PALU- Pengurus Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Morowali Utara (Morut) dan Morowali periode 2022-2027 resmi dilantik pada Selasa, 01 Nopember 2022. Pengurus DMI Morut dilantik di alun alun Pelabuhan Kolonodale, sedangkan DMI Morowali, dikukuhkan di alun-alun Rumah Jabatan (rujab) Bupati Morowali. Prosesi pengukuhan berlangsung lancar dan khidmat, disaksikan ribuan masyarakat di dua kabupaten tersebut.
Pelantikan sekaligus dirangkaikan tablig akbar menghadirkan ulama kondang Dr. KH. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D.
Berdasarkan Surat Keputusan DMI Sulawesi Tengah Nomor 044/Skep/PW-DMI.ST/A/VI/2022, Drs.Taslim diamanahi tanggungjawab sebagai Ketua DMI Kabupaten Morowali dan Nomor 042/Skep/PW-DMI.ST/A/VI/2022, H. Djira K, S.Pd, M. Pd Masa hikmad 2022-2027.
Pengurus PD DMI Kabupaten Morut dan Morowali dilantik secara resmi oleh Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DMI Provinsi Sulawesi Tengah, H. Muchtar Ibnu Mas’ud.
Muchtar Ibnu Mas’ud dalam amanahnya menyampaikan bahwa pembangunan peradaban umat berbasis masjid menjadi fokus DMI, dalam rangka menindaklanjuti visi DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Lebih lanjut ia mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali yang terus memprioritas program di bidang keagamaan khususnya dalam pengelolaan masjid.
“Visi yang diemban DMI adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Pemda Morowali cukup memberi perhatian ke masjid termasuk kesejahteraan para imam dan pegawai syara’ di Morowali,” pungkas Muchtar.
Muchtar menambahkan, bahwa DMI melalui program yang dicanangkan berupaya menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan dan sentral pemberdayaan ekonomi umat. Dirinya berharap, semoga masjid semakin ramai dikunjungi dan dapat membangun kesejahteraan atau kemakmuran umat.
“Prioritas program DMI adalah memberikan peningkatan ekonomi di setiap masjid. Kemudian akan dilakukan renovasi 200 toilet masjid di Sulawesi Tengah serta pelatihan dai dan imam. Dan saat ini telah menyiapkan untuk angkatan ketiga. Dan setiap angkatan pesertanya dari kabupaten se Sulawesi Tengah. Dengan ini semoga masjid semakin ramai dikunjungi para kaum muslimin dan menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan umat,” tandasnya.
Rp 1Miliar Setiap Pesantren
Ketua DMI Morowali yang juga Bupati Morowali Drs Taslim menyampaikan, ada 11 pesantren di Morowali mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Morowali. Setiap pesantren diberikan Rp 1 Miliar untuk kegiatan proses mengajar dan membenahi pesantren. Bukan hanya itu, bagi santri yang kurang mampu disubsidi 500 ribu/santri. “Pemda Morut telah mengalokasikan anggaran untuk 11 pesantren yang ada di Kabupaten Morowali. Masing masing pesantren mendapatkan Rp 1 miliar. Santri yang kurang mampu diberikan 500 ribu/santri. Jumlah santri yang dibantu sekitar lima ribu santri,” ungkap Bupati Taslim saat memberikan sambutan peresmian Pondok Pesantren Nurul Ummah Lambelu.
Ia menegaskan, pemda Morowali akan terus memberikan perhatian terhadap kemajuan dunia pendidikan khususnya pesantren. “Dan awal tahun 2023, ada tiga pondok pesantren akan dibantu lagi dari dana Pemda Morowali,” tutupnya. **
penulis yusrin