Oleh: H. Sofyan Farid Lembah
KAMPANYE Riang gembira sudah banyak dilakukan oleh 2 kandidat Gubernur sebulan terakhir. Wajar dilakukan agar Pilkada di Sulawedi Tengah tidak tegang tegang amat dan ini bahagian dari proses pengenalan dan sekaligus pencitraan. Rakyat dipra kondisi Politik Riang Gembira.
Dalam proses demokrasi yang cerdas itu saja belum cukup. Rakyat sekaligus pemilih harus diberi proses edukasi utamanya mengenal apa makna dari sebuah proses pergantian kekuasaan di Daerah lewat PILKADA. Kekuasaan setiap 5 tahunan telah silih berganti. Kemajuan dan kegagalan pembangunan sudah dirasakan bersama. Bahkan jelang PILKADA 2019 daerah ini telah diberi cobaan berat lewat bencana PASIGALA 28 September 2018. Sebuah peringatan bukan saja bagi Penguasa dan Masyarakat Sulawesi Tengah. Tapi untuk semua. Allah Maha Perkasa dan Maha Penyayang.
Hidup itu Berjuang dan mencatatkan Reputasi. Penguasa itu didatangkan kepada sebuah kaum bukan hanya sekedar basa basi drama kekuasaan tapi seharusnya ada manfaat bagi terciptanya kebahagiaan untuk semua. Kekuasaan harus berujung bahagia.
Saatnya setelah deklarasi kedua kandidat Gubernur Sulteng itu hendaknya memulai giat lain berupa;
1. Mengajak pimpinan dan jajaran pengurus koalisi partai untuk menyamakan persepsi bangun komitmen untuk pemenangan dengan membuka pos pemenangan secara berjenjang mulai dari Provinsi, kabupaten hingga kecamatan. Aneh bila dalam pesta demokrasi ini tak nampak ada pos pemenangan bersama. Tak boleh ada dominasi partai tertentu;
2. Koalisi Partai mulai menyusun Visi Misi dan Program kandidatnya masing-masing untuk disosialisasi ke masyarakat;
3. Secara masif Tim Pemenangan Koalisi partai memerintahkan anggota dan relawan untuk turun sosialisasi dan uji publik visi misi dan menyerap program langsung dari masyarakat.Tim Pemenangan harus banyak membuka telinga dan mendengar suara masyarakat sekaligus melihat langsung permasalahan yang terjadi hingga pelosok-pelosok desa. Lakukan assestment agar visi misi teruji dan Program benar benar menyentuh kebutuhan masyarakat;
4. Buatlah program kampanye yang lebih berkualitas yang bisa memberi edukasi berpolitik yang santun. Jauhkanlah praktek money politik yang sangat tidak mendidik dan melukai nurani.
Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bila PILKADA kali ini bisa melahirkan bukan hanya penguasa baru yang dipilih akan tetapi benar benar bisa menjadi Pemimpin panutan yang bisa mensejahterakan Masyarakat. Bumi Sulawesi Tengah adalah salah satu Ngata pilihan dengan kekayaan alamnya yang luar biasa.
Bila pada PILKADA ini kita gagal melahirkan seorang pemimpin maka alangkah meruginya seluruh jerih payah selama ini. Penguasa tak berguna yang hanya sekedar mencatatkan nama bahwa yang bersangkutan pernah menjadi seorang Gubernur yang lahir dari kampanye riang gembira. Padahal kelak setelah liang lahat memanggil untuk kembali dia sesungguhna bukan hanya sedang bersedih dan menangis tapi dia tak mampu mempertanggungjawabkan seluruh kegagalannya sebagai penguasa yang harus memikul seluruh janji janji palsunya. Naudzubillah min dzalik.
Selamat berjuang merebut hati rakyat. Beranilah dalam memikul amanah dan banyak banyaklah mencatatkan reputasi sebagai bentuk beramal dalam kekuasaan yang digenggam. MERDEKA!!!
Penulis Social Worker