Skip to content
TrustSulteng

TrustSulteng

Berita Aktual Sulteng

  • About
  • Blog
  • Contact
  • Kolom Rubrik
  • Pin Posts
  • Tentang Kami
Trust TVChanel
Tokoh Agama Apresiasi Polda Sulteng Menjaga Harkamtibmas Jelang Hari Jadi Polri ke-79
  • Uncategorized

Tokoh Agama Apresiasi Polda Sulteng Menjaga Harkamtibmas Jelang Hari Jadi Polri ke-79

Adm Red. June 11, 2025

Palu, trustsulteng – Menjelang momen peringatan Hari Ulang Tahun Polri ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) mendapat apresiasi dari berbagai pihak atas keberhasilannya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di wilayah tersebut.

Pendeta Darma Sallata Putera, seorang tokoh masyarakat di Sulawesi Tengah, memuji kinerja Polda Sulteng yang dinilai konsisten dalam mengayomi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi Polri, khususnya Polda Sulteng, atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjaga Harkamtibmas. Situasi kondusif di Sulawesi Tengah tak lepas dari kontribusi nyata mereka,” ungkap Darma kepada wartawan, Rabu, 11 Juni 2025.

Pendeta Darma juga menyoroti pendekatan humanis yang diterapkan Polda Sulteng dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Menurutnya, komunikasi yang baik dengan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan Polri di daerah ini.

“Polri telah menunjukkan bahwa dengan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, berbagai persoalan dapat diselesaikan dengan damai dan bermartabat. Ini adalah pencapaian yang patut dibanggakan,” tambahnya.

Selain menjaga keamanan, Polda Sulteng juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

Pendeta Darma berharap Polri terus meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme di masa mendatang.

“Saya ucapkan selamat ulang tahun kepada Polri yang ke-79. Semoga Polri, khususnya Polda Sulteng, terus menjadi institusi yang dicintai rakyat dan semakin unggul dalam menjalankan tugasnya,” tutup Pendeta Darma

Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polri diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam menciptakan keamanan yang berkelanjutan untuk masyarakat Indonesia. ***

editor: yusrin elbanna

Gubernur dan Kapolda Sulteng Terima Penghargaan dari Manteri PPMI
  • Uncategorized

Gubernur dan Kapolda Sulteng Terima Penghargaan dari Manteri PPMI

Adm Red. June 10, 2025

Palu, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho, menerima penghargaan bergengsi dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Kading atas kontribusi besar mereka dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penempatan pekerja migran Indonesia secara ilegal.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Kading, dalam seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Deklarasi Pencegahan Pekerja Migran Indonesia Ilegal serta Anti TPPO yang digelar di Gelora Bumi Kaktus (GBK), Kota Palu, Selasa 10 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen lintas sektor terhadap perlindungan warga negara, khususnya para calon pekerja migran.

Gubernur Sulawesi Tengah dianugerahi penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas dukungannya dalam memperluas sosialisasi peluang kerja luar negeri yang legal dan aman, serta peran aktif pemerintah provinsi dalam mendorong migrasi yang terkelola dengan baik. Sementara itu, penghargaan untuk Kapolda Sulawesi Tengah diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap komitmennya dalam penindakan dan pencegahan praktik perdagangan orang serta pengiriman pekerja migran ilegal.

“Terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa dalam mensosialisasikan migrasi aman dan upaya pemberantasan TPPO di Sulawesi Tengah. Mari kita beri tepuk tangan untuk Bapak Gubernur dan Kapolda Sulawesi Tengah,” ujar Menteri.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, organisasi masyarakat, dan lembaga pemerhati migrasi. Di akhir kegiatan, dilakukan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum dalam menjaga keselamatan dan masa depan para calon pekerja migran Indonesia.

