PALU- Jelang puasa ramadhan 1444 hijriah, 2023 masehi, polri terus mengutamakan dengan menghimbau jaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
Harapan Polri tersebut disambut dan diapresiasi Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ketua Umum SEMMI Provinsi Sulteng Moh. Abdi Fauzi mengatakan, pihaknya bakal mendukung kebijakan pemerintah dan Polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
“Salah satunya dengan mencegah potensi kerawanan menjelang Ramadan, kami siap membantu Polri dalam Harkamtibmas di wilayah ini,” sebut Abdi dalam keterangannya, Selasa 13 Maret 2023.
Kegiatan-kegiatan masyarakat di bulan Ramadan biasanya sangat rawan ada gangguan kamtibmas. Jadi, perlu saling menjaga dan saling mengingatkan untuk bersama-sama mendukung kepolisian
“Dengan terciptanya keamanan dan ketertiban, Insya Allah kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan bisa memasuki bulan suci ramadhan bulan yang penuh hikmat agar kita dapat beribadah dengan khusyuk,” kata Abdi Fauzi.
SEMMI Sulteng sebagai wadah mahasiswa muslim bertujuan menjaga perdamaian dan mempersaudarakan antar umat beragama.
Untuk itu kata Abdi Fauzi, SEMMI Sulteng siap bersinergi dan bekerjasama dengan Polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di kabupten di Sulawesi Tengah.
Abdi meyakini, menjelang Ramadan 1444 Hijriah diprediksi akan dimulai pada 22-23 Maret 2023, jajaran Polri khusunya Polda Sulteng bersama jajarannya telah melakukan antisipasi tindak kejahatan, demi menjaga keamanan dan ketertiban bagi umat yang melaksanakan ibadah puasa.
Lebih penting lagi bagaimana menjaga toleransi antar umat beragama, pencegahan terhadap bentuk tindakan intoleransi wajib untuk dilakukan agar tidak meluas dan mengoyak persatuan dan kesatuan.
Sebagai umat beragama kita harus selalu menjaga kerukunan antar umat beragama dan harus mempunyai sifat toleransi dalam beragama. Jika tidak sesama anak bangsa akan sangat mudah dicerai berai.
Toleransi dan sikap saling menghargai satu sama lain adalah gambaran idaman masyarakat ideal saat ini. Walaupun kadang rasa saling menghargai sering dinodai dengan beda pendapat dan perselisihan.
“Semua manusia menginginkan yang namanya kedamaian dengan tingkat toleransi yang tinggi satu sama lain,” harapnya.
Karena itu, ia mengajak masyarakat Sulawesi Tengah untuk saling menghargai satu sama lain. Jika sudah menghargai orang lain, maka akan terbentuk rasa saling memiliki satu sama lain.
Sehingga membawa ketenangan dalam hidup. Tercegah gangguan Kamtibmas dan dapat menjadi role model yang baik terhadap generasi penerus selanjutnya,” tutupnya. *** (Thio Jum)