri melalui Pemprov Sulteng. Dan akan mundur sebagai ASN
“Iya dinda sudah pasti dan sekarang saya cuti di luar tanggungan negara. Bulan depan ini, mundur sebagai ASN, pejabat tinggi pratama propinsi sulteng saat penetapan september 2024, dan bulan agustus, progress mundur atau pensiun,” tulis Rachmansyah.
Dirangkum sejumlah sumber, Rachmansyah akan mengendarai koalisi parpol, antara lain Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Perindo.
Pengurus Partai Hanura Morowali mencatat, Pertanggal 3 Mei 2024, daftar bakal calon kepala daerah mendaftar di partai Hanura, Iksan B. Rauf, H. Ahmad Hakim, H. Taslim dan Kuswandi, Semuanya bakal calon bupati. Dan Najamudin, balon wakil bupati. **