Dengan diterimanya penghargaan ini, Sulawesi Tengah kembali menegaskan komitmennya sebagai salah satu provinsi terdepan dalam gerakan nasional melawan perdagangan orang dan migrasi ilegal. **

sumber: biro adpim/yusrin

Ribuan Warga Menangis Mendengar Gubernur Anwar Hafid Tutup Permanen Dua Tambang di Tipo
  • Uncategorized

Ribuan Warga Menangis Mendengar Gubernur Anwar Hafid Tutup Permanen Dua Tambang di Tipo

Adm Red. June 10, 2025

Palu, trustsulteng – Di hadapan ribuan warga Kelurahan Tipo dan sekitarnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., menyatakan secara tegas penghentian permanen dua tambang yang selama ini ditolak masyarakat. Keputusan itu disampaikan langsung di lokasi aksi damai warga, Selasa 10 Juni 2025, sebagai jawaban dari delapan bulan perjuangan masyarakat menjaga ruang hidup mereka dari kerusakan lingkungan.

Gubernur hadir langsung dalam forum tersebut, didampingi Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Arus Abdul Karim, Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenae, Sekretaris Kota Palu, Irmayanti dan sejumlah pejabat lainnya. Suasana haru menyelimuti momen saat Anwar Hafid menyampaikan keputusannya. “Saya kesini bukan karena saya mau mencari popularitas, tapi ini adalah demi tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh daerah dan negara kepada saya. Dan keputusan yang saya ambil hari ini, mohon maaf, bukan karena takut dengan demo, bukan. Tapi demi kebaikan daerah ini,” tegas Gubernur.

Ia menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur, dirinya akan memoratorium semua perizinan tambang yang berada di atas wilayah permukiman rakyat. “Insya Allah selama saya jadi Gubernur, tidak akan ada lagi izin yang keluar di atas permukiman. Itu komitmen kita menjaga daerah ini, karena daerah ini satu-satunya harapan kita, kita berlindung, kita pernah mengalami musibah yang sangat besar. Kalau di atas ini kita tidak jaga, saya khawatir suatu saat kita semua akan tertimbun,” ujar Anwar Hafid.

Gubernur juga menegaskan bahwa surat sebelumnya yang hanya bersifat penghentian sementara terhadap dua perusahaan tambang, PT Bumi Alpamandiri dan PT Tambang Watu Kalora, resmi ia tingkatkan menjadi penghentian permanen. “Saya melanjutkan surat gubernur yang lalu, kalau bagi Cudi menyampaikan penghentian sementara, maka hari ini saya nyatakan penghentian permanen,” ujarnya disambut pekikan takbir dari masyarakat.

Keputusan ini lahir dari proses panjang dan komunikasi lintas pihak. Anwar Hafid menceritakan, sebelum tiba di Tipo, ia lebih dulu meminta izin kepada Wali Kota Palu melalui Sekretaris Kota, serta menghubungi Bupati Sigi. “Pak Bupati singkat, dia bilang, kalau itu membahayakan masyarakat Kota Palu, tutup,” ucapnya menirukan respons Bupati Rizal Intjenae yang turut hadir dalam forum.

Korlap aksi damai yang juga Ketua Aliansi Pemuda dan Lingkungan Tipo, Faizal, menyampaikan apresiasi dan rasa haru. Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya soal menolak tambang, tetapi menyatukan dua lembaga adat dari Ulujadi dan Kinovaro untuk penyelamatan kawasan Gunung Kinovaro dan pegunungan sekitar yang menjadi paru-paru wilayah Palu dan Sigi.

“Hari ini kami meneteskan air mata. Kami tidak pernah anarkis, tidak pernah melawan pemerintah. Kami ikuti semua jalur, tapi yang kami temukan hanya kekecewaan. Hari ini luka kami yang sudah delapan bulan terobati dengan hadirnya Bapak Gubernur,” ucap Faizal.

Tokoh adat Ulujadi, Astam, dalam orasinya menambahkan bahwa izin-izin tambang yang selama ini berlaku di atas wilayah Kalora dan Tipo diterbitkan tanpa prosedur dan tanpa pelibatan masyarakat. Rapat koordinasi lintas OPD yang pernah digelar sejak 2004 tidak pernah dilanjutkan dengan tindak tegas, meski perusahaan terbukti tidak pernah melapor secara resmi ke desa maupun pemerintah kecamatan. “Kami tidak anti pembangunan, tapi kami menolak pertambangan yang merusak alam, menghilangkan sumber air, dan menimbulkan konflik sosial,” tegas Astam.

