Palu, trustsulteng – Dalam kampanye terbatas di hadapan ribuan relawan dari Repro dan Lisa Kota Palu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, dengan tegas membantah tuduhan yang beredar di media sosial terkait pembagian sembako oleh tim mereka.
Ahmad Ali menegaskan bahwa isu tersebut adalah rekayasa yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah pendukung pasangan Beramal (Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri).
“Saya menghimbau masyarakat Sulawesi Tengah untuk tidak termakan fitnah keji yang dilontarkan terhadap pasangan Beramal. Tidak benar bahwa pasangan Beramal menyiapkan atau membagikan sembako kepada masyarakat. Sembako yang beredar di media sosial itu adalah rekayasa yang diciptakan untuk membuat pendukung kami kecewa,” ujar Ahmad Ali saat menghadiri kampanye terbatas yang diselenggarakan Relawan Prabowo (Repro) dan LISA Kota Palu, Jumat 22 Nopember 2024.
Ia menjelaskan bahwa pihak-pihak tersebut bahkan menggunakan taktik yang lebih licik, seperti mendata masyarakat dengan mengatasnamakan tim Ahmad Ali, lalu menyebarkan janji-janji palsu seperti bantuan masjid dan kebutuhan lainnya. Hal ini, menurutnya, adalah bentuk provokasi yang dirancang untuk menjatuhkan nama baik pasangan Beramal.
“Kami percaya bahwa masyarakat Sulawesi Tengah sudah cerdas dan dapat menilai siapa yang memberikan janji kosong dan siapa yang memberikan bukti nyata. Fitnah seperti ini hanya menunjukkan kepanikan lawan-lawan politik yang tidak mampu bersaing secara sehat,” lanjutnya.
Ahmad Ali juga menyerukan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh upaya-upaya tersebut. Menurutnya, masa depan Sulawesi Tengah adalah hal yang terlalu berharga untuk dikorbankan demi isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
“Perjuangan ini tidak akan kami nodai dengan hal-hal sepele. Ini menyangkut masa depan Sulawesi Tengah. Jangan gadaikan masa depan kita hanya karena provokasi murahan dari mereka yang haus kekuasaan,” tegas Ahmad Ali.
Pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri tetap optimis bahwa masyarakat Sulawesi Tengah akan bersikap bijak dan tidak mudah dipengaruhi oleh fitnah yang beredar. Mereka berkomitmen untuk terus membawa bukti nyata dalam perjuangan menuju perubahan yang lebih baik bagi Sulawesi Tengah.***