Palu, trustsulteng – Kepala Bidang Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Konjen AS) John McDaniel menemui Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam rangka menjajaki peluang kerjasama kedua bangsa untuk pembangunan berkelanjutan di Sulteng Negeri Seribu Megalit.
Kedatangan pejabat Negeri Paman Sam ini disambut hangat gubernur yang menerimanya di ruang kerjanya pada Rabu 21 Agustus 2024.
Gubernur menyampaikan bahwa Sulteng adalah negeri yang indah dan kaya dengan potensi alam yang berlimpah ruah seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata dan pertambangan.
Untuk ke depan, gubernur berkomitmen memberi prioritas pada pengembangan komoditi sektor non-tambang karena dinilainya akan menyentuh langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Beberapa program unggulan ke arah itu, terus digalakkan lewat perangkat daerah yang berwenang seperti inseminasi buatan ternak sapi, budidaya kelapa hibrida dan peningkatan produksi durian untuk ekspor ke Tiongkok.
“Petani, peternak dan nelayan jadi inti kita ke depan,” terangnya agar Sulteng tidak hanya bergantung dari hasil-hasil pertambangan.
Tak hanya itu Sulteng juga memiliki peninggalan megalitikum yang tersebar di lembah Bada, Besoa dan Napu sebagai simbol kemajuan peradaban masa lalu yang diusulkan menjadi situs warisan dunia ke UNESCO.
Jejak penyebaran Islam tertua di nusantara abad ke-8 juga dapat dijumpai di Kabupaten Banggai Kepulauan yang dibawa oleh Imam Syaban.
Begitu juga dengan lahirnya teori evolusi Darwin yang berkorespondensi dengan hasil penelitian Alfred Wallace di Pulau Walea, yang ada di Kabupaten Tojo Unauna.
“Saya tawarkan kita boleh jalan-jalan ke Bada (melihat megalit) dan itu yang saya mau kembangkan agar tolong dibantu (Pemerintah AS),” harapnya untuk mengangkat pamor pariwisata dan kebudayaan Sulteng ke panggung dunia.
Merespon penyampaian gubernur, John McDaniel mengaku takjub dan tertarik bekerjasama dengan pemerintah provinsi dalam mengembangkan potensi unggulan Sulteng yang dijuluki Negeri Seribu Megalit.
Terkait dengan isu pembangunan berkelanjutan, Pemerintah AS lanjutnya ingin berkontribusi membantu Sulteng untuk menekan prevalensi stunting dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal di Morowali.
Ia juga menawarkan program lingkungan hidup untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Sulteng yang menjadi habitat bagi flora dan fauna endemik pulau Sulawesi.
“Kami ingin memastikan masyarakat Sulawesi Tengah dapat menikmati hidup yang lebih baik,” ungkapnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang fasih.
Turut hadir Asisten Bidang Politik dan Ekonomi Adrian Johan dan Staf Konjen Frederick Hawkin.
Sementara perangkat daerah yang hadir nampak Kadis Pariwisata Dra. Diah Agustiningsih, M.Pd, Karo Hukum Adiman, SH M.Si. **
sumber: biro adpim