Malang – Kontingen PWI Sulteng terus berambisi untuk merebut pundi-pundi medali diajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional ( PORWANAS) XIII 2022 di Kota Malang Provinsi Jawa Timur.
Setelah sebelumnya, atlet-atlet PWI Sulteng gagal mempersembahkan medali di cabang olahraga (Cabor) Futsal dan Badminton, maka disisa lima Cabor yang akan di pertandingkan seperti E – Sport PUPG, Catur, Bilard, Tenis Meja dan Atletik, jurnalis asal Bumi Tadulako ini akan bertekad merebut medali.
Menurut Ketua SIWO PWI Sulteng Irwan dari 7 cabor yang diikuti, 4 cabor sudah berlaga.
“Di hari pertama, keberuntungan memang belum berpihak ke kita seperti di cabor E Sport individu dan beregu, atlet Darmawan dan Ishak tertahan di perdelapan besar. Meski begitu masih ada peluang karena dinomor E- Sport PUPG atlet kita
Darmawan, Rusly Suwandi, Ushak dan Agung akan kembali bertarung,” tuturnya.
Harapan kita juga kata Irwan dari Cabor Biliar, dimana pebiliar Sulteng Tri Putra Toana dan Rustam melaju ke babak perdelapan final setelah sebelumnya sukses menumbangkan tim Sulawesi Selatan dinomor ganda bola delapan.
Begitu pun di cabor Catur, dimana atlet Agus Panca Saputra pada pertandingan kedua menang dari atlet asal Provinsi Riau. Meski sempat blunder sehingga kalah dari atlet Sulawesi Barat.
Begitu juga di Cabor Tenis Meja atlet kita Rusly Suwandi lolos delapan besar. Serta atlet atletik Rifky yang turun di nomor 5000 meter akan berlaga Jumat besok.
“Jadi masih ada harapan bagi PWI Sulteng untuk mempersembahkan medali,” ujarnya optimis.
Ketua Harian KONI Sulteng Edison Ardiles yang menyaksikan langsung atlet-atlet PWI Sulteng berlaga mengungkapkan dengaj masih adanya peluang maka harus dimanfaatkan secara maksimal.
” Sekecil apapun peluang tetap dimaksimalkan agar bisa meraih medali,” ujarnya Rabu 23 November 2022.
Edison juga melihat khususnya di cabor atletik di nomor 5000 meter, ada peluang. Hal ini terlihat dari persiapan Rifky sebagai atlet saat masih di Palu.
” Nah ini juga jangan di sia-siakan. Tetap fokus guna menghadapi perlombaan,” tandasnya.