Palu – Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura yang didampingi Ketum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu, Sekum Husen Alwi dan Bendum Andi Nur Lamakarate, meninjau langsung kesiapan Tim Takraw Puteri Sulteng yang sedang melakukan latihan di GOR Siranindi, Sabtu (7/8/2021).
Dari wajah orang nomor satu di Sulteng ini, terlihat jelas rasa percaya diri dan optimisme, jika Tim Takraw Puteri yang diarsiteki Sandrina L Kaliey bisa menyumbangkan medali di PON XX Papua nanti.
” Setelah saya menonton tim puteri berlatih, semakin jelas rasa optimisme tim ini bisa menyumbangkan medali buat kontingen Sulteng di ajang PON Papua,” kata Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura.
Kepada Tim Takraw Puteri yang terdiri dari Nur Isni Chikita Sumito, Mauren N Ngkeri, Widya Andirini Modjundju serta Filda Veronika Sandingku, Cudy tak henti-hentinya memberikan motivasi dan semangat untuk terus berlatih agar bisa berprestasi dan mengharumkan nama Sulteng di iven nasional.
Cudi juga berjanji akan segera membenahi fasilitas dan prasarana GOR Sirandi, untuk lebih represntatif dan memadai.
” GOR Siranindi ini akan kami rehab, biar lebih representatif. Kita bisa jadikan GOR Siranindi khusus untuk sepak takraw kemudian kita menggelar ivent- ivent sepak takraw nasional,” tandasnya.
Apalagi tambah Cudy, agenda besar KONI dan Pemprov Sulteng kedepan bakal mengusulkan Provinsi Sulut, Sulteng dan Gorontalo (Suluttenggo) sebagai tuan rumah di ajang PON XXII Tahun 2028 mendatang.
Harus diingat kata Cudy, sejarah berdirinya Provinsi Sulteng ini, tidak lepas dari olahraga. Pada Tahun 1960-1960 kita telah mampu menggelar Pekan Olahraga Daerah (PORDA).
Namun mengapa Sulteng belum bisa mengikuti PON di Bandung ketika itu, alasannya adalah karena Sulteng masih bergabung dengan Sulut. Namun demikian dari situlah Sulteng dikenal.
” Jadi Sulteng mulai mengikuti iven olah raga empat tahunan ini sejak PON IV di Medan-Sumut, bahkan kontingen kita kala itu, berhasil meraih medali perunggu dari cabor atletik, pelari marathon Ari Samalala,” tandasnya.
Penulis : Agus Manggona