Sementara itu, dari Kelurahan Sigi, tokoh masyarakat menyampaikan persoalan tapal batas antara Kota Palu dan Kabupaten Sigi yang masih belum tuntas sejak 2012. “Pemasangan batas tidak melibatkan kami. Patoknya sudah kami cabut dan kami simpan di kantor kelurahan. Kami mohon Gubernur memfasilitasi ini karena sudah terlalu lama dibiarkan menggantung,” ucapnya.

Dari Kelurahan Tipo, warga menyuarakan protes terhadap tumpang tindih penguasaan tanah yang menimbulkan konflik administratif dan sosial. SKPT ganda yang diterbitkan atas nama warga Kalora di atas wilayah Tipo dituding menjadi sumber masalah. “Kami minta kejelasan status wilayah kami. Jangan sampai masyarakat jadi korban karena permainan administrasi yang tidak adil,” ujar perwakilan warga Tipo.

Di akhir pernyataannya, Gubernur Anwar Hafid menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan percaya bahwa negara hadir di pihak rakyat. “Saya berharap seluruh warga masyarakat tenang, itu urusan saya dengan para pemegang IUP. Kata-kata saya pegang baik-baik. Insyaallah saya tidak khianat. Saya ada di pihak rakyat, karena saya dipilih oleh rakyat,” ujarnya dengan suara bergetar.

“Sekali lagi saya mau tegaskan, keputusan ini bukan karena saya takut dengan demo, keputusan ini saya ambil untuk melindungi Kota Palu ini dari segala akibat pertambangan. Nanti urusan saya mencari solusinya, yang penting kita aman di daerah ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” Sorak takbir menggema. Di tanah yang selama ini penuh ketakutan, pagi itu masyarakat Kelurahan Tipo menemukan kembali harapan. **

sumber: biro adpim

Gubernur Anwar Hafid Siap Bangun Asrama di Ponpes Darussalam Banggai
  • Uncategorized

Gubernur Anwar Hafid Siap Bangun Asrama di Ponpes Darussalam Banggai

Adm Red. June 9, 2025

Baanggai, trustsulteng – Kunjungan Gubernur Sulawesi Tengah ke Pondok Pesantren Darussalam Desa Jayakencana, Kecamatan Toili, Minggu 8 Juni 2025 bukan hanya ajang silaturahmi. Dalam suasana akrab dan penuh makna, Gubernur menyampaikan komitmen nyata: membantu pembangunan asrama bagi Madrasah Aliyah di lingkungan pondok pesantren tersebut.

Dalam pertemuan yang dihadiri Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka, Wakil Bupati, Sekda, serta para tokoh agama dan pengasuh pondok, Gubernur secara terbuka menyatakan bahwa sektor pendidikan berbasis pesantren harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

“Saya ini lahir dari para guru, jadi saya tahu bagaimana beratnya perjuangan mencetak generasi berilmu dan berakhlak. InsyaAllah, saya akan bantu asrama Madrasah Aliyah di sini mulai tahun 2026. Tahun ini belum bisa karena anggaran sudah berjalan, tapi InsyaAllah tahun depan saya usulkan,” ujar Gubernur disambut tepuk tangan para santri dan ustaz.

Ia juga meminta langsung kepada Ketua Ponpes Darussalam, KH Ahmad Muthohar, agar menyiapkan dokumen legal seperti sertifikat tanah dan estimasi kebutuhan anggaran. Gubernur menyebut, langkah ini penting untuk membuka peluang bantuan lebih besar dari pemerintah pusat.

