Palu, trustsulteng – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah bersiap membentuk kader pelopor kerukunan dunia maya bagi pemuda/pemudi lintas agama Provinsi Sulteng, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Ketua FKUB Provinsi Sulteng Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, di Kota Palu, Jumat, mengemukakan bahwa organisasi yang dipimpinnya berkepentingan membentuk kader pelopor kerukunan dunia maya.
“Hal ini karena adanya penyebaran informasi – informasi hoaks dan ujaran kebencian, di berbagai platform media sosial yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan umat beragama,” ucap Zainal Abidin.
Pemerintah menyebut bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, ujaran kebencian bisa dilakukan dengan massif dan menyentuh masyarakat paling bawah dengan skala sangat luas.
Seiring menguat dan meluasnya ujaran kebencian di seluruh dunia, PBB pada 18 Juni 2019 lalu mulai meluncurkan Strategi dan Rencana Aksi PBB tentang Ujaran Kebencian. Kemudian, Pada 21 Juli 2021 lalu Majelis Umum PBB berhasil menetapkan resolusi PBB no A/RES/75/309 tentang “Mempromosikan dialog dan toleransi antaragama dan antarbudaya dalam melawan ujaran kebencian”.
Resolusi itu antara lain memutuskan untuk memproklamasikan 18 Juni sebagai Hari Internasional untuk Melawan Ujaran Kebencian, yang diperingati setiap tahun.
Maka, FKUB Sulteng sebagai salah satu mitra pemerintah berupaya memaksimalkan peran dalam pembangunan kerukunan dan toleransi, melalui pembentukan pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama, yang salah satu tugas dari pelopor kerukunan tersebut adalah melakukan kontra narasi ujaran kebencian.
Pembentukan kader pelopor kerukunan dunia maya bagi pemuda/i lintas agama akan dilaksanakan oleh FKUB Provinsi Sulteng pada tanggal 23 – 24 November 2024, bertempat di Kota Palu.
Pembentukan kader pelopor kerukunan dunia maya tersebut, dikemas dalam bentuk pelatihan yang berlangsung selama dua hari.
“Selama dua hari tersebut, pemuda lintas agama akan dibekali dengan penguatan pemahaman moderasi beragama dan keterampilan dalam pembuatan konten pesan damai berbasis aplikasi,” ujarnya.
Profesor Zainal Abidin menambahkan, setelah peserta disuguhkan dengan dua materi tersebut, peserta yang terdiri dari pemuda lintas agama akan dikukuhkan sebagai binaan dari FKUB Sulteng.
“Maka tentu pembinaan – pembinaan terhadap kader pelopor kerukunan dunia maya akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” ungkap Profesor Zainal.***
Sumber; humas FKUB