Luwuk, trustsulteng – Ahmad Ali melanjutkan safari politiknya sebagai bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) ke wilayah Kabupaten Banggai pada Rabu, 10 Juli 2024 sore.
Ahmad Ali yang didampingi bakal calon wakil gubernur Abdul Karim Aljufri bersama rombongan disambut antusias warga di sana.
Saat memasuki perbatasan antara Kabupaten Tojo Unauna (Touna) dengan Kabupaten Banggai, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri (AA-AKA) disambut ritual adat setempat.
Sekolompok masyarakat menahan laju mobil rombongan AA-AKA untuk ritual penyambutan. Setelahnya rombongan kembali melanjutkan perjalanan.
Memasuki Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon, AA-AKA dan rombongan kembali dicegat oleh sekelompok warga, mereka berebut kesempatan untuk berswafoto dengan Ahmad Ali.
Rombongan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur itu lalu diantar oleh iring-iringan sepeda motor oleh warga hingga ke Kecamatan Bunta.
Pada Rabu malam Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri tampil kompak di panggung pesta rakyat bertajuk Beramal (Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri) yang digelar di Kelurahan Salabenda, Kecamatan Bunta.
Di sana, Ahmad Ali menyampaikan sejumlah program yang ingin dikerjakan jika diberikan amanah untuk memimpin Sulawesi Tengah lewat pemilihan gubernur (Pilgub) November mendatang.
Salah satu program yang menjadi keinginan dia untuk diimplementasikan jika memimpin daerah ini adalah memanfaatkan sebaik mungkin pemindahan ibu kota negara untuk mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah.
“Ibu kota negara akan segera dipindahkan, di sana ada pasar, saya bercita-cita bahwa Sulteng yang merupakan pintu gerbang ibu kota negara bisa menjadi penyuplai kebutuhan pokok untuk IKN. Kita harus mulai menyiapkannya dari sekarang, SDM kita, produktivitas pangan kita, dan kita harus bisa menarik investor masuk ke daerah ini bukan hanya untuk melirik sektor pertambangan,” ungkap Ahmad Ali.
Sementara itu, bakal calon gubenur Abdul Karim Aljufri menegaskan, daerah ini butuh sosok pemimpin yang punya komitmen dan memiliki jaringan yang luas di pemerintahan pusat.
“Untuk memajukan Sulawesi Tengah, kita butuh pemimpin seperti pak Ahmad Ali yang punya jaringan luas di pusat. Selain itu, kita juga butuh pemimpin yang mentalnya seperti pak Ahmad Ali untuk mengambil uang di pusat kita bawa ke daerah,” kata pria 43 tahun itu.**