Dalam tausiyahnya, Gubernur memberi motivasi kepada para santri untuk terus bersyukur, rajin belajar, dan memuliakan orang tua, khususnya ibu. Ia juga menekankan pentingnya kesabaran dalam menuntut ilmu, sembari mengisahkan masa lalunya yang pernah mengalami kesulitan saat mondok selama satu tahun di pesantren sederhana dengan hanya satu guru.

“Kalau kalian hari ini bisa mondok, bisa menghafal Al-Qur’an, percayalah, itu bukan karena orang tua kalian kaya, tapi karena Allah memilih kalian untuk ditempa menjadi generasi terbaik,” ucapnya. Ia juga menceritakan bahwa dirinya dulu sering “menghayal” jadi pemimpin, dan nyatanya kini Allah wujudkan itu sebagai kenyataan. “Jadi jangan takut bermimpi besar,” tambahnya.

Sementara itu, KH Ahmad Muthohar dalam sambutannya menjelaskan perjalanan panjang berdirinya Ponpes Darussalam sejak tahun 2002 yang dimulai dari lahan pinjaman dan bertahap berkembang hingga memiliki berbagai unit pendidikan seperti Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan SMK.

Ia juga menyampaikan bahwa meski jumlah santri mencapai ratusan, banyak di antaranya yang mengalami kesulitan membayar uang makan dan kebutuhan asrama. “Selama anak-anak mau belajar, kami tetap tampung. Tapi kondisi asrama kami memang sangat butuh perhatian,” ungkapnya.

Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka pun menegaskan dukungannya terhadap perkembangan pesantren. Ia menyebut, pembangunan masjid megah di lingkungan ponpes menjadi simbol komitmennya sebagai kepala daerah. “Saya bantu karena saya yakin dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan bangsa,” ucap Bupati.

Kunjungan ini menandai kuatnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mendukung pendidikan keagamaan. Bukan hanya lewat kata-kata, tapi dengan rencana konkret dan niat tulus untuk memastikan setiap santri mendapatkan fasilitas yang layak.

“Dari pondok seperti inilah akan lahir pemimpin-pemimpin desa, camat, bahkan gubernur dan menteri di masa depan,” tutup Gubernur. **

sumber: biro adpim

Tablig Akbar Majelis Hubbul Wathan di Banggai, Gubernur Anwar Hafid Disambut Ribuan Jamaah
  • Uncategorized

Tablig Akbar Majelis Hubbul Wathan di Banggai, Gubernur Anwar Hafid Disambut Ribuan Jamaah

Adm Red. June 9, 2025

Banggai, trustsulteng – Tablig Akbar Majelis Hubbul Wathan Al-Mawaddah di Lapangan Desa Piondo, Kecamatan Toili Jaya, Kabupaten Banggai berlangsung khidmat dan meriah dengan kehadiran ribuan jamaah.

Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sulteng, Ir. Sry Nirwanti Bahasoan, menghadiri acara ini sebagai bentuk silaturahmi dan dukungan terhadap syiar keagamaan di Kabupaten Banggai, Minggu 8 Juni 2025.

Kehadiran Gubernur disambut hangat oleh masyarakat, para tokoh agama, dan jajaran pemerintah daerah, termasuk Bupati Banggai, H. Amiruddin Tamoreka, serta Wakil Bupati, Drs. H. Furqanuddin Masulili, MM. Tampak hadir pula Anggota DPR RI Dapil Sulteng, Benianto Tamoreka, sejumlah legislator DPRD Provinsi dan Kabupaten Banggai, Forkopimda, serta ribuan ibu-ibu majelis taqlim yang antusias menyambut pemimpin mereka.

Acara Tablig Akbar ini mengusung tema “Meneladani Ketakwaan Nabi Ibrahim AS dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Wujud Kepasrahan dan Pengabdian kepada Allah SWT”, dengan tausiyah utama dari Ustaz Dr. Hilal Malarangeng dan KH. Ismail Syam. Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan persatuan umat.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjalankan program pembangunan yang berpihak kepada rakyat.

Ia juga menyampaikan pesan spiritual dan pembinaan kebangsaan yang kuat, di antaranya pentingnya memperkuat peran masjid, gereja, dan rumah ibadah lainnya sebagai pusat pembinaan iman dan moral.

