Parigi-Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Wagub Mamun Amir, mencanangkan Inovasi Desa Siap Gencar Aman Stunting di Desa Marantale Kabupaten Parigi Moutong, Senin 7 November 2022.
Hadir pada kesempatan Ketua TP PKK Provinsi, sekaligus Bunda Peduli Stunting Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si, mengukuhkan Bunda Peduli Stunting Kabupaten Parigi Moutong dan Ketua Peduli Stunting Kecamatan Se Kabupaten Parimo.
Kegiatan itu dihadiri OPD Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kepala Dinas P2KB, Kadis PMD , Kadis Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Balitbangda. Dan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Bappeda Provinsi Dr. Ir. Sandra Tobondo , MT. Selaku Ketua Panitia Menyampaikan bahwa Program Pencanangan dan Penurunan Stunting atau Program Siap Gencar Stunting merupakan Program Konvengensi dalam penurunan Stunting.
Selanjutnya Kepala Bappeda menyampaikan bahwa Program Pilot Proyek Konvengensi Penurunan Stunting Tahun 2022 Ini dilaksanakan pada 2 Kabupaten yakni Kabupaten Sigi di Desa Pakuli dan di Kabupaten Parigi Moutong di Desa Marantale. Selanjutnya untuk tahun 2023 akan dilaksanakan di Kabupaten Toli Toli dan Kabupaten Donggala.
Program Konvengensi Gerakan Cegah Stunting merupakan program yang melibatkan beberapa OPD Provinsi, BKKBN dan Kabupaten untuk bersama melakukan Program Penanganan dan Penurunan Angka Stunting .
Sandra Tobondo juga menyampaikan bahwa Pencanangan Gencar Cegah stunting saat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan untuk mengajak kepada kita semua menjadi “Pahlawan Cegah Stunting”.
Selanjutnya Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun N Nggai, SE, menyampaikan selamat datang di Parigi Moutong. Selanjutnya Wakil Bupati menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dan dukungan Gubernur sehingga Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi Daerah Penetapan Pilot Proyek Penanggulangan Stunting.
Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Pemda Kabupaten Parigi Moutong akan terus berupaya menurunkan angka stunting yang sebesar 31,7% , ditargetkan dapat turun dibawah angka 20% dengan cara seluruh Ibu Ketua TP PKK Desa diberikan peran dalam penanggulangan Stunting.
Ibu Ketua TP.PKK , Dr. Hj. Vera Rompas Mastura , M,Si. Selaku Ketua Bunda Peduli Stunting, menyampaikan salam dari Gubernur dan menyampaikan harapannya agar seluruh OPD terkait dalam penanganan Stunting harus hadir diacara ini sebagai bentuk perhatian Kepala OPD dalam Penanganan Stunting.
Selanjutnya Bunda Peduli Stunting menyampaikan momen Pelantikan Bunda Stunting sewaktu Gubernur Rusdy Mastura memasangkan selempang Bunda Peduli Stunting berpesan, perhatikan betul penanganan stunting, agar kalian masuk surga.
“Setelah menyampaikan sambutan, kepada Gubernur saya mengatakan, supaya saya bisa nasuk sorga, anggaran Stunting harus ditingkatkan, ” tutur ibu Gub Vera Rompas.
Kalau tidak ada anggarannya katanya, bagaimana bisa kita melakukan penanganan stunting.
Selanjutnya Wakil Gubernur Drs Mamun Amir, menyampaikan salam hangat dari Gubernur kepada semua masyarakat Parigi Moutong dan menyampaikan permohonan maaf dari gubernur tidak dapat datang secara langsung berhubung ada tugas yang sangat penting dilaksanakan di Jakarta.
Selanjutnya Wakil Gubernur menyampaikan bahwa seluruh Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur sudah berjalan dengan baik. Khususnya untuk memberikan bantuan 1 jt setiap KK setiap perayaan hari besar keagamaan setiap tahun sudah berjalan dengan baik.
Selanjutnya yang akan diwujudkan segera pembangunannya adalah Pembangunan Klinik Bersalin. Untuk hal ini Gubernur akan segera merealisasikan program tersebut. Dan diharapkan kiranya Pemda Kabupaten Parigi Moutong dapat menyiapkan lokasi pembangunannya. Operasionalnya nanti dapat dikerjasamakan dengan BKKBN karena kepala BKKBN menyampaikan ada alokasi anggaran setiap kabupaten sebesar Rp5 M setiap kabupaten.
“Saya mengucapkan selamat kepada bunda peduli stunting Kabupaten Parimo sekaligus memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan kegiatan ini. Kiita harapkan bersama dapat mendorong penurunan prevalensi stunting dan ikut berperan serta mencapai angka stunting Indonesia satu digit di tahun 2024,” pesan Wagub.
Wakil Gubernur Juga menyampaikan bahwa sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas merupakan modal penting menuju kondisi puncak bonus demografi di tahun 2030 sekaligus syarat untuk membawa Indonesia maju pada tahun 2045.
Kendati demikian, penyiapan SDM unggul masih menghadapi tantangan bernama stunting.
“Persoalan stunting tidak bisa dipandang sepele. anak dengan kondisi stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. stunting dan kemiskinan memiliki korelasi,” urainya.
Wakil Gubernur Menyampaikan bahwa hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di provinsi Sulawesi Tengah sebesar 29,7%, berada diatas angka nasional yaitu 24,4% dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019 yang berada pada angka 31,26%.
Sementara itu untuk target RPJMD sampai dengan tahun 2026 adalah menurunkan prevalensi stunting pada angka 8%. Hal ini berarti bahwa kita harus menurunkan prevalensi sebesar 21,7% dalam 4 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya. untuk kabupaten parigi moutong, prevalensi stunting sebesar 31,7%. hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, khususnya pemerintah kabupaten parigi moutong.
Penurunan stunting dan angka kemiskinan harus dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan semua perangkat daerah dan pemangku kepentingan lain seperti akademisi dan organisasi profesi yang memiliki tugas sama dalam mendukung terbentuknya generasi cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri, dengan tagline “siap gencar dan aman stunting”.
konvergensi percepatan pencegahan stunting.**
Biro Adpim