Jakarta, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah terpilih Dr. Anwar Hafid, M.Si dan Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, M.Kes, menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Senin17 Pebruari 2025.
Pada sesi pemeriksaan tersebut Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah menjalani pemeriksaan dengan hasil baik dan semuanya normal. Insya Allah fit mengikuti tahapan selanjutnya.
Pemeriksaan ini merupakan tahapan wajib menjelang pelantikan serentak kepala daerah yang dijadwalkan pada Kamis, 20 Pebruari 2025 mendatang.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan bersama calon kepala daerah dari 16 kabupaten dan kota lainnya sebagai bagian dari prosedur sebelum pelantikan, yang bertujuan memastikan kepala daerah yang akan dilantik dalam kondisi sehat.
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah terpilih pilkada 27 November tahun 2024, didampingi Imelda Sormin selaku Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah di Kemendagri.
Usai pemeriksaan kesehatan para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tetap berada di Jakarta, sebab dalam beberapa hari menjelang tanggal pelantikan 20 Februari akan ada gladi resik dan gladi kotor.
Selanjutnya, para kepala daerah ini nanti akan mengikuti program pembekalan khusus yang dikenal sebagai retreat di Akdemi Militer Magelang, Jawa Tengah.**
Palu, trustsulteng – Apel gabungan OPD lingkup Provinsi Sulteng yang dipimpin Gubernur Rusdy Mastura pada Senin 17 Pebruari 2025 terasa beda dari biasanya.
Apel di kantor gubernur tersebut menjadi panggung terakhir Gubernur Rusdy Mastura karena dalam hitungan kurang dari 3 hari lagi, beliau akan meletakkan jabatan pada 20 Februari 2025.
Dengan suara serak yang tertahan, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih yang tulus di hadapan ratusan ASN yang telah membersamai membangun Sulteng.
“Dengan segala kerendahan hati, saya dan Bapak (wakil gubernur) Ma’mun Amir memohon maaf sebesar-besarnya jika selama menjalankan amanah kepemimpinan ini terdapat tutur kata, sikap atau kebijakan yang kurang berkenan sekaligus kami mohon pamit karena tinggal menghitung hari menuju akhir jabatan,” ungkapnya dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca.
Banyak ASN yang terenyuh, mengingat perjalanan sosok pemimpin, ayah dan kakak yang dicintai rakyat dengan kepribadian yang humanis, karismatik dan visioner menjadikan Sulteng Negeri Seribu Megalit pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban di Kawasan Timur Indonesia.
Dalam periodenya, Gubernur Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Ma’mun Amir banyak mengukir prestasi seperti menuntaskan pemulihan bencana 2018, menurunkan kemiskinan sebanyak lebih dari 21 ribu jiwa, inflasi terkendali hingga 0,02%, pertumbuhan ekonomi tertinggi nomor 2 nasional, membangun Masjid Raya Baitul Khairaat senilai 368 Miliar Rupiah murni dari APBD, meningkatkan layanan bedah jantung, kanker dan saraf pada RSUD Undata, dan paling bersejarah sukses mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hanya 900 Miliar menjadi 2,2 Triliun Rupiah.
Hal ini membuat Sulteng termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang mandiri dan tidak terlalu mengandalkan dana transfer daerah untuk mendanai belanjanya.
“Tolong jaga semua yang sudah kami buat dan ke depan kita harus meningkatkan PAD sampai 5 Triliun. Kalau ini bisa kita dapatkan, kita bisa membangun sendiri negeri ini tanpa bergantung,” imbuhnya.
Ia pun berharap semoga agenda peningkatan PAD tetap menjadi prioritas utama pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Gubernur Dr.H.Anwar Hafid, M.Si dan Wakil Gubernur dr.Reny A.Lamadjido, Sp.PK,M.Kes, khususnya dalam menyiasati peluang dan tantangan efisiensi anggaran.
“Tanpa PAD apa yang bisa kita buat, kalau kita tidak kreatif apa jadinya. Syukur yang mengganti saya adalah seorang Doktor dan dokter yang jauh lebih pintar,” ujarnya dengan nada optimis bahwa kedua suksesor mampu berinovasi dan melakukan loncatan pembangunan.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Gubernur Rusdi Mastura mengajak ASN tetap bersatu, kompak dan mendukung penuh pemimpin baru dalam membangun daerah tercinta.
“Mari membangun tekad karena kita negeri kaya yang banyak potensi dan semua harus bisa kita kembangkan,” pungkasnya.
Pada apel tersebut, gubernur menyerahkan simbolis SK pensiun kepada pejabat administrator dari dinas kesehatan yang memasuki masa purnabakti.
Setelah apel usai, para kepala perangkat daerah dan ASN langsung berebut menjabat tangan beliau dan foto bersama.
Selamat jalan Bapak Gubernu Rusdy Mastura dan Bapak Wakil Gubernur Ma’mun Amir. Terima kasih atas segala bakti dan jasamu untuk Sulawesi Tengah.**
Palu, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdi Mastura menerima gelar ‘Bapak Moderasi Beragama’ yang diterjemahkan dalam bahasa kaili yang artinya “Totua Panjalunggu Agama Antesareana” dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah Profesor KH Zainal Abidin, mengatakan gelar ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Gubernur H.Rusdi Mastura dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
“Bapak Gubernur Rusdi Mastura telah berhasil menciptakan suasana damai dan harmonis di tengah keberagaman agama di Sulawesi Tengah,” kata Zainal Abidin, Senin 17 Pebruari 2025 di Ruang kerja Gubernur.
“Bapak Gubernur telah memberikan perhatian serius terhadap kerukunan umat beragama, di era pemerintahan yang beliu pimpin, alokasi anggaran FKBU Sulteng cukup besar,” tambahnya
Zainal Abidin juga menyoroti proses transisi kepemimpinan dari Gubernur Rusdi Mastura kepada Gubernur Terpilih 2024 Anwar Hafid. Suasana proses transisi kepemimpinan tersebut dirasakannya begitu sejuk dan tidak menimbulkan kegaduhan.
“ketokohan dan keteladanan bapak harus jadi panutan, bapak telah memperlihatkan suasana yang sejuk di masa transisi pemerintahan, ” Tambah Ketua FKUB
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Matura menegaskan bahwa menjaga kerukunan beragama adalah kunci untuk membangun dan membentuk karakter masyarakat yang damai dan harmonis dalam keberagaman.
dalam pertemuan tersebut Rusdi Mastura banyak bercerita dan berdiakusi sejarah dan wawasan kebangsaan diantaranya pemilu Tahun 1955 dan Piagam Jakarta
“Piagam Jakarta adalah kesepakatan bersama antara kelompok Islam dan nasionalis yang berisi rumusan Pancasila sebagai dasar negara, Piagam Jakarta menekankan pentingnya menghormati dan melindungi kebebasan beragama, berkeyakinan, dan beribadah. Hal ini bertujuan agar setiap orang dapat menjalankan keyakinan dan beribadahnya tanpa diskriminasi,”Ujar Rusdi Mastura
selain itu Gubernur pun mengungkapkan bahwa di era kepemimpinan nya, dirinya cukup banyak memperoleh penghargaan
“Alhamdulillah Di Era pemerintah saya tidak sampai 5 Tahun, saya telah cukup banyak menerima penghargaan, hal inipun tidak terlepas dari dukungan semua pihak,” Tutup Rusdi Mastura.