Laporan : Agus Manggona
Papua – Jelang akhir pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Bumi Cendrawasih Papua, pada 15 Oktober 2021,
kontingen Sulteng masih menyisahkan empat Cabang Olahraga (Cabor) dari 18 Cabor yang diikuti di ajang bergengsi antar Provinsi ini.
Keempat Cabor yang akan berlaga hingga 14 Oktober 2021 tersebut adalah Karate, Paralayang, Renang Kolam 100 meter serta Bilyard.
Harapan untuk meraih medali, tentunya ditambatkan kepada atlet-atlet yang akan berlaga di masing-masing Venue.
Saat ini Sulteng masih bertengger di posisi 28 dengan torehan medali 1 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Guna memperbaiki peringkat dan keluar dari zona papan bawah, Sulteng masih membutuhkan tambahan pundi-pundi medali utamanya medali emas.
Dari empat Cabor yang akan berlaga, Karate, Paralayang, dan Biliyard, diprediksi bisa mendulang medali. Namun harapan itu, juga ditambatkan kepada atlet Renang Kolam 100 meter gaya bebas.
Dibabak-babak akhir pertaruhan harga diri, skuad Sulteng diharapkan bisa mengakhiri paceklik medali emas. Karena pada PON di Jawa Barat Tahun 2016 lalu, kontingen Sulteng tidak mendulang medali emas, sehingga harus bertengger di posisi 32 dari 34 provinsi yang berkompetitif.
Kelemahan serta kekurangan ini harus segera dievaluasi dan dibenahi. Wujudkan KONI baru yang lebih progresif dan visioner.
Ditangan Ketum Nizar Rahmatu, ada asa dan segudang harapan dari masyarakat untuk sukses dan wujudkan Sulteng Bangkit 2024.
Ini sejalan dengan visi besar Gubernur Sulteng H Rusdi Mastura yang akan menjadikan Sulteng emas 2024, serta niat Ketum KONI Moh Nizar Rahmatu yang terus membangung komunikasi secara intensif guna menjadikan Sulteng-Gorontalo (SultengGo) sebagai tuan rumah pelaksanaan PON 2028.
Penulis melihat, jika mencermati capaian serta prestasi atlet-atlet Sulteng di ajang empat tahunan ini, sudah saatnya KONI Sulteng, melakukan evaluasi dan pembenahan. Sudah saatnya menyusun roadmap atau peta jalan prestasi olahraga Sulteng. Grand design ini harus mencakup pemetaan situasi dan kondisi olahraga sekarang serta harapan ke depan.
Dari raihan prestasi, baru Cabor Taekwondo, Takraw, Binaraga, Balap Motor, Dayung serta Karate yang sukses dan gemilang menyumbangkan medali di PON Papua. KONI Sulteng kedepan harus memprioritaskan peningkatan kemampuan atlet baik secara tehknik maupun fisik.
PON XX harus menjadi entry point dalam melakukan evaluasi dan pembenahan.
Di fase tiga bulan kepemimpinan Nizar Rahmatu, KONI Sulteng, betul-betul telah menunjukan jati diri sebagai wadah berhimpunnya Cabang-cabang Olahraga Sulteng. Obsesinya sangatlah besar yang ingin menjadikan olahraga salah satu pilar dalam mengangkat kejayaan Sulteng di tingkat Nasional.
Ketum Nizar Rahmatu merupakan sosok pemimpin yang berani melakukan terobosan ditengah merosotnya prestasi dengan cara berpikir out of the box’.
Namun keberhasilan ini tidak hanya ditentukan oleh KONI, semua pemegang keperingan harus terlibat tidak hanya Pemerintah Daerah, pihak swasta pun harus ikut peduli dan rasa memiliki.
Jika bercermin dari keberhasilan Provinsi lain, semuanya tidak lepas dari program pelatihan yang dilakukan selama dua tahun atau setahun sebelum turun ke gelanggang.
Ketum Nizar Rahmatu yang juga Wasekjen GP Ansor Pusat, diharapkan bisa meletakan pondasi yang kuat dalam pembinaan olahraga di Bumi Sulteng. Bukan hanya secara prestasi tapi juga membudayakan olahraga.
Wujudkan pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan, agar prestasi Sulteng tidak hanya bertengger di papan bawah atau tengah, namun meroket dan jