
Anwar Hakim dan almarhum Situr Wijaya foto IST
Palu, trustsulteng – Koordinator Nasional Corruption Watch (NCW) Sulawesi, Anwar Hakim menduga ada kejanggalan dalam kematian jurnalis Situr Wijaya yang ditemukan meninggal dunia di Hotel D’Paragon, Jakarta Barat, pada Jumat, 4 April 2025.
Anwar Hakim mengatakan, Situr Wijaya adalah sosok yang aktif dan vokal dalam mengungkap berbagai persoalan agraria, termasuk kasus yang bergulir di Morowali Utara.
“Dia ikut dalam proses pengumpulan data, verifikasi dan mendampingi pelaporan ke Kejaksaan Tinggi. Anak ini sangat aktif dan Agresif, bahkan saya pernah minta dia bantu buat narasi dan lengkapi dokumen pendukung,” kata Anwar Hakim, Senin 14 April 2025.
Anwar Hakim mengungkapkan bahwa dia pernah meminta Situr Wijaya ke Jakarta bersama dua rekannya.
Kurang lebih setengah bulan mereka di Jakarta, rencana mau ketemu Mafud MD pada saat itu. Namun dalam perjalanannya, masalah belum selesai mereka pulang dulu karena mungkin faktor biaya selama di Jakarta.
“Satu bulan kemudian saya ketemu di Palu, karena saya dari Sulbar. Saya bilang kamu tidak pernah berobat ya, jalan terus. Iya katanya karena itu hari webnya tersendat – sendat pembayaran,” ujar Anwar Hakim melalui WhatsApp, Selasa 15 April 2025.
Setelah pertemuan itu, Situr Wijaya berangkat lagi ke Morowali bersama pengacara bernama Dayat dan anak Anwar Hakim. Setelah itu, los kontak.
Anwar Hakim juga pernah meminta almarhum Situr Wijaya naikkan berita masalah hasil verifikasi dan validasi terkait masalah perusahaan sawit di Morut.
“Itu hari dia kontak dengan saya, ya saya krimkan. Setelah itu, tidak ada kabar. Tiba – tiba saya dengar kabar alamarhum ini meninggal di Jakarta,” ujar Anwar Hakim kaget.
Anwar Hakim juga pernah meminta almarhum Situr Wijaya mendampingi pelaporan salah seorang warga inisial Hi. A ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng.
“Dia memang agresif, satu dua poin saja narasi dia bisa kembangkan sepenjang datanya jelas,” kenang Anwar Hakim.
Anwar Hakim mengaku, sangat kepingin mau ketemu sebenarnya sebelum lebaran, tapi karena dia juga operasi mata di Makassar, tidak sempat bertemu.
“Saya kaget tiba – tiba saya dengar sudah meninggal. Saya tanya teman, saya bilang siapa temani kesana dia bilang sendiri,” tandasnya.
Kini, publik menanti hasil autopsi yang telah dilakukan pihak Polda Metro Jaya untuk mengungkap penyebab pasti kematian almarhum Situr Wijaya. ***
TIM