Palu – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Rusdy Mastura tak kuasa menahan tangis saat melepas jenazah
Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid (HS) Saggaf bin Muhammad Aljufri yang wafat Selasa (3/8/2021) sekira pukul 15.50 WITA.
Bung Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura, tak bisa membohongi diri. Dari raut wajahnya terpancar rasa kesedihan yang mendalam. Ia merasa kehilangan sosok orang tua, ulama besar, tokoh panutan, kharismatik yang sangat disegani dan dihormati.
“Jujur di mata Almarhum, saya ini anak non biologis Habib,” kata Cudy dengan mata berkaca- kaca, Rabu (4/8/2021).
Hal senada diungkapkan Walikota Palu Hadiyanto Rasyid. Orang nomor satu di Kota Kaledo ini pun tak kuasa membendung air mata kesedihan saat menyampaikan sambutannya.
“Kita semua sangat kehilangan tokoh, orang tua yang manjadi panutan ummat,” ungkap Hadiyanto di hadapan ribuan ummat.
Bahkan Hadiyanto sampai dua kali mengajak jamaah untuk mengirimkan suratulfaatihah.
Habib Ali Aljufri adik kandung almarhum menyampaikan amanah almarhum kepada Gubernur Rusdy Mastura dan Walikota Hadiyanto Rasyid untuk menjaga dan membantu Alkhairaat.
Kedua pemimpin di Sulteng ini berjanji akan menjadi garda terdepan untuk menjaga Alkhairaat. Apalagi di mata Almarhum, Rusdy Mastura adalah pemimpin yang tulus dan ikhlas.
Menurut Habib Ali, sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum mengungkapkan beberapa kalimat. Kalimat tersebut tiga kali diucapkan almarhum kepada sanak keluarga. Ungkapan almarhum ini kata Habib Ali, untuk Datuknya almarhum Guru Tua, Alhabib Idrus Bin Salim Al Djufri sebagai tanda almarhum benar-benar akan meninggal dunia.
“Aku sudah melakukan tugasku yaa Habib Idrus Bin Salim Aljufri. Saya sudah menjalankan amanah habib datukku,” ungkap adik almarhum menirukan ucapan almarhum yang disambut isak tangis keluarga di detik-detik meninggal dunia. (YLB)