Palu,trustsulteng – Mantan Wali Kota Palu, Dr Hidayat MSi menyatakan komitmennya untuk kembali maju pada pemilihan wali kota Palu pada November 2024 mendatang.
“Saya tadinya sudah berpikir akan fokus mengembangkan usaha peternakan saya di Sigi, tetapi banyak yang datang ke saya, untuk meminta kembali ikut Pilkada,” kata Hidayat pada acara podcast yang digelar JMSI Sulteng, Kamis 9 Mei 2024.
Hidayat mengaku sempat meragukan ajakan itu. Ia pun kemudian mengecek langsung ke warga Kota Palu.
“Pasca bencana beberapa waktu lalu. Saya ini sudah divonis macam-macam oleh warga. Saya divonis tanpa putusan pengadilan. Karena itu ketika ada ajakan warga seperti tadi. Saya kemudian mengeceknya langsung ke lapangan,” katanya.
“Setelah saya cek ternyata benar, warga Kota Palu sudah tersenyum menerima saya. Oleh karena itu saya menyampaikan salam hormat tahun 2024 ini,” tambah Hidayat.
Hidayat mengaku masih banyak cita-cita dan harapannya untuk pembangunan Kota Palu belum tercapai.
“Tadinya saya berpikir saya ingin menjadi masyarakat biasa saja. Saya sebenarnya mau kolaborasi dengan pemerintah, namun tidak bisa,” ujarnya.
Pemerintah saat ini menurut Hidayat, mestinya memberikan perhatian yang lebih untuk mendorong ekonomi kecil agar bisa tumbuh.
Kota Palu yang memiliki keterbatasan lahan pertanian, menurut Hidayat, mestinya didorong menjadi kota jasa.
“Jasa lebih besar pemasukannya ke PAD. Kita focus menjual jasa. Tinggal saat ini bagaimana pemerintah menarik minat orang agar tertarik datang ke Kota Palu,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak titik-titik potensi di dalam kota Palu yang bisa dibangun agar orang tertarik ke Palu.
“Dulu saya sudah buatkan master plant untuk beberapa titik. Misalnya jalan teluk Palu sepanjang 10 km, Taman hutan Talise, kemudian di Salena ada sekian hektar yang bisa dibuat untuk camping ground,” jelasnya.
Hidayat sedikit mengkritisi Pemkot Palu yang saat ini menaikkan pajak/retribusi ke masyarakat. Kebijakan itu menurutnya, tidak tepat karena rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana belum sepenuhnya selesai.
“Saya tidak tahu apa dalil pemerintah, sehingga menaikkan PBB, retribusi sampah pajak, dan retribusi parkir,” katanya.
Menanggapi perolehan Adipura, Hidayat berpendapat bahwa Adipura yang diraih Kota Palu saat ini tidak pantas diklaim sebagai keberhasilan satu orang.
Keberhasilan meraih Adipura tersebut adalah juga andil dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, yang turut membangun Kota Palu.
“Di situ ada andil pak Rully Lamadjido, pak Baso, pak Rusdy Mastura, pak Hidayat Lamakarate. Semua pimimpin sebelumnya. Jadi tidak bisa diklaim satu orang,” ujarnya.
Pada saat memimpin Kota Palu, Hidayat pun mengaku sudah membangun baik fisik dan non fisik. Di antaranya membangun ruang terbuka hijau di Talise, Hutan Kota, membentuk tim gerak gali gasa, dan lain sebagainya.
“Di zaman saya Kota Palu meraih penghargaan katagori Perencana Daerah terbaik I, juara kedua kala itu Palembang dan Solo, tapi saya tidak mau gembar-gemborkan,” ujarnya.
Ditanya soal siapa yang akan mendampinginya pada Pilwali nanti? Hidayat mengaku sampai saat ini masih belum menentukan.
“Biasanya pasangan saya itu muncul di detik-detik terakhir. Saya masih menunggu takdir,” pungkasnya. (*)