Banggai, trustsulteng – Ahmad Ali disambut antusias ribuan warga di Desa Sulubombong, Kecamatan Mantoh, Kabupaten Banggai. Kehadiran calon gubernur (Cagub) nomor urut 1 itu dalam rangka menggelar kampanye dialogis, Jumat 18 Oktober 2024.
Saat tiba di desa yang didiami mayoritas komunitas suku Balantak, calon gubernur yang erat dengan tagline BERAMAL (Bersama Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri) itu terkejut karena telah disiapkan tandu oleh warga setempat.
Anggota DPR RI dua periode itu pun disambut secara adat, lalu ditandu bak raja oleh warga setempat menuju lokasi kampanye. Dia juga disambut seni tradisional Tarian Putri Balantak. Lalu digandeng oleh tokoh adat menuju panggung kampanye.
Ahmad Ali diperlakukan secara spesial, lantaran diharap dapat menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk bisa lebih sejahtera dan membawa perubahan bagi daerah.
“Kita ini sudah puluhan tahun jalan begini-begini terus saja, tidak pernah bagus. Semoga kita bisa dibantu nanti perbaiki jalan,” ujar Agus, salah satu warga yang berharap Ahmad Ali bisa membawa perubahan di Sulawesi Tengah jika terpilih sebagai gubernur.
Warga berharap Ahmad Ali bisa menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan, terutama ruas jalan di lingkar kepala burung wilayah Kabupaten Banggai.
Ahmad Ali juga mengakui kondisi jalan di wilayah itu butuh sentuhan pemerintah. Bagi suami Nilam Sari Lawira itu, kondisi jalan yang belum baik menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusi.
“Ketika jadi gubernur, saya hanya ingin memastikan seluruh jalan-jalan di Sulawesi Tengah dalam keadaan mulus. Karena jalan adalah urat nadi perekonomian, bagiamana mungkin indeks logistik kita baik kalau jalannya tidak bagus,” ujar calon gubernur yang diusung oleh Partai Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PAN, PPP, Perindo, PSI, Prima dan PKN itu.
Dia menyebut, perbaikan jalan merupakan tanggung jawab pemerintah yang harus dikerjakan bersama-sama, baik oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten. Gubernur kata dia, harus bisa mengorkestrasi bupati untuk sama-sama menyelesaikan persoalan jalan-jalan di Sulawesi Tengah. ***