Palu, trustsulteng.com – Perseteruan antara PT Transon Bumindo Resourcrs dengan PT. PAM terus dicarikan jalan keluarnya. Pemerintah kabupaten Morowali dan Pemprov Sulteng sedang upayakan jalan damai keduanya. Agar investasi di Sulteng berjalan kondusif. Selain itu, jelang tahun politik 2024 mendatang, kondisi kamtibmas bisa terjaga.
Penegasan ini disampaikan Abd Razak SH MH, pengacara yang konsen mendampingi warga yang lahan nya tergusur oleh perusahaan tambang.
“Meminta kepada PT Transon, agar menghentikan pemalangan di area tambang di Desa Laroenai, Kabupaten Morowali. Selesaikan secara mufakat dan tidak ada lagi palang memalang. Carikan solusinya. Jika tidak ada solusi, yaa tempuh ke jalur hukum,” Razak menyarankan.
Razak menjelaskan, bahwa awal Juni 2023 lalu, Pemda Morowali telah mempertemukan kedua belah pihak. Dipimpin langsung Bupati Morowali, Drs Taslim. Dihadiri Kapolres Morowali AKBP.Suprianto, Dandim 1311 Morowali Lekol Alzaki, Camat Bungku Pesisir Sudarmin Monoal , Kades Laroenai Idrus Yusuf, Direktur PT PAM Ruddy Tjanaka, Manajemen PT Transon Yang Yongzhu .
Bupati Taslim telah menyampaikan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik-baik.
Dari pertemuan mediasi lanjutnya, kedua belah pihak bersepakat yang dituangkan dalam berita acara:
Pertama; kedua pihak yakni PT. Transon Bumindo Resources dan PT. PAM Mineral bersepakat untuk membuka semua palang yang terpasang di lokasi dan semua aktivitas kembali berjalan seperti biasanya.
Kedua; bersepakat menjaga kondisivitas sekaligus menjamin keamanan di areal pertambangan.
Sekadar diketahui, beberapa bulan terakhir PT Transon sedikit ekstrim, sehingga warga disekitar area lokasi, merasa resah dan terganggu atas ulah oknum PT Transon melakukan cara cara meresahkan. Oknum di PT Transon terkesan melakukan adu domba di lapangan. Sehingga warga berharap, Kapolda Sulteng, bisa menengarai kisruh yang bisa mengganggu kamtibmas jelang pesta demokrasi 2024 mendatang. Demikian pula permintaan warga, agar Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, bisa membantu kenyamanan warga Desa Laroenai, Kabupaten Morowali, Sulteng. “Mewakili warga Morowali meminta gubernur sulteng, agar mendesak perusahaan untuk lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat. Sebab tidak ada gunanya berinvestasi jika hanya mementingkan kepentingan perusahaan dan mengabaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga desa lingkar tambang. Sekaligus sesegera mungkin gubernur Rusdy Mastura menyelesaikan permasalahan kisruh kedua perusahaan tersebut, ” pungkas Razak. ***
YLB