Palu – Gerak dan langkah nyata Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam memajukan olahraga serta capaian prestasi, terus dilakukan, namun semua itu tidak akan terwujud, jika tata kelola serta management organisasi tidak dikelola dengan baik dan profesional. Olehnya, untuk mewujudkan KONI Sulteng yang mandiri dan profesional, menuju puncak presrasi digelar bimbingan teknik (Bimtek) yang diikuti oleh seluruh Kepala Bidang dan staf Kesektariatan.
Orientasi internal ini, dibuka langsung oleh Ketum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu di Aula KONI, Senin 14 Februari 2022.
Ketum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu dalam sambutannya menegaskan tujuan Bimtek kali ini, untuk memberikan pedoman dalam menjalankan tugas sehingga mampu menata administrasi organisasi dan kesektariatan lebih rapi dan profesional.
Bimtek ini juga ingin memberikan pencerahan, pendalaman di masing-masing bidang dan kesekretariatan agar dalam menjalankan tugas atau alur kerja sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (ART) KONI.
“Intinya ingin menyatukan persepsi dan pemahaman kepada semua bidang yang ada di Kesektariatan,” tegas Nizar.
Sementara Sekum KONI Husin Alwi lebih menegaskan bahwa orientasi kesektariatan seperti ini, baru pertama kali dilakukan sepanjang sejarah berdirinya wadah berhimpunnya Cabor di Sulteng.
“Ini bagian dari komitmen Ketum KONI yang berani keluar dari pakem serta dalam menata management menggunakan metode out of the box atau keluar dari kotak,” pungkasnya.
Makanya tambah Husin, perlu penguatan internal dan upgrade capacity atau peningkatan kapasitas, sehingga bisa terwujud tata kelola organisasi yang baik, bersih dan akuntabel. Apalagi sebelum Bimtek ini digelar, telah diawali Pra Bimtek dengan melibatkan para Kepala-kepala Bidang di Sekertariatan. Bahkan kedepan, Bimtek tata kelola organisasi ini akan dilaksanakan baik melibatksn Pengprov- pengprov Cabor maupun bersama KONI Kabupaten/ Kota se Sulteng.
Husin Alwi berharap kegiatan ini bisa dijadikan momentum untuk perbaikan, penyempurnaan dalam menatakelolah kesektariatan serta masing-masing bidang. “Diawali dengan pemahaman yang sama. Kemudian memahami alur manegement, tanggungjawab serta tugas pokok dan fungsi (Tufoksi),” pungkasnya.
Penulis : Agus Gerbek