Morowali,trustsulteng – Sebuah perusahaan baterei dilingkup PT indonesia Morowali Industri Park mengalami insiden kebocoran gas, insiden yang membuat para pekerja panik diduga terjadi pada hari Rabu, 20 Maret 2024.
Dalam sebuah video pendek berdurasi kurang dari semenit tampak sejumlah pekerja panik menyelamatkan diri dari arah dalam pabrik akibat insiden tersebut,tampak asap putih membumbung tinggi menjulang ke langit.
Dari informasi yang berhasil dihimpun redaksi, perusahaan yang mengalami insiden tersebut adalah perusahaan Baterei milik perusahaan Merdeka Tsinsan Indonesia (MTI), Sedangkan bahan kimia yang bocor diduga kuat adalah bahan kimia Asam Sulfat.
Dari penelusuran di internet diketahui jika dampak membahayakan bagi seseorang yang bakal dialami lantaran terpapar asam sulfat (H₂SO) bersifat korosif. Seseorang bisa mengalami luka bakar tingkat 3 apabila kulitnya kontak dengan asam kuat tersebut. Lebih lanjut, jika kulit terkena kontak dengan larutan asam sulfat pekat, maka dapat menyebabkan nekrosis parah.
Informasinya, sejumlah besar tenaga kerja dilokasi kejadian mengalami sesak napas , mereka yang terkena dampak adalah para pekerja TKA dan TKI yang tengah bertugas pada saat insiden kebocoran gas tersebut terjadi.
“Banyak pekerja sesak napas, jumlahnya belum diketahui karena kejadian subuh tadi ” ungkap Pendi, salah satu karyawan kepada redaksi.
Humas PT IMIP ,Dedi Kurniawan saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut, tetapi masih memilih irit bicara dalam memberikan informasi detail terkait insiden bocornya Asam Sulfat dari Pabrik Acid milik Perusahaan MTI tersebut.
“Iya benar. Tapi mohon bersabar. Kami msh sedang berkoordinasi dgn tim safety MTI. Secepatnya kami akan berikan penjelasan,” tulis Dedi Kurniawan melalui Aplikasi WhastApp ke redaksi media ini, Rabu, (20/03/2024).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Morowali saat dikonfirmasi mempersilahkan media untuk mengkonfirmasi langsung kepada managemen perusahaan.
“Silahkan konfirmasi humas perusahaan terkait insiden diatas,” tulis Ipda Abdul Hamid lewat pesan singkatnya.
Belum ada data terkait jumlah korban dan kerugian yang diderita akibat insiden tersebut hingga berita ini tayang.***