Morowali, trustsulteng – Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah Morowali Rachmansyah Ismail dan Harsono Lamusa tampil sempurna dalam acara Debat Kandidat Putaran Kedua Pilkada Morowali 2024 yang disiarkan langsung melalui INews TV Sabtu, 2 Nopember 2024.
Pada kesempatan debat malam itu, Paslon nomor urut 4 ini, Rachmansyah-Harsono yang berasal dari kalangan birokrasi tulen mampu menunjukkan kualitas calon pemimpin yang sempurna dengan pemahaman terkait materi debat yang disiapkan para Panelis dari kalangan cendikiawan yang ditunjuk KPU Morowali.
Misalnya pada saat moderator melayangkan pertanyaan kepada Rachmansyah – Harsono dengan subtema ekonomi inklusif, bagaimana strategi Paslon nomor urut 4 ini membangun dan melindungi usaha mikro kecil atau UMKM ditengah gempuran investasi berskala makro.
Menjawab itu, Rachmansyah Ismail menyampaikan untuk tetap mempertahankan ekonomi inklusif dengan masuknya investasi makro di Kabupaten Morowali, ekonomi kecil masyarakat tetap harus dilindungi dan dihidupkan.
“Ada beberapa program ekonomi kecil masyarakat tetap yang harus dilindungi dan dihidupkan, misalnya pemberian permodalan BUMDes Rp1 miliar per tahun, mobil serbaguna berbasis desa, dan memberikan anggaran desa Rp1 miliar hingga Rp3 miliar per desa per tahun,” papar Rachmansyah yang langsung disambut tepuk tangan para pendukung yang hadir di Gedung Serba Guna Matano.
Tidak hanya itu, Rachmansyah – Harsono juga akan memprogamkan membangun dusun mandiri, dengan anggaran setiap dusun Rp100 juta hingga Rp300 juta per tahun.
“Itu semua inshaAllah, untuk mempertahankan transformasi ekonomi, dan ini untuk mempertahankan pelaku ekonomi kecil dengan adanya investasi makro di Kabupaten Morowali,” tandas mantan Kadis ESDM Sulteng itu.
Pasangan Rachmansyah-Harsono ternyata tidak hanya memiliki program untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Morowali tapi juga mengetahui penyebab mengapa di Bumi Tepe Asa Moroso ini angka kemiskinan masih tercatat tinggi dari rata-rata nasional.
Ternyata penyebab masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Morowali karena adanya kebijakan Pemda Morowali terkait warga yang pindah ke Morowali dalam rangka mencari kerja.
Hal tersebut dibeberkan oleh Calon Wakil Bupati Harsono Lamusa, bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Morowali menjadi tinggi diatas rata-rata nasional.
Mantan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah ini menyebutkan bahwa banyaknya masyarakat dari luar daerah datang ke Morowali untuk bekerja, dan harus melakukan perpindahan penduduk (KTP) berdasarkan kebijakan Bupati yang berlaku saat ini.
“Oleh karena telah tercatat sebagai masyarakat Kabupaten Morowali, jika para pendatang tersebut tidak mendapatkan pekerjaan (menganggur), maka mereka akan tercatat sebagai masyarakat miskin di daerah ini. Maka untuk mengurangi angka kemiskinan di Morowali, kebijakan Bupati seperti itu harus dilakukan perubahan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat luar daerah Morowali yang tercatat sebagai masyarakat miskin di Bumi Tepe Asa Morowali.” Beber Harsono Lamusa.
Aksi panggung Paslon nomor urut 4 Rachmansyah-Harsono dinilai sempurna karena sangat menguasai panggung debat malam itu baik pada segmen pertama hingga segmen akhir debat publik di Gedung Serba Guna Bungku Tengah Kabupaten Morowali.