ruang publik adalah suatu diskursus yang memungkinkan perseteruan argumentasi dalam kondisi kesetaraan. Habermas menggambarkan, bahwa ruang ini meliputi kritik kritik politik dibincangkan. Panduannya, argumentasi rasional dan diskusi kritis yang menjadi kekuatan argumen yang lebih penting dibandingkan identitas (Habermas, 2007)
Oleh; Yusrin L. Banna
Titiba bertemu atau direncanakan.? Itulah kira kita pertanyaan awal ketika melihat menganalisa foto pertemuan tiga politisi Sulawesi Tengah yang sudah menasional itu. Yaitu Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Nasdem dengan Longky Djanggola, Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng, di kediaman Arus Abdul Karim, Ketua DPD Partai Golkar, Rabu 10 April 2024.
Jika Longky menyebutnya pertemuan mereka, tidak direncanakan, hanya kebetulan. Bisa dibenarkan, karena memang momentum di hari fitri, bersilaturrahim, merayakan kemenangan sebulan berpuasa.
Tapi banyak kalangan menganggap ada aroma politisnya. Sebab publik sudah disuguhi cerita, diskusi di warkop warkop, bahkan di dego dego kampung, tidak lama lagi kita akan memilih bupati, walikota dan gubernur sulteng. Merujuk jadwal tahapan KPU, pilkada serentak akan ditabuh 22 September 2024 mendatang.
Tak heranlah anggapan pertemuan tiga tokoh sulteng yang sangat dikenal di kalangan organisasi Pemuda Pancasila (PP) sebagai toaka mereka, bukan pertemuan biasa. Dinilai ada agenda politik super besar.
Dikutip dari KabarSelebes.id, Longki Djanggola mengaku pertemuan ketiganya tidak disengaja hanya karena kebetulan dia dan Istrinya yang juga Wakil Ketua DPRD Sulteng akan bersilaturahmi dengan Wakil Ketua 1 DPRD Sulteng Arus Abdul Karim di Rumah Dinas DPRD Sulteng.
Saat itu, kata mantan gubernur Sulteng dua periode itu, dia bermaksud untuk bersilaturahmi dengan para wakil ketua DPRD yang tinggalnya berdekatan termasuk Wakil Ketua lainnya Muharram Nurdin.
“He he he pertemuan itu hanya kebetulan ketemu dirumahnya pak arus waket 1 dprd prop . Sy dan istri dtg utk silaturahmi dgn tetangga pak muharam dan pak arus. Rupanya di rumah pak arus sdh ada pak ahmad ali dkk. Yah sekadar bersilaturahmi n berminal aidin walfaizin , tdk ada pembicaraan politik bhkan sy dan istri tdk sempat duduk lgs pamit krn dirumah juga sdh ada tamu . Tks,” jelas Longki Djanggola melalui pesan singkat di aplikasi WA.
Sebelumnya, foto pertemuan Waketum DPP Nasdem Ahmad M. Ali dengan Ketua DPD Partai Golkar Arus Abdul Karim dan Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng, Longki Djanggola, Rabu (10/4/2024), menjadi perbincangan.
Dalam postingan di akun facebook pribadinya, Ahmad Ali memposting foto sedang bersalaman dengan Arus Abdul Karim dan Longki Djanggola.
“Alhamndulilah bersilaturahmi dgn senior n guru politik… siap menerimah arahan,” tulis Ahmad Ali dalam caption fotonya.
Postingan itu memang terlihat seperti momentum biasa, bersilaturrahim di hari idul fitri, tapi melihat keinginan Ahmad Ali untuk bertarung memperebutkan kursi 01 Sulteng, maka pertemuan itu sangat kental aroma lobi lobi politiknya.
Dalam teori rasionalitas komunikatif, Habermas menekankan tiga klaim validitas komunikasi yakni kejujuran, ketepatan dan kebenaran. Peran pertemuan berkomunikasi membantu perkembangan demokrasi yang berkualitas dan bermartabat. (**)