Oleh: H. Sofyan Farid Lembah SH. M.Hum
Hari ini hari istimewa. Dua kegiatan dalam satu paket diselenggarakan di Dinas Pendidikan dan Pengajaran yang dihadiri Ombudsman, Sekprov, Ketua DPRD Provinsi dan kepala sekolah SMUN, MAN dan Sekolah Luar Biasa serta tenaga pendidikan se Sulawesi Tengah lewat aplikasi zoom meeting.
Lounching aplikasi ASN SMART yang bisa digunakan Aparat Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pendidikan Tingkat SMA sederajat yang mencakup kurang lebih 5000 ASN dan 7000 pegawai kontrak atau honorer. Aplikasi ini dibuat untuk mencapai namanya Satu Data Satu Atap Pelayanan.
Bukan saja berisi daftar nama ASN dan tenaga honorer akan tetapi contennya memuat seluruh seluk beluk soal kepegawaian termasuk soal kenaikan jenjang kepangkatan serta promosi. Ini menarik dan ini merupakan inovasi dari dinas dibawah kepemimpinan bapak H. Irwan Lahace.
Hal menarik saat lounching aplikasi ASN SMART tersebut sekaligus dirangkaikan dengan acara pelepasan status kepegawaian purna tugas pak Kadis. Saat menyampaikan pidato pamitan, beliau mengawali dengan sebuah pantun menarik. Penggalan isi pantun tersebut;
“Covid bukan sembarang Covid
Covid membuat manusia menjadi kreatif.
Memaksa kami membuat aplikasi
Guna layanan menjadi lebih baik.
Ombudsman hadir perintah konstitusi
Untuk mengawasi layanan publik
Dikbud merespons dengan Aksi
Terima kasih kepada Ketua yang telah hadir di acara kami.
Hari ini adalah klimaks dari hubungan kelembagaan antar Dikbud dan Ombudsman. Apa sebab? Selama kurun waktu 5 tahun masa jabatan beliau baik saat di Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan hingga menjadi Kepala Dinas di Pendidikan dan Pengajaran (Budaya) dalam banyak kesempatan sering berseberangan. Dimulai saat kegiatan Survey Kepatuhan tahun 2015 dan tahun 2016 dimana kantor Badan Arsip dan Perpustakaan masuk dalam Zona Merah Pelayanan publik. Ketika beliau diangkat menjadi Kepala Dinas Dikjar pada tahun berikutnya juga dinas yang beliau pimpin masuk dalam Zona Merah pelayanan. Situasi tak nyaman ini beliau ungkapkan dimedia lewat kekecewaan soal hasil survey kepatuhan yang selalu diberi rapot merah oleh Ombudsman.
Muncul kecurigaan ada sentimen pribadi terhadapnya oleh Ombudsman. Tahun 2017 kembali polemik di media hangat lagi soal hubungan lembaga karena Dikjar melegalisasi soal pungutan di sekolah lewat Pergub No.10 Tahun 2017 yang diprotes Ombudsman dan dikeluarkannya saran pencabutan pergub tersebut.
Alhamdulillah seluruh permasalahan tersebut dapat diselesaikan lewat dialog dan rapat koordinasi. Dinas Pendididikan akhirnya di tahun 2019 menjadi penyumbang tertinggi nilai survey kepatuhan bersama PTSP mencapai Zona Hijau Pelayanan Publik untuk Pemerintah Provinsi. Olehnya diujung pidato perpisahan, pak Haji Irwan Lahace menyampaikan soal dipakainya strategi pengawasan Ombudsman yang beliau katakan ibarat penyembuhan sakit Malaria lewat pengobatan Pil Kina. Pahit di awal tapi manis diakhir perjalanan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kini dengan tujuh Doktor sebagai Kepala Bagian yang dipimpin Haji Irwan Lahace telah menjadi ujung tombak reformasi birokrasi di pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah.
Dimata Ombudsman, beliau adalah seorang pekerja keras yang berusaha membangun sistem pelayanan pendidikan di Sulteng agar lebih berkualitas. Beliau orang baik dan jujur serta mudah diajak berdiskusi. Di akhir jabatan, setelah peluncuran Aplikasi ASN SMART beliau meminta bapak Sekprov dalam upacara sederhana melepaskan atribut kepegawaiannya dan kemudian mengembalikan seluruh asset yang melekat dalam jabatan sebagai kepala dinas. Kendaraan Dinas semua dikembalikan tertuang dalam Berita Acara Serah Terima yang mengharukan. Beliau berpamit dan meminta maaf bukan saja kepada jajaran staf dinas tapi kepada semua pihak terutama keluarga besar kepala Sekolah, guru dan insan pendidikan se Sulteng. Orang baik mengakhiri tugas dan pengabdiannya secara paripurna dan meninggalkan legacy yang bakal terus diingat oleh masyarakat Sulawesi Tengah lewat ASN SMART yang membaggakan.
WELCOME HOME sambut masyarakat Mamboro. Bukan hanya Ronaldo yang bisa disambut kembali okeh Manchester United, putra terbaik Mamboro juga bisa kembali dengan kepala tegak membaur membangun hidup baru lagi.
Semua berakhir indah…
Palu, 30 Agustus 2021
Editor: Yusrin L. Banna