Masjid Mart, menjadi tempat alternatif yang dapat menumbuhkan perekonomian baik bagi masjid itu sendiri maupun umat muslim secara umum di Sulawesi Tengah
Oleh; Yusrin L. Banna
Ide lahirnya Masjid Mart bukan tanpa alasan. Gagasan brilian ini lahir dari Ketua Umum Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sulawesi Tengah, H. Ahmad Ali. Pembangunan Masjid Mart merupakan upaya DMI untuk membangun kesejahteraan umat. Itulah makna memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Ramai masjidnya dengan shalat lima waktu, sejahtera jamaahnya berbelanja di Masjid Mart.
Untuk tahap awal, akan dibangun 10 Masjid Mart di tiga daerah, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala. Akan dialokasikan dana tahap awal sebanyak Rp 5 Miliar.
“Insya Allah akan dilaunching pada tanggal 20 Mei 2024 mendatang,” kata Ahmad Ali, usai shalat tarwih di Sekretariat DMI Sulteng, Ahad sore, 31 Maret 2024.
Masjid Mart adalah sebuah konsep pengembangan masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat ekonomi umat.
Di Masjid Mart, jamaah dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Masjid Mart juga akan menyediakan berbagai layanan lainnya, seperti zakat, infaq, dan sedekah.
Konsepnya Masjid Mart, bakal memanfaatkan halaman masjid seperti membangun supermarket. ” Yaa supermarket berbasis masjid. Dimana keuntungan dari masjid mart itu akan disumbangkan 10 persen ke masjid. Itulah bentuk komitmen DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” urai Ahmad Ali.
Selama ini supermarket atau sejenisnya hanya dikuasai oleh korporasi. Padahal segmen dari itu semua didominasi umat muslim.
“Kenapa kemudian kita tidak pindahkan pasar itu untuk masjid. Disamping bersedekah juga dapat bonus. Setiap datang belanja menyumbang di masjid dan sholat lima waktu,” demikian Ketum Ahmad Ali. **