
Palu, trustsulteng- Hngga saat ini petani pengelola Kawasan Pangan Nusantara (KPN) Desa Talaga, Kec Dampelas, Kabupaten Donggala resah dengan penjarahan kayu di KPN.
Berdasarkan laporan masyarakat ada pengusaha kayu katanya di beking oleh oknum aparat yang seenaknya dan merasa berkuasa mengambil kayu tanpa izin di kawasan tersebut.
“Saya sebenarnya tahun lalu sudah memorgoki mobil yang mengangkut kayu bahkan inisial atau oknum pengusaha kayu tersebut sudah diberitahu. Informasi yang kami dapatkan perhari ini ada 5 sampai enam mobil dam dan mobil box sebagai alat mobilisasi kayu ilegal dari KPN,” tegas Tamrin Ibrahim anggota tim mitigasi dan rekayasa sosial KPN.
Tamrin juga pernah menemukan tumpukan kayu dan mengingatkan beberapa sopir yang mengangkut kayu ilegal di KPN. Bahkan dirinya sebagai ketua tim mitigasi dan rekayasa sosial di KPN sudah mengirim surat kepada Gakum, KPH setempat dan Dinas Kehutanan Provinsi untuk melakukan pengawasan dan menindak tegas oknum-oknum pengusaha tersebut.
“Kami berharap agar hal ini segera di tindaki karena sudah merugikan negara dan meresahkan para petani disana,” pintanya.
Menurut hitungan tim mitigasi hingga saat ini ada 3000 kubik kayu yang sudah diangkut secara ilegal disana. Itu sama dengan kurang lebih 2,8 miliar erugian negara yang dijarah oleh oknum. Sehingga pihaknya sangat berharap dan minta untuk segera menghentikan kegiatan ilegal ini.
Terpisah, Tenaga Ahli (TA) Gubernur, Ridha Saleh merasa bersyukur kelompok tani di KPN akan menanam beberapa komuditi, setelah pembersihan paska panen jagung.
“Alhamdulillah beberapa hari terakhir ini koperasi kawasan nusantara dimana anggotanya adalah kelompok tani pembersihan lahan setelah menanam jagung dan akan menanam kembali dengan komuditi yang menunjang program makanan bergizi gratis (MBG),” ungkap Ridha Saleh.
Edank, begitu sapaan Ridha Saleh, sangat jberharap agar aparat kepolisian setempat dan aparat TNI yang masih ada didalam juga ikut membantu menertibkan penjarahan kayu. Karena lahan tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan yang bertujuan untuk mensejahterakan petani dan warga di sekitar kawasan. **
YLB