“Kalau rumah-rumah ibadah kita ramai oleh umatnya, Allah sudah janji, akan diturunkan berkah dari langit dan bumi. Maka mari kita ramaikan majelis ilmu, ramaikan rumah ibadah, dan teruskan program pengajian,” ujarnya.

Anwar Hafid juga menegaskan pelaksanaan Program BERANI yang kini mulai dirasakan masyarakat, seperti BERANI CERDAS yang menggratiskan biaya pendidikan di SMA/SMK/SLB negeri tanpa pungutan sepeser pun, serta BERANI SEHAT yang menjamin pengobatan gratis di rumah sakit bagi masyarakat tak memiliki BPJS atau yang menunggak, bekerja sama dengan BPJS dan pemerintah kabupaten.

“Sudah miliaran lebih kita bayarkan untuk membantu rakyat Sulawesi Tengah yang membutuhkan layanan kesehatan. Bila ada rumah sakit yang masih minta biaya, segera laporkan. Itu tidak dibenarkan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan, sembilan program BERANI lainnya akan segera diterapkan penuh di Kabupaten Banggai, dengan dukungan penuh dari Bupati. “Kami siap bantu Pak Bupati, agar Banggai menjadi kabupaten paling terbuka dan maju di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Banggai, H. Amiruddin Tamoreka, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Gubernur dan rombongan.

“Ini bukan hanya kunjungan pertama, tapi insyaAllah bukan yang terakhir. Majelis ini adalah salah satu yang paling aktif di Banggai, digerakkan oleh para ibu-ibu yang luar biasa,” ucap Bupati.

Gubernur Anwar Hafid bersalaman dan berfoto bersama jamaah majelis yang hadir, mulai dari ibu-ibu majelis taklim hingga para tokoh masyarakat yang antusias dengan kehadiran Gubernur dan bupati. **

Gubernur Sulteng Hadiri Tabliq Akbar Majelis Hubbul Wathan Al-Mawaddah
  • Uncategorized

Gubernur Sulteng Hadiri Tabliq Akbar Majelis Hubbul Wathan Al-Mawaddah

Adm Red. June 8, 2025

Banggai, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Ir. Sry Nirwanti Bahasoan, tiba di Kabupaten Banggai dalam rangka menghadiri Tabliq Akbar Majelis Hubbul Wathan Al-Mawaddah yang digelar di Lapangan Desa Piondo, Kecamatan Toili Jaya.

Setibanya di Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk, Minggu 8 Juni 2025, rombongan gubernur disambut hangat oleh Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili, MM. Kehadiran orang nomor satu di Sulawesi Tengah itu menandai dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap kegiatan keagamaan yang menjadi bagian dari penguatan spiritual masyarakat.

Sebelum menuju lokasi acara, Gubernur Anwar Hafid terlebih dahulu berkunjung ke kediaman Bupati Banggai, H. Amiruddin Tamoreka, di Kecamatan Moilong. Di sana, Gubernur dan Bupati Banggai melangsungkan silaturahmi dan makan siang bersama, mempererat koordinasi serta kekompakan antara pemerintah provinsi dan kabupaten.

Puncak kegiatan berlangsung khidmat di Lapangan Desa Piondo, Kecamatan Toili Jaya, yang dipadati oleh ribuan jamaah dari berbagai penjuru wilayah Banggai. Tabliq Akbar Majelis Hubbul Wathan Al-Mawaddah ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai ukhuwah Islamiyah serta mempererat ikatan antara pemimpin dan masyarakat.

Gubernur Anwar Hafid dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas antusias masyarakat dan pengurus majelis dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang mampu menjadi perekat sosial di tengah keberagaman. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan yang memperkuat fondasi moral dan spiritual masyarakat Sulawesi Tengah. **

Pelukan di Padang Arafah
  • Uncategorized

Pelukan di Padang Arafah

Adm Red. June 7, 2025

Oleh: Salihudin M. Awal (Jamaah Haji Kota Palu, Sulawesi Tengah)

Akhirnya, subuh itu, seluruh rombongan kami benar-benar sudah lengkap di tenda Arafah. Setelah malam panjang yang penuh cobaan, pencarian tenda yg sempat berputar-putar, dan tidur yang hanya sejenak di kasur tipis, pagi pun menyambut kami dengan udara kering dan terik yang mulai menggigit. Tapi semua kelelahan seakan mencair dalam kesadaran: inilah waktunya. Saat agung yang ditunggu-tunggu. Wukuf di Arafah.

Kami berbenah sejak pagi. Mencuci muka, lalu pelan2 menata hati. Sebagian besar duduk diam dibawah tenda. Tapi ada pula yg diluar menatap langit Arafah yang biru membakar. Ada yg membuka mushaf kecilnya, mulai membaca ayat demi ayat. Ada pula yg mengeluarkan catatan di lembaran kertas —doa-doa untuk diri sendiri, untuk pasangan, untuk anak-anak, orang tua, sahabat, guru, bangsa, hingga untuk jiwa-jiwa yang telah lebih dulu kembali ke rahmat Tuhan.

Lalu tibalah waktunya.

Wukuf dimulai dengan khutbah. Suara khatib menggetarkan, meski sederhana. Ia tidak banyak bermain kata, tapi tiap ucapannya seolah mengetuk pintu jiwa kami satu per satu. Ia mengingatkan bahwa inilah waktu terbaik dalam hidup manusia—saat kita paling dekat dengan langit. Saat Allah turun ke langit dunia, menjawab doa-doa hamba-Nya yang berseru dalam kepasrahan.

Lalu kami sholat Dhuhur dan Ashar dijamak qashar. Satu sujud di Arafah seolah lebih berat maknanya daripada seribu sujud di tempat lain. Hati kami luluh. Hampir semua mengeluarkan airmata.

Lalu setelahnya, dimulailah doa wukuf. Setelah berdoa bersama yang dipimpin oleh Korlap dilanjutkan doa sendiri2. Ada yang berbisik lirih dengan suara serak, ada yang hanya menangis tanpa suara. Tapi langit tahu, bumi Arafah mendengar, dan Allah Maha Menyaksikan.

Saya melihat seorang bapak yg menggenggam tangan istrinya erat. Lalu mendekapnya. Sang istri menangis dalam pelukannya. Di sudut lain, seorang ibu muda hanyut dalam doanya. Air matanya tak berhenti keluar, mengalir deras membasahi kacamata beningnya. Di sudut lain seorang anak mencium tangan ibunya, lalu bersimpuh di lutut ayahnya. Tak ada kata. Hanya pelukan. Air mata. Dan maaf yang mengalir tanpa harus diucapkan.

Saya sendiri tak kuasa. Saat menyebut satu-satu nama orang yang saya cintai, dada ini bergemuruh. Nama istri, orang tua , adik-adik, keluarga dekat, sahabat-sahabat lama, semua hadir satu per satu dalam benak. Seolah mereka duduk di hadapan saya. Dan saya pun bicara pada Allah, memohonkan kebaikan untuk mereka semua.

Suhu mencapai 42 derajat Celsius. Tapi panasnya terasa lebih ringan. Mungkin karena hati kami lebih fokus daripada merasakan terik. Atau mungkin karena Arafah sendiri yang menyelimuti kami dengan kasihnya.

Tapi tetap, peluh tak bisa ditahan. Pendingin tenda tidak mempan. Keringat bercucuran di dahi, di punggung, di dada. Namun keringat ini seolah menjadi saksi, bahwa kami datang ke tempat ini bukan untuk berwisata, tapi untuk berserah.

Waktu terus berjalan. Menjelang akhir wukuf, kami kembali saling mendekat. Berjabat tangan. Berpelukan. Yang tadinya hanya saling sapa biasa di hotel, kini saling memeluk penuh rasa. Ada yang berulang kali meminta maaf, seolah merasa tak cukup satu kali. Ada yang tersedu dalam pelukan saudaranya, sesama jamaah yang baru dikenalnya beberapa hari lalu, tapi kini serasa lebih dekat dari keluarga.

Kami tahu, inilah momen yg bisa jadi tak akan terulang lagi seumur hidup. Haji bukan hanya soal rukun dan syarat. Tapi soal penyucian hati.
Hari ini, di Padang Arafah, kami benar-benar mengalaminya.
Di luar tenda, langit tetap membakar. Tapi di dalam tenda-tenda itu, ada jutaan jiwa yang sedang meneteskan air mata. Bukan karena panas. Tapi karena kasih yang tumpah. Karena rindu yg memuncak. Karena syukur yang tak bisa dibendung.

Wukuf bukan hanya ritual. Ia adalah cermin. Cermin jiwa yang selama ini mungkin berdebu oleh dunia. Di sinilah kami menghadap, dengan apa adanya. Dengan luka, dosa, cinta, dan harap. Dan dengan segenap keberanian untuk memulai hidup baru.

Saat matahari perlahan condong ke barat, kami tahu waktu wukuf akan segera berakhir. Tapi kami juga tahu, pelukan di Arafah ini akan abadi dalam ingatan kami. Doa-doa yang terucap hari ini akan mengiringi langkah kami pulang nanti. air mata yg jatuh di tanah Arafah ini, semoga menjadi saksi cinta kami kepada Allah dan kepada sesama manusia.

Wallahu A’lam

Ustaz Yahya Waloni Wafat Usai Khutbah Jumat di Masjid Minasa Upa
  • Uncategorized

Ustaz Yahya Waloni Wafat Usai Khutbah Jumat di Masjid Minasa Upa

Adm Red. June 6, 2025

Makassar, trustsulteng – Dai kondang dan mantan pendeta, Ustaz Dr. H. M. Yahya Yopie Waloni, S.Th., M.Th, dikabarkan meninggal dunia pada usia 55 tahun, tepat setelah menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Jalan Aroepala, Minasa Upa, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Jumat siang, 6 Juni 2025.

Menurut saksi mata, Yusran Uccang (43), warga setempat, Ustaz Yahya sempat menyelesaikan khutbah kedua sebelum jatuh dan tampak lemas. “Usai khutbah kedua, beliau jatuh dan langsung lemas,” ungkap Yusran.

Pelaksanaan shalat Jumat sempat tertunda akibat kejadian tersebut. Ustaz Yahya kemudian segera dilarikan ke RS Bahagia Minasa Upa, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi masjid. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong.

Riwayat Singkat Ustaz Yahya Waloni

Yahya Waloni lahir di Minahasa, Manado, pada 30 November 1970. Ia berasal dari keluarga Kristiani yang taat, dan sempat menjabat sebagai pemuka agama Kristen di **Badan Pengelola Am Sinode GKI Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana**.

Beliau juga dikenal pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer Sorong pada periode 1997–2004, sebelum akhirnya memeluk Islam dan menjadi salah satu dai yang cukup dikenal di Indonesia.

Meski beberapa kali menuai kontroversi dan mendapat kritik dari sejumlah tokoh, termasuk dijuluki sebagai “Ustaz Pansos” oleh aktivis media sosial Denny Siregar, sosok Yahya Waloni tetap dikenal sebagai tokoh publik yang memiliki perjalanan spiritual unik.

Duka di Tengah Suasana Iduladha

Kabar wafatnya Ustaz Yahya Waloni mengejutkan masyarakat, terutama karena terjadi dalam suasana menjelang Iduladha. Banyak warga yang menyatakan duka mendalam atas kepergian beliau, mengingat peristiwa tersebut terjadi saat menjalankan tugas dakwah.

Sumber: TribunTimur.com

Menteri dan Gubernur Sholat Idul Adha di Sigi, Dirangkai Penyerahan Sapi Kurban
  • Uncategorized

Menteri dan Gubernur Sholat Idul Adha di Sigi, Dirangkai Penyerahan Sapi Kurban

Adm Red. June 6, 2025

Sigi, trustsulteng – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melaksanakan sholat Idul Adha 1446 Hijriah bersama Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si dan Ketua TP PKK Ny. Sry Nirwanti Bahasoan Anwar di Masjid Raudhatul Jannah, Kabupaten Sigi pada Jum’at 6 Juni 2025.

Turut serta, Wagub dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenai, Sekprov Sulteng Dra. Novalina, M.M dan pejabat perangkat daerah provinsi dan kabupaten Sigi serta forkopimda Sigi.

Ketua MUI Sigi Habib Ali bin Hasan Aljufri dalam khutbahnya mengupas tentang sejarah ibadah kurban yang berakar dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.

Kunjungan kerja Mentrans M. Iftitah ke Sigi selama 2 hari bertujuan meninjau dan menguatkan program ekonomi dan kesejahteraan rakyat di kawasan transmigrasi yang sejalan dengan upaya Pemprov Sulteng dalam visi besar Sulteng NAMBASO dan nawacita BERANI.

Usai sholat, Menteri Iftitah menyerahkan sapi kurban Presiden Prabowo Subianto untuk disembelih, dilanjutkan silaturahmi dan dialog bersama warga transmigran serta peninjauan ke lokasi industri bawang goreng dan penggemukan sapi.**

sumber; biro adpim

Tanpa Sopir, Menteri Transmigrasi Nyetir Sendiri Didampingi Gubernur Anwar Hafid
  • Uncategorized

Tanpa Sopir, Menteri Transmigrasi Nyetir Sendiri Didampingi Gubernur Anwar Hafid

Adm Red. June 6, 2025

Sigi, trustsulteng – Ada pemandangan tak biasa saat kunjungan kerja Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara ke Sulawesi Tengah. Usai melaksanakan sholat Idul Adha bersama Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, di Desa Olobojo, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Jumat 6 Juni 2025. Menteri Iftitah memilih mengemudikan mobil sendiri tanpa didampingi sopir.

Di sisi kursi penumpang depan, tampak Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid turut mendampingi langsung. Kedekatan keduanya memperlihatkan suasana yang akrab dan santai, jauh dari kesan formalitas birokrasi.

“Beliau lebih nyaman nyetir sendiri kalau medannya memungkinkan. Kami juga ngobrol banyak sepanjang jalan,” ujar Gubernur Anwar Hafid sambil tersenyum.

Gubernur Anwar Hafid menilai sikap rendah hati Menteri Iftitah sebagai bentuk keteladanan yang patut dicontoh. Ia mengungkapkan bahwa tindakan sederhana seperti menyetir sendiri justru menunjukkan karakter asli seorang pemimpin.

“Ini bukan hanya soal nyetir sendiri,” kata Anwar, “tapi menunjukkan bahwa pejabat publik itu harus dekat dengan rakyat, sederhana, dan siap bekerja dalam segala situasi,” tambahnya.

Turut hadir sholat Idul Adha bersama Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny Lamadjido, Ketua TP-PKK Sulteng, Sry Nirwanti Bahasoan serta Bendahara Umum HIPMI Sulteng Fathur Razaq dan sejumlah pejabat Pemprov dan Kabupaten Sigi. **

sumber; biro adpim

Posts pagination

Previous 1 … 10 11 12 13 14 15 16 … 223 Next

Recent Posts

  • Kebijakan Bupati ‘IBAS’ Bebaskan Pajak dan Retribusi
  • Sepak Bola ‘Dangdut Nambaso’ Warnai Perayaan HUT RI di Sulteng
  • Wagub Reny Buka Sekolah Rakyat Tadulako ‘Nambaso’
  • Gubernur AH Kagumi Yelyel Paskibraka
  • Gubernur Anwar Hafid: Akses Kesehatan Harus Menjangkau hingga Pelosok Sulteng
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
Copyright © COMINDO MEDIA PERKASA | DarkNews by AF themes.