Kodal- Banjir yang melanda Kota Kolonodale Kabupaten Morowali Utara dalam seminggu terakhir diduga kuat disebabkan oleh aktivitas tambang nikel PT Mulia Pacific Resources (MPR). Hal itu disampaikan langsung oleh Pemerhati Lingkungan Sulawesi Tengah, Rully Hadju.
“PT MPR itu beroperasi sejak tahun 2012. Lokasi tambangnya persis di atas pegunungan dalam lingkar kota Kolonedale, ibu Kota Morowali Utara,” ujar Rully.
Ruly menyebutkan, banjir yang terjadi di Morowali Utara saat ini adalah akumulasi dampak lingkungan operasi Tambang PT MPR.
“Kalau anda ke Kolonodale, secara kasat mata bisa melihat kerusakan hutan dan lingkungan tepat di atas ata rumah penduduk,” katanya.
Rully menyarankan agar inspektur tambang tidak lagi mempertahankan aktivitas tambang ini.
Kerusakan yang ditimbulkan sudah tidak berbanding lurus dengan kerugian sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. ***