Donggala, trustsulteng – Tim Koalisi BERAMAL (Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri) melaksanakan kempanye dialogis di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Jumat 1 November 2024.
Kampanye dialogis kali ini menghadirkan Ketua DPW Partai Nasdem Sulteng, yang juga anggota Komisi X DPR RI, Hj Nilam Sari Lawira (NSL).
Kampanye tersebut dihadiri sekitar 500-an warga yang rata-rata adalah perempuan alias mak-mak.
Di hadapan massa, NSL menegaskan bahwa dirinya siap menjadi jaminan untuk masyarakat guna mengawal Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, bila kelak mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Sulawesi Tengah.
“Saya akan menjadi jaminan untuk bapak ibu sekalian, untuk mengawal bapak Ahmad Ali-Abdul karim Aljufri memimpin Sulawesi Tengah,” kata NSL.
Pada kesempatan itu, NSL kembali mensosialisasikan program-program unggulan pasangan BERAMAL bila nanti menahkodai Sulawesi Tengah.
NSL juga menyoroti potensi pariwisata di Kabupaten Donggala yang belum dikelola secara maksimal karena minimnya fasilitas atau infrastruktur di tempat wisata.
“Donggala ini sebenarnya sangat cocok untuk menjadi daerah pariwisata, kenapa? Karena garis pantainya panjang. Di sepanjang garis pantai ini, ada beberapa daerah yang sangat luar biasa, termasuk Boneoge yang dekat sini,” jelas NSL.
“Banyak tempat-tempat wisata sampai ke pantai Barat sana. Sayangnya, fasilitas atau infrastruktur dari pariwisata itu masih minim,” tambah NSL.
Bahkan kata NSL, ada beberapa tempat wisata yang terpaksa tutup karena UMKM yang mengelola pariwisata itu merugi. Kedepan katanya, hal ini tidak perlu terjadi lagi.
“Nanti kalau Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri dipercaya menjadi pemimpin daerah ini, ada program mereka untuk meningkatkan UMKM yang ada di Sulawesi Tengah, termasuk Kabupaten Donggaa, dalam bidang apa saja, kuliner hingga pariwisata. Insya Allah, akan ada 10 ribu UMKM yang akan lahir di Sulawesi Tengah,” jelas NSL.
Di bagian lain, NSL juga menyoroti status Kabupaten Donggala yang masih masuk dalam daftar daerah tertinggal. Sedih, kabupaten tertua di Sulteng, tapi menjadi daerah tertinggal.
Kenapa Donggala menjadi kabupaten tertinggal lanjut NSL, karena salah satunya itu diukur dari IPM (indeks pembangunan manusia). Faktor-faktor yang menentukan IPM, di antaranya, tingkat Pendidikan.
“Data yang ada pada kami, ada 3.699 anak usia 16-18 tahun itu tidak sekolah di Kabupaten Donggala. Kenapa bisa? Padahal sudah ada wajib belajar 12 tahun yang digratiskan oleh pemerintah, tapi kenapa masih ada anak-anak yang tidak sekolah,” tanya NSL.
Bahwa ternyata lanjut NSL, wajib belajar 12 tahun yang selama ini telah digratiskan oleh pemerintah tidak menjadi solusi bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan. Karena terbukti, masih ada yang perlu dibayar, seperti uang OSIS, Komite dan sebagainya. Padahal kata NSL, jika pemerintah konsisten mengalokasikan 20 persen APBN dan APBD untuk infrastruktur pendidikan tidak akan ada pungutan seperti itu.
NSL mengatakan, salah satu program ungulan pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri adalah menggratiskan seragam sekolah dan perlengkapan sekolah. Ini harus dilakukan karena banyak anak-anak putus sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai.
“Seragam dan perlengkapan sekolah akan digratiskan, karena Sulawesi Tengah ini tingkat kemiskinannya masih sangat tinggi, masih ada 11,77 persen ,” ujar NSL.
“Bagaimana caranya untuk menurunkan angka kemiskinan itu? Ya dibantu masyarakatnya, melalui pendidikan, kesehatan dan ekonominya,” tambah NSL.
Selain itu, pasangan BERAMAL juga akan memberikan asuransi tenaga kerja bagi nelayan. Asuransi tenaga kerja nelayan itu dibayarkan, bila terjadi kecelakaan kerja, karena nelayan berisiko tinggi.
Petani juga akan dimasukkan dalam program asuransi lahan pertanian. Dengan asuransi ini kata NSL, petani tidak perlu lagi khawatir merugi karena gagal panen. Termasuk, petani akan diberikan bibit atau benih unggul dan pupuk subsidi yang terjangkau.
Di bidang kesehatan, selain memberikan BPJS Kesehatan gratis, pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim juga akan memprogramkan peningkatan fasilitas layanan kesehatan.
“Salah satu program dari Ahmad Ali-Abdul Karim adalah menciptakan rumah sakit yang berkualitas. Berkualitas itu apa? Harus great-nya itu tinggi,” ujar NSL.
NSL menjamin apa yang dijanjikan pasangan BERAMAL itu kelak akan ditunaikan. Karena pada dasarnya apa yang dijanjikan pada program Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri sudah ditunaikan jauh sebelum masuk pada kontestasi Pilgub Sulteng.
NSL berharap agar pada 27 November mendatang, masyarakat harus memilih pemimpin yang sudah membuktikan komitmennya. “Jangan memilih pemimpin yang hanya pintar berjanji. Namun, setelah terpilih melupakan janjinya,” ujar NSL.
“Pilih orang yang tepat, ketika dia terpilih dia tidak mengurusi keluarganya, tapi mengurusi masyarakatnya. Jadi pilih orang yang punya komitmen mengurusi masyarakatnya, yang sudah terbukti sebelumnya,” tambah NSL. (*)