Palu, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dra.Novalina, MM membuka secara resmi rapat koordinasi pengembangan desa wisata tahun 2024, bertempat di kantor Bupati Tojo Unauna, pada selasa 30 April 2024
Pada kesempatan itu Sekprov Novalina dalam sambutan tertulis gubernur menuturkan sulawesi tengah memiliki keunggulan yang besar dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu potensi sektor alam dan budaya yang unik serta beraneka ragam tersebar di seluruh kabupaten/kota, yang mana keunggulan ini tidak sekaligus dimiliki oleh daerah lain.
“Olehnya pemerintah perlu untuk memastikan bahwa upaya pembangunan ekonomi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar sekprov
Selain itu seperti fasilitasi atau sarana prasarana. namun yang juga tidak kalah penting, pembangunan desa wisata haruslah berbasis pemberdayaan masyarakat, yang mana pemberdayaan ini harus mengadopsi sistem yang utuh dan berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menghapus kemiskinan dan mengatasi pengangguran.
Ia pun berharap hasil dari rapat ini dapat menjadi landasan kuat bagi implementasi kebijakan pengembangan desa wisata yang lebih efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat Sulawesi Tengah, khususnya pada sub bagian non pelayanan dasar i demi mewujudkan visi Sulawesi Tengah gerak cepat menuju Sulawesi Tengah lebih sejahtera dan lebih maju.
“Dari 30.000 kunjungan wisata di indonesia .11 tempat wisata di Sulteng 3 diantaranya sudah masuk dalam penilaian nasional atau (ADWI) anugrah desa wisata indonesia,” ujar sekprov
Sementara itu Bupati Tojo Una-Una yang diwakili Assisten I Syarif Lasawedi, mengapresiasi kepada pemprov Sulteng melalui Biro Kesra yang telah memilih Kabupaten Tojo Una-Una sebagai tempat kegiatan rakor pariwisata.
Di katakannya bahwa Kab. Tojo Una-una memiliki 11 Desa yang terdaftar kedalam desa wisata dan pada tahun 2022 terdapat 3 desa yang masuk anugrah desa wisata Indonesia (ADWI) yaitu desa Tete B masuk 500 besar, desa wisata Labuan dan desa wisata Kadoda masuk 300 besar di tahun 2024 melalui jejaring desa wisata (Jadesta).
“Kami mendorong 4 desa wisata yang memiliki potensi untuk ikut diajang anugrah desa wisata Indonesia yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif”,kata syarif
Dalam hal itu juga Tujuan kegiatan Rakor pengembangan desa wisata Sebagaimana yang dilaporkan oleh Fauzia, SH, Kabag non pelayanan dasar Biro Kesra selaku ketua panitia adalah mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan desa wisata, meningkatkan kualitas koordinasi antar para pemangku kepentingan terkait agar pengembangan desa wisata dapat berjalan secara efektif dan efisien serta mempersiapkan arah kebijakan dan strategi pengembangan desa wisata untuk wilayah prov. Sulteng.
Rakor kali ini yang mengusung tema “kebijakan pengembangan desa wisata sebagai usaha pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat”. Dan pengembangan desa wisata ini diikuti oleh 65 orang peserta dari 6 Kabupaten/Kota di Sulteng yaitu Dinas Pariwisata dan Desa Wisata prov Sulteng, Kab Touna, Sigi, Parimo, Poso, Morut .
Nampak hadir Kepala Biro Kesra setda Prov.Sulteng Drs.Awaludin,MM, Kepala dinas parawisata kab.Tojo una-una, para peserta rakor, stekholder terkait.**
sumber biro adpim