Oleh; H. Sofyan Farid Lembah
Pilkada Kota telah lewat dan kita semua tahu bahwa Hadiyanto- Imelda susah dilawan. Mereka menang mutlak merebut hati masyarakat kota dan memberi mandat kembali untuk berkuasa 5 tahun ke depan, SANGGANIPA!!!
Hasil dan kerja nyata telah banyak dilakukan dan tentu masalah kota Palu masih banyak yang harus dibenahi, salah satunya adalah soal Pasar.
Sebagaimana biasa di hari Jum’at dan Senin adalah hari Pasar Manonda. Geliat pelaku “bisnis” dan konsumennya jauh meningkat dari hari hari biasa. Taklah heran bila ina-ina dari Dolo ikut mengadu peruntungan menjual Gogos dan kue Cucuru serta burasa.
Dari perampatan tugu pasar hingga tugu berikutnya di jalan Selar-Kelor suasana semrawut khas Pasar Inpres dengan penguasa parkiran serta emak-emak yang datang dan seenaknya behentikan motornya langsung transaksi ditempat. Dari jam 6 pagi hingga jam 7.30 jangan coba coba parkirkan mobil dikawasan ini. Penguasa pasar adalah Tukang parkir motor yang tak peduli mengatur tapi begitu ada yg mau jalan langsung kena semprit, bayar ongkos parkir.
Soal pasar memang harus di atur Tata Kelolanya. Bukan sekedar bentuk PD Pasar tapi manajemen pasar hingga penertiban pedagang, pengaturan lalu lintas hingga penarikkan retribusi pasar. Aspek hukum penerbitan Peraturan Daerah soal Pasar, kewenangan instansi terkait hinga pengaturan pasar-pasar lain baik Masomba, Pasar Tua, Bambaru, Tatanga, Petobo hingga pasar di Baiya, Mamboro, Donggala Kodi hingga Lasoani perlu diatur. Ini bukan sekedar retribusi tapi ini soal pelayanan publik.
Kota Palu segera tumbuh menjadi kota Maju baik sebagai kota Industri dan kota Wisata olehnya pelayanan publik di bidang Pasar perlu segera ditata kembali. Perlu diciptakan Pasar Induk baik Pasar Sayur Mayur, Pasar Beras, Pasar Hewan dan Daging yang semuanya butuhkan perhatian.
Figur Hadiyanto- Imelda harus dipandang bukan sekedar penguasa kota tapi harus disematkan sebagai Pelayan Kota yang membawa kebahagiaan dan kebanggaan warga kota Palu. Di era penuh gaduh saat ini, melahirkan seorang pemimpin tidaklah mudah. Bila semuanya difokuskan pada lahirnya Pelayan Pelayan Masyarakat maka tak akan lahir amtenaar baru yang hanya menjelma menjadi penguasa penarik pajak yang menyusahkan masyarakat kota.
Selamat menjalankan tugas sampesuvu, saya bangga atas pengabdian dan reputasimu.
Penulis; Pekerja Sosial.