Skip to content
TrustSulteng

TrustSulteng

Berita Aktual Sulteng

  • About
  • Blog
  • Contact
  • Kolom Rubrik
  • Pin Posts
  • Tentang Kami
Trust TVChanel
Bacagub Ahmad Ali Sikapi Tingginya Biaya Konsumsi Masyarakat Sulteng
  • Uncategorized

Bacagub Ahmad Ali Sikapi Tingginya Biaya Konsumsi Masyarakat Sulteng

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Masyarakat masih disulitkan dengan ancaman naiknya harga komoditas dan alat penunjang lainnya. Hal ini terlihat dari beberapa kebutuhan masyarakat naik setiap tahunnya.

Dalam temuan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, Perkembangan Harga Komoditas pangan (periode September 2022–Maret 2023) Beras 1,46%,Tepung Terigu,1,97%, Tempe 4,54%, Bawang Putih 15,37%, Kopi Instan 8,19%, mie Instan 1,26%.

Hal tersebut tidak luput dari pantauan sosok Bakal Calon Gubernur Ahmad Ali. Dia menuturkan bahwa temuan lapangan, banyak masyarakat menuturkan demikian. Hal ini memberatkan jika tidak segera di atas, apalagi secara umum daerah terjauh dari ibu kota semakin terdampak kenaikan serius.

 

Menurut Ahmad Ali, sejumlah kenaikan pangan juga ditimbulkan oleh pasokan pangan dari dalam Sulteng, dimana petani bisa kurang produktif ataupun sebaliknya, pasar untuk mereka tidak tersedia.

“Ekonomi itu mata rantai yang terhubung, tidak ada yang boleh lemah salah satu sisinya, kemandirian jalan satu-satunya,” ungkap politisi senior itu, Jumat 19 Juli 2024.

Bukan hanya pada pangan saja, namun biaya pada komoditas non-pangan naik drastis. Sebut saja Angkutan Dalam Kota 17,13%, Perumahan, Air, Listrik, Bahan Bakar Rumah Tangga 1,58%.

Soal pangan, kita harus punya sel perdagangan yang terfokus, misal daerah memiliki keunggulan masing-masing jadi saling menguatkan. Kedua, menurut Ahmad Ali naiknya harga apa pun berarti permintaan tinggi tetapi tidak terbeli karena kapitalnya minim.

“Solusinya adalah pekerjaan tersedia, UMKM kuat, petani mandiri, anak muda menginovasi, pejabat daerah mengontrol kebijakannya, serta politisi pemerintah membuat katup kebijakan yang kuat dan terkontrol menyeluruh,” saran Ahmad Ali. **

TIM

Manager PT ANA Diperiksa Penyidik Kejati Sulteng Terkait PT RAS
  • Uncategorized

Manager PT ANA Diperiksa Penyidik Kejati Sulteng Terkait PT RAS

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali meminta keterangan Manajer Area PT. Agro Nusa Abadi (ANA) Oka Arimbawa Kamis lalu 25 Juli 2024.

Kali ini pemeriksaan Oka, terkait aktivitas PT Rimbunan Alam Sentosa (RAS) yang mengelola perkebunan diatas lahan hak guna usaha (HGU) PTPN XIV di Desa Lee Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah. PT RAS mengolah lahan berstatus HGU milik PTPN XIV sejak tahun 2009 sampai sekarang.

Kejati Sulteng membidik kasus PT RAS atas dugaan tumpang tindih lahan milik BUMN yakni PTPN XIV, yang bergerak dibidang perkebunan. Sedangkan PT. RAS diketahui masih merupakan anak perusahaan PT ANA yang menguasai ratusan ribu hektar lahan perkebunan sawit di sejumlah daerah di Indonesia.

Diduga manajemen PT. RAS group PT. ANA mengusai lahan PTPN tanpa izin, sehingga dilaporkan ke Kejati Sulteng.

Oka Arimbawa yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu membenarkan dirinya telah diperiksa penyidik Kejati terkait PT. RAS.

“Iya benar,”tulis Oka, mengutip konfirmasi deadline news.

Kasi Penkum Kejati Sulteng, Laode Sofyan membenarkan pemeriksaan manajer Area PT. ANA Oka Arimbawa.

“Benar pak Oka dimintai keterangan terkait PT. RAS dimana lahan itu merupakan HGU PTPN XIV di Desa Lee Kecamatan Mori Atas Morut,” singkatnya. ***

YLB

Kemenkum HAM Sahkan Kewarganegaraan Guru Tua
  • Uncategorized

Kemenkum HAM Sahkan Kewarganegaraan Guru Tua

Adm Red. July 29, 2024

Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr.Fahrudin D.Yambas,M.Si menghadiri acara penyerahan surat pengesahan status kewarganegaraan Indonesia kepada Almarhum Al Habib Sayyid Idrus Bin Salim Al Jufri (Guru Tua).

Penyerahan ini berlangsung di Aula Garuda Kantor Kemenkumham Sulawesi Tengah, Jalan Dewi Sartika, Senin siang 29 Juli 2024

Penyerahan surat pengesahan status kewarganegaraan Indonesia kepada Guru Tua oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, diserahkan kepada Sekda Kota Palu Irmayanti Pettalolo,S.Sos,MM.

Hadir pula Sekjen PB Alkhairaat Jamaluddin Mariadjang dan pejabat PB Alkhairaat lainnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr.Fahrudin D.Yambas,M.Si menuturkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berkomitmen dan mendorong agar Guru Tua memperoleh status kewarganegaraan Indonesia karena telah memajukan peradaban manusia dalam membangun dan memajukan pendidikan.

Pengakuan kewarganegaraan ini merupakan tonggak sejarah yang penting, mengingat status kewarganegaraan Guru Tua selama ini menjadi hambatan dalam proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional.

Dengan pengakuan ini, diharapkan seluruh pihak dapat terus mendukung proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi Guru Tua, sehingga jasa-jasanya diakui secara resmi dan menjadi teladan bagi generasi penerus.

Terakhir Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang memperjuangkan status kewarganegaraan Guru Tua.**

sumber biro adpim

Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Asisten : Gelorakan Semangat Kemerdekaan
  • Uncategorized

Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Asisten : Gelorakan Semangat Kemerdekaan

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Dalam rangka menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di halaman pogombo, Minggu 28 Juli 2024.

Gubernur diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra mengapresiasi gerakan ini guna menumbuhkan rasa cinta tanah air, patriotisme serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Apalagi Sebagai warga negara yang baik kata asisten harus memiliki rasa bangga dan cinta terhadap simbol-simbol negara, diantaranya bendera merah putih.

Olehnya Ia berpesan untuk menyambut HUT proklamasi kemerdekaan ke-79 dengan semarak dan mengibarkan bendera merah putih di seluruh negeri.

“Semoga semangat kemerdekaan senantiasa menggelora di dalam jiwa kita, menerangi langkah kita dalam membangun negeri yang kita cintai,” harapnya atas gerakan ini.

Pembagian bendera Merah Putih ke masyarakat dilakukan di dua titik yaitu depan Taman GOR dan Bundaran Taman Nasional.

Acara ini juga melibatkan berbagai elemen, mulai dari pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan pemuda, badan usaha dan perangkat daerah.

Kegiatan dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Drs. Arfan, M.Si, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulteng Drs. Irvan Aryanto, M.Si, pimpinan badan usaha dan pejabat terkait.**

sumber biro Adpim

Foto : Diskominfo santik Sulteng

Status Kewarganegaraan Diakui, Guru Tua Segera Menjadi Pahlawan Nasional
  • Uncategorized

Status Kewarganegaraan Diakui, Guru Tua Segera Menjadi Pahlawan Nasional

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Pemerintah Indonesia telah mengakui Habib Idrus bin Salim Aljufri, sebagai Warga Negara Indonesia. Penyerahan keputusan kewarganegaaan itu, akan diserahkan oleh Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin, 29 Juli 2024 nanti.

Selama ini, status kewarganegaraan Saiyid Idrus bin Salim Aljufri atau yang oleh murid-muridnya disebut dengan Ustadz Tua atau Guru Tua itu, yang menjadi penghambat untuk mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Cucu Guru Tua, Habib Ali bin Muhammad Aljufri membenarkan pengakuan status kewarganegaraan terhadap Pendiri Perguruan Islam Alkhairaat tersebut.

“Iya, Alhamdulillah Habib Idrus diakui sebagai Warga Negara Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia,” kata Habib Ali.

Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (SIS Aljufrie) merupakan sosok ulama yang berjasa dan sangat dihormati, tidak hanya di Sulawesi Tengah, tapi juga di Indonesia.

Jasanya dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam, tak lagi diragukan. Alkhairaat enjadi legasi yang benderang. Alkhairaat dan murid-muridnya menjadi karya yang hidup hingga kini.

Sejarah mencatat perjuangan Guru Tua dimulai ketika kedatangannya ke Indonesia untuk mengunjungi kerabatnya. Ia memang memiliki keluarga yang tersebar di Pulau Jawa dan Sulawesi. Kala itu, Guru Tua masih berusia 19 tahun. Pada kunjungan pertama, Guru Tua belum memutuskan untuk bermukim.

Pada kunjungan kedua, Guru Tua akhirnya memutuskan untuk menetap di Pulau Jawa (1922-1929). Perjalanan Guru Tua di Nusantara dimulai dari Batavia (kini Jakarta), kemudian berpindah ke Jombang, Jawa Timur pada 1926. Pade momen inilah Guru Tua bertemu ulama kharismatik dan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari.

Pada akhir 1928, Guru Tua melanjutkan perjalanan ke Solo. Di situ Habib Idrus menjadi guru dan menjadi Direktur Madrasah al-Rabitah al-Alawiyah Cabang Solo.

Tahun 1929, Habib Idrus mulai bersentuhan dengan Sulawesi Tengah. Setahun kemudian atau tepatnya pada 14 Muharram 1349 Hinriyah atau bertepatan dengan 11 uni 1930, Guru Tua mendirikan Madrasah Alkhairaat.

Saat pendudukan Jepang di Nusantara (1942-1945), termasuk di Palu, penjajah itu sempat melarang Alkhairaat beraktivitas. Secara formal, sekolah memang tidak dibuka, tapi semangat Guru Tua tetap membara. Metode pembelajaran diubah dari rumah ke rumah, bahkan sampai sempat hijrah ke Kampung Pewunu di Sigi.

Di tempat itu, Guru Tua bertemu dengan saudara iparnya, yaitu Yoto Daeng Pawindu, kakak dari Intje Ami (Ite) yang merupakan istri dari Guru Tua. Intje Ami adalah perempuan Kaili yang dinikahinya.

Yoto seorang patriot tulen yang tercatat sebagai tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia memfasilitasi Guru Tua untuk mendirikan sekolah darurat di rumahnya.

Meski di bawah ancaman Jepang, pendidikan harus terus jalan, barangkali begitu pikiran kedua bahadur ini.

Dengan pengakuan status kewarganegaraan itu, berarti perjuangan mendapatkan Anugerah Pahlawan Nasional terhadap Habib Idrus bin Aljufri akan semakin dekat.

Apalagi, usulan SIS Aljufrie mendapatkan gelar Pahlawan Nasional sudah dimulai sejak lama, Ketika Bandjela Paliudju menjabat sebagai Gubernur Sulteng. Sampai sekarang gelar itu belum juga diberikan.

Tetapi negara tetap memberikan pengakuan atas jalan perjuangan Guru Tua. Negara telah menyematkan Gelar Bintang Mahaputera pada 2010 silam.

Persisnya, tanda kehormatan itu diberikan lewat Keputusan Presiden No. 53/TK/Tahun 2010. Bintang Mahaputera diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Indonesia. ***

YLB

KM Dharma Kencana V Berlayar, Begini Harapan Gubernur Rusdy Mastura
  • Uncategorized

KM Dharma Kencana V Berlayar, Begini Harapan Gubernur Rusdy Mastura

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura berlayar bersama KM Dharma Kencana V, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Prov.Sulteng, Sumarno beserta rombongan tiba di pelabuhan Semayang Balikpapan, pukul, 02.00 waktu dini hari, Minggu 28 Juli 2024

Setibanya di pelabuhan Semayang Balikpapan rombongan Gubernur disambut Khoiri Soetomo, SE selaku Direktur Keuangan PT. Dharma Laut Utama, beserta jajarannya dengan mengalungkan bunga.

Gubernur menyampaikan, ia merasa nyaman dan puas berlayar bersama KM. DLU ini, sangat menikmati, “Jadi nanti saya sering kebalikpapan naik kapal ini,” ucapnya.

Sehingga dengan terbukanya rute Balikpapan, Surabaya, Donggala, tentunya akan memberikan dampak positif bagi para pedagang, sebab sejak dahulu logistik sayuran, rempah-rempah, daging ayam dan sapi dari Sulawesi Tengah dijual ke Kalimantan.

Gubernur Rusdy mengharapkan, para pedagang di Sulawesi Tengah dapat berlayar berdagang sehingga memberi dampak yang positif bagi perekonomian daerah sehingga menjadikan hubungan Kalimantan Sulawesi lebih dekat.**

 

sumber biro adpim

Ini Program Ahmad Ali untuk Sejahterakan Petani
  • Uncategorized

Ini Program Ahmad Ali untuk Sejahterakan Petani

Adm Red. July 29, 2024

Palu, trustsulteng – Seratusan kepala desa kembali mendatangi kediaman Bakal Calon Gubernur Sulteng, Ahmad Ali pada Jumat 26 Juli 2024.

Ratusan kepala desa itu diterima dengan baik oleh Ahmad Ali. Di hadapan mereka, Ahmad Ali kembali mensosialisasikan visi misinya ketika nanti dipercaya menjadi gubernur Sulteng.

Ahmad Ali mengatakan, bila dirinya jadi gubernur, dia akan memberikan program yang terbaik untuk kesejahteraan petani. Salah satunya adalah memperbaiki diatribusi pupuk bagi petani. Dan menjaga harga jual produk komoditi pertanian tetap terjaga.

“Pemerintah melalui perusahaan milik daerah akan membantu petani membeli hasil panen mereka, ketika harga komoditi berada di bawah, dengan harga normal. Dengan begitu, petani akan tetap terjaga,” kata Ahmad Ali.

Selama ini menurut Ahmad Ali, harga komoditi pertanian dipermainkan. Harga mahal ketika panen tidak ada. Namun ketika panen tiba, harga komoditi turun. Sehingga petani tidak bisa menikmati hasil pertaniannya.

“Untuk menjaga harga komoditi pertanian tetap terjaga, maka akan ada BUMDes sebagai penyangga produk dan komoditas pertanian,” kata Ahmad Ali.

Ahmad Ali mengatakan, inilah cara yang akan dilakukannya bila nanti jadi gubernur, untuo menjamin harga produk pertanian tetap terjaga dan stabil. **

TIM

Kemesraan Tokoh Longky Djanggola Bersama Ahmad Ali Bukti Basis Kultur Semakin Menguat
  • Uncategorized

Kemesraan Tokoh Longky Djanggola Bersama Ahmad Ali Bukti Basis Kultur Semakin Menguat

Adm Red. July 25, 2024

Palu, trustsulteng – Tokoh Sulawesi Tengah Longki Djanggola tiba-tiba hadir dalam Konser Beramal bersama Bacagub Sulteng Ahmad Ali di Kota Palu, Selasa 31 Juli 2024

Kehadirannya menjadi kejutan pasalnya Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng itu dianggap menjadi modal kekuatan bagi pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.

Tidak kali pertama, Djanggola dan Ahmad Ali beberapa waktu belakangan sering terlihat bersama terutama dalam konser Beramal, terlebih lagi DPD Gerindra menjatuhkan dukungan pada Ahmad Ali pada Pilgub November mendatang.

Secara terang-terangan Mantan Gubernur Sulteng Dua Periode itu mengajak masyarakat Sulteng untuk memenangkan pasangan Ahmad Ali (AA) – Abdul Karim Aljufri (AKA) pada Pilkada Sulteng. Sebelumnya Longki Djanggola bahkan mengancam kadernya jika tidak patuh pada keputusan rekomendasi untuk mendukung Ahmad Ali.

“Tadi disampaikan bahwa konser BERAMAL di Kota Palu adalah titik ke 16, ini membuktikan bahwa pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sangat peduli kepada masyarakat,” ujar Longki Djanggola.

Menanggapi kehadiran Longki Djanggola, Ahmad Ali terlihat senang terutama saat dirinya dan Longki Djanggola berswafoto bersama di atas panggung. Saat ditanya dampak kehadiran sosok Longki Djanggola dia mengatakan bahwa target dan visi-misi akan mudah diwujudkan.

“Kalau pak Longki Djanggola sudah bersama kita, aman apa-apa,” ucapnya Ahmad sambil tersenyum.

Ratusan Kepala Desa se-Sulteng Datangi Rumah Ahmad Ali. Ini Hasil Pertemuannya
  • Uncategorized

Ratusan Kepala Desa se-Sulteng Datangi Rumah Ahmad Ali. Ini Hasil Pertemuannya

Adm Red. July 25, 2024

Palu, trustsulteng – Ratusan kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendatangi kediaman Ahmad Ali di Kota Palu, Kamis 25 Juli 2024.

Ahmad Ali yang masih menjabat Anggota DPR RI saat ini sedang banyak mendapatkan aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat di Sulteng, usai dirinya memutuskan bakal maju sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri.

Kali ini, ia menerima silaturahmi asosiasi kepala desa untuk bertukar pikiran dan berdialog soal program daerah, terutama program yang mendukung pembangunan desa.

“Kita (sedang) mencari kepala daerah yang selama ini belum kita temukan, yaitu kepala daerah yang mau melindungi kepala desa. Mari kita mencari kepala daerah yang bisa memperhatikan APDESI,” ujar Ketua APDESI Sulteng Ahyan H Landu.

Para kepala desa berharap jika Ahmad Ali terpilih sebagai gubernur mendatang, dapat memperhatikan pembangunan desa, termasuk menghidupkan badan usaha milik desa (Bumdes).

“Paling tidak Bumdes punya bapak angkat, minimal BUMD,” kata dia.

Bukan cuma itu, persoalan infrastruktur desa yang lepas dari perhatian pemerintah daerah juga dikeluhkan oleh kepala desa.

Kepala Desa Pomolulu, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Jufriyanto misalnya, dia mengeluh soal infrastruktur desa yang hingga saat ini tidak tersentuh oleh program pemerintah daerah.

“Balaesang Tanjung, terutama desa saya itu terpencil, tertinggal dan tidak tersentuh oleh pemerintah. (Kebutuhan) Yang mendesak seperti akses jalan dan ambulans desa. Masyarakat yang mau berobat, mau melahirkan itu kesulitan harus sewa mobil pribadi sampai Rp1 juta. Kita butuh kepedulian pemerintah daerah untuk itu semua,” kata Jufriyanto.

Sementara itu, Ahmad Ali prihatin dengan masih banyaknya desa yang tertinggal di Sulawesi Tengah. Dia pun berharap ke depan kepala desa tidak lagi hanya dimanfaatkan untuk melayani pejabat pemerintah daerah, namun program pemerintah harus pro pembangunan daerah yang diawali dari desa.

Jika terpilih sebagai gubernur, Ahmad Ali berkomitmen untuk menganggarkan APBD khusus operasional kepala desa.

“Pejabat jangan lagi memanfaatkan kepala desa untuk melayani mereka. Jangan lagi kepala desa melayani pejabat yang datang pakai anggaran desa,” katanya.

Ahmad Ali juga ingin memastikan semua desa ke depan akan dapat bantuan operasional kepala desa dari APBD provinsi minimal Rp15 juta hingga maksimal Rp50 juta per desa. ***

TIM AMC

Dedikasi Kebaikan Ahmad Ali yang Menginspirasi 
  • Uncategorized

Dedikasi Kebaikan Ahmad Ali yang Menginspirasi 

Adm Red. July 24, 2024

Palu, trustsulteng – Ditengah gemuruh politik dan dinamika parlemen, ada satu nama yang menonjol dengan cara yang tidak biasa. Ahmad HM Ali, anggota DPR RI asal Palu, Sulawesi Tengah, ia berhasil menarik perhatian tidak hanya karena kebijakan yang diusungnya, tetapi juga karena dedikasinya yang luar biasa terhadap kemanusiaan.

Sejak awal periode pertamanya di Senayan 2014, Politisi NasDem itu menetapkan standar baru dengan menolak mengambil gaji yang seharusnya menjadi haknya.

Ia malah mengalokasikan pendapatan tersebut untuk biaya umrah bagi orang-orang kurang mampu utamanya imam masjid, sumbangan untuk pembangunan masjid, dan pelbagai kegiatan amal lainnya.

Tindakannya ini tidak hanya mencerminkan kepedulian yang mendalam terhadap sesama, tetapi juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kehidupan yang tulus.

Salah satu momen yang menggugah terjadi di Buol pada tahun 2016, ketika seorang Imam Masjid yang tidak diketahui namanya secara tiba-tiba melangkah mendekati Ahmad Ali dengan penuh sukacita.

Imam paruh baya tersebut tidak dapat menyembunyikan rasa terima kasihnya karena Ahmad Ali telah membuat mimpinya untuk melaksanakan umrah menjadi kenyataan.

“Saya bilang ke istri, umrah itu benar-benar rezeki Allah SWT. Tapi karena Ahmad Ali,” ucapnya.

Yang membuat kejadian ini semakin memukau adalah keterangan bahwa Ahmad Ali bahkan tidak mengenal siapa pun dari mereka yang dia bantu, termasuk sang imam yang berterima kasih.

Dalam pandangannya, Ahmad Ali meyakini bahwa membantu orang lain seharusnya tidak dilakukan dengan maksud untuk dipuji atau dikenal banyak orang.

Keyakinan itu tercermin dalam aksinya yang selalu dilakukan dengan penuh kesederhanaan dan tanpa pamrih. Baginya, keikhlasan adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan dan berbagi kebaikan kepada sesama.

“Saat tangan kanan memberi, tangan kiri sebaiknya tidak mengetahui,” ungkap Ahmad Ali, menggambarkan prinsip sederhana namun dalam praktiknya sering kali sulit untuk dijalankan.

Filosofi ini, yang sering terdengar, tetapi jarang terimplementasi sepenuhnya, menjadi landasan moral yang tidak pernah lepas dari tindakan-tindakan beliau.

Kisah Ahmad Ali tidak hanya menginspirasi karena kebaikan yang dilakukannya, tetapi juga karena ia berhasil meneguhkan makna sejati dari kepemimpinan yang bermartabat dan berdedikasi tinggi.

Di tengah arus informasi yang sering kali dipenuhi dengan kontroversi dan konflik, cerita seperti Ahmad Ali memberikan harapan bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang tulus masih tetap hidup dan dapat menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Sebagai seorang politisi, Ahmad Ali mungkin tidak selalu mencuri perhatian di layar utama, tetapi jejak kebaikannya telah meninggalkan kesan mendalam dalam banyak kehidupan.

Ia membuktikan bahwa kebaikan tidak pernah terlalu kecil untuk dijalankan dan bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan, tanpa harus mencari pengakuan.

“Dalam dunia yang sering kali dipandang dingin oleh kalkulasi dan logika, saya dapat pelajaran bahwa kebaikan yang dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih adalah bahasa universal yang mampu menyentuh hati setiap orang, tanpa terkecuali,” tutup Ahmad Ali.

Mungkin karena asbab kebaikan itu, di periode kedua 2019 Ahmad Ali kembali terpilih. Jabatan strategis dalam NasDem pun diraihnya.

Belum lama menjadi Bendahara Umum NasDem, ia kemudian dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum.

Tidak sampai disitu, ia pun ditunjuk sebagai ketua fraksi NasDem dan didaulat Surya Paloh menjadi Kepala Tim Pemenangan Nasional Anies R Baswedan di Pilpres.

Memang bukan jabatan sembarangan. Jika dilihat dari totalitasnya mengurus partai, semua itu wajar diraihnya.

Kini, Ahmad Ali berikhtiar. Suami dari Nilam Sari Lawira itu memantapkan diri mengikuti Pilkada Sulteng.

Berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri. Ahmad Ali yang didukung Gerindra, NasDem, PKB, dan beberapa partai lainnya itu bersiap menang dan kalah. **

Tim AMC

Posts pagination

Previous 1 … 79 80 81 82 83 84 85 … 227 Next

Recent Posts

  • Masjid Raya Baitul Khairaat Raih Rekor Muri Arsitektur Kubah dan Menara Jam Analog Terbesar 
  • Anggaran 2026 Dipotong, Begini Respons Gubernur Anwar Hafid 
  • Sry Nirwanti Bahasoan Dukung Penguatan Modest Fashion Indonesia
  • Inflasi Hantui Sulteng, Wagub Reny Optimis Turun
  • Gubernur Anwar Hafid Temui Menteri Keuangan Bahas Anggaran Pelayanan  Rakyat
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Email
Copyright © COMINDO MEDIA PERKASA | DarkNews by AF themes.