PALU – trustsulteng.com – Nurhadi akrab disapa Adhi vharel, pemilik tagline “Bersama Nurhadi untuk DPR RI” (Berduri) siap memperjuangkan nasib petani durian di Sulteng.
Nurhadi, politisi Partai Gerindra ini, bakal calon anggota DPR RI dapil Sulteng, menjajal peluang meraih kursi DPR RI pada Pemilu 2024. Adi vharel dikenal sebagai salah satu petani muda yang berkonsentrasi pada tanaman durian. Maka diapun gunakan tagline : “BERDURI” (BERSAMA NUR HADI UNTUK DPR RI) seperti dikutip di media suarapolitika.com.
Lalu apa saja yang yang akan diperjuangkan Adhi bila mendapat amanah dari rakyat Sulawesi Tengah?
Menurut Adhi, selama ini komoditi durian di Sulawesi Tengah termasuk primadona dan sudah diekspor. Tetapi di usia 78 kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 2023), petani durian masih belum merdeka sepenuhnya.
Namun dibalik itu, Adhi mengaku prihatin akan nasib petani durian karena masih sederet masalah dan hambatan yang dihadapi.
Seperti kemudahan memperoleh bibit, pupuk dan pemasaran.
Kata Adhi, petani kesulitan mendapatkan bibit durian berlabel. Birokrasinya ribet. Sementara peluang memperoleh masih susah karena ketersediaan kecil dan mahal.
Dia berharap ada usaha khusus penangkaran atau budidaya bibit di Sulawesi Tengah sehingga petani mudah dan peluang mendapat bibit berkualitas dan berlabel tidak sulit.
Untuk pupuk, kata Adhi sepertinya sudah menjadi masalah klasik. Jangankan pupuk bersubsidi, pupuk komersil pun susah mahal pula diperoleh.
‘Apalagi kebutuhan petanin durianitu besar seperti pupuk penyubur tanah, daun dan buah. Petani kesulitan dan berharap ada perhatian serius semua pihak,” kata Adhi.
Bidang pemasaran, Adhi menjelaskan masih pola tradisional. Seharusnya pemerintah daerah menggaet industri khusus yang bisa menyerap produksi durian.
Industri itu nantinya bekerjasama dengan Badan Usaha Desa (Bumdes) sebagai kemitraan. Sehingga petani mudah dalam memasarkan. Melalui kerjasama ini, ekspor buah durian bisa langsung dari desa.
“Bila ada industri khusus durian, maka buah durian bisa bertahan lebih lama dan konsumen bisa membeli durian tidak terbatas musim,” ujar Adhi.
Apalagi buah durian sekarang sudah masuk pasar ekspor. Tentu membutuhkan ketersediaan buah yang banyak dan berkualitas.
Sejauh ini, petani durian di Sulawesi Tengah diestimasi mencapai 100 ribu orang. Besarnya potensi ini mestinya disahuti dan diperkuat melalui sebuah asosiasi atau wadah.
“Wadah itu nantinya menjadi jembatan antara petani dengan pihak lain,” kata Adhi.
Mengingat berkebun durian membutuhkan modal besar atau padat modal, Adhi mendorong perbankan memberikan perhatian melalui skema kredit dan permodalan.***