Wagub Reny Lamadjido foto: humas pemrov
Palu, trustsulteng – Wagub Sulteng dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes menekankan urgensi sistem peringatan dini (Early Warning System / EWS) sebagai langkah strategis dalam mengurangi resiko bencana geologi.
Penegasan ini disampaikan pada Rapat Mitigasi Bencana Geologi dan Rencana Sinergi di Provinsi Sulteng bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr. Prihatin Hadi Wijaya, S.T., M.T di ruang polibu, Rabu siang 29 Oktober 2025.
Wagub juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran PVMBG yang menambah fasilitas pemantauan aktivitas Gunung Colo di Kabupaten Tojo Unauna, yang termasuk kategori gunung api aktif di Indonesia.
Penambahan peralatan merupakan langkah nyata dalam memperkuat mitigasi di Sulteng yang tergolong daerah rawan bencana.
“Mudah-mudahan bapak dapat membawa alat-alat yang lebih banyak ke depan,” harap Wagub Reny Lamadjido.
Sementara Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya mengemukakan bahwa matra kebencanaan geologi di Indonesia telah ditambahkan, dari semula hanya empat menjadi sembilan.
Penambahan ini didasari pada temuan berbagai jenis bencana geologi di lapangan, seperti amblesan tanah di Purwakarta dan likuefaksi di Palu.
“Empat matra sebelumnya mencakup gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah. Kini ditambah dengan lima matra baru, yaitu amblesan tanah, semburan gas, semburan lumpur, likuefaksi, dan abrasi pantai,” terangnya.
Pertemuan diharapkan berlanjut dengan Perjanjian Kerjasama antara PVMBG, Pemprov Sulteng dan Perguruan Tinggi untuk memperkuat sinergitas dalam mitigasi berbasis sains dan teknologi.
Rapat turut diikuti Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos., M.Si, Kalak BPBD Sulteng Dr. Ir. Akris Fattah Yunus, M.M, perwakilan BMKG, akademisi Untad dan beberapa kepala perangkat daerah.(*)
sumber: biro adpim/editor zudan
