Oleh: Edison Ardiles (Ketua Harian KONI)
Pencapaian hasil kontingen Sulteng selama ikut serta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat baru sampai pada dua medali emas ditambah sekian keping perak dan medali perunggu.
Itupun baru tiga kali kontingen Sulteng mampu menembus angka dua medali emas. Pertama terjadi pada PON XII 1989, PON XIV 1996 di Jakarta dan pada PON XV tahun 2000 di Jawa Timur. Untuk memecahkan angka Raihan dua medali emas seperti dalam empat PON terakhir rasanya terasa berat. Lantas bagaimana dengan peluang di arena PON XX yg dihelat di Bumi Cenderawasih, Papua ?
Untuk itu mari kita cermati peluang yang ada sesuai dengan potensi atlet yang ada di kontingen Sulawesi Tengah.
Pertama dari cabor Tae kwondo, dari cabang olahraga asal Korea ini potensi emas Sulteng cukup terbuka, pasalnya, dinomor Poomsae atlet Sulteng sudah punya pengalaman yg cukup dinomor ini, karena atlet Sulteng beberapa kali membela timnas Indonesia dibeberapa event internasional. Jadi, bukan tanpa alasan jika kita menaruh harapan dinomor ini bahkan bisa lebih dari satu nomor yaitu individual dan tim.
Kedua, ada dicabor Dayung khususnya dinomor Rowing putra. Dinomor ini ada Double scull yg mengandalkan dua pendayung dan empat pendayung. Ini yg menjadi andalannya Rio Rizki Darmawan. Pemuda asal Kulawi kabupaten Sigi ini pernah menorehkan prestasi dengan meraih medali emas untuk Indonesia saat tampil di ASIAN GAMES XVIII 2018 di Jakarta – Palembang.
Berikutnya ada Binaraga, Bermotor, Billiard, Karate dan Menembak. Kelima cabor ini siap memberi kejutan jika kita cermati data pretasi yang mereka bukukan khususnya dalam tiga tahun terakhir.
Jadi, espektasi masyarakat Sulteng kepada kontingen Bumi Tadulako di arena PON XX 2021 di Papua bisa melampaui Raihan dua medali emas cukup beralasan.
Dengan catatan, berikan kewenangan penuh kepada pelatih untuk mengatur secara Technis serta strategi di arena pertandingan. Dan kepada para supporter yang ada diluar lapangan jangan berteriak yg sifatnya membebani psikologi atlet yg sedang bertanding, karena ada pula tipe atlet yg agak tertutup, dimana dia malah nervous atau tertekan bila ada pengurus atau official dari daerahnya yang ikut menonton pertandingan disaat dia bertanding. Nah, hal hal yg non Technis seperti ini perlu juga untuk kita ketahui dan pahami agar semuanya bisa sesuai dengan harapan kita bersama. *