Palu, trustsulteng – Majelis Etik Majelis Nasional KAHMI, Andi Mulhanan Tombolotutu, menegaskan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri.
“Saya mendukung, mengkampanyekan dan insya Allah memenangkan Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri, pada Pilgub Sulteng 2024,” kata Andi Mulhanan Tombolotutu yang akrab disapa Kak Tony ini.
Pernyataan ini disampaikan Andi Mulhanan Tombolotutu, yang juga Ketua Umum Majelis Wilayah KAHMI Sulteng, melalui aplikasi perpesanan, Sabtu, 31 Agustus 2024 siang.
Tetapi, katanya, dukungannya itu tidak mengatasnamakan KAHMI, tetapi secara pribadi, karena KAHMI adalah organisasi independent yang tidak boleh berpihak, tetapi anggotanya tidak dilarang mendukung kandidat tertentu.
“Kebetulan saja saya adalah Dewan Etik MN KAHMI dan Ketua Umum MW KAHMI Sulteng. Ahmad Ali, selain sebagai Ketua Dewan Penasehat KAHMI Sulteng, juga bersama saya di Dewan Etik Majelis Nasional KAHMI. Ketua Dewan Etik adalah Jusuf Kalla,” jelasnya.
Dalam penjelasannya, Andi Mulhanan mengungkapkan beberapa alas an, yang mendasari keputusannya mendukung Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri, atau yang disebut dengan pasangan BERAMAL itu.
“Sebagai kader Golkar, saya wajib tegak lurus mengikuti putusan partai. Selain itu, sebagai anggota KAHMI, tentu saya harus memprioritaskan Ahmad Ali sebagai Ketua Dewan Penasehat KAMI Sulteng,” tegasnya.
“Ahmad Ali, dengan segala kebaikannya terhadap berbagai kegiatan yang telah kami lakukan bersama, adalah seorang sahabat dengan durasi waktu yang panjang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kak Tony juga menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan di Sulawesi Tengah.
“Niat saya bersama Kak Arus (Ketua DPD Golkar Sulteng, M. Arus Abdul Karim), adalah melakukan regenerasi kepemimpinan di Sulteng. Jika tidak sekarang, kapan lagi?,” tegasnya.
“Kami tidak ingin ikut menyumbang antrean yang semakin panjang, dalam proses regenerasi ini,” tambahnya.
Namun, meskipun Andi Mulhanan memberikan dukungan penuh kepada Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri, ia menegaskan bahwa sikapnya ini, bukan berarti tidak menyukai kandidat Rusdy Mastura, Anwar Hafid, dan Reny Lamadjido.
“Sebuah kontestasi mesti ada pilihan, itulah wujud demokrasi yang bermartabat. Silaturahmi harus tetap dijaga sebagai sesama anak negeri,” tandasnya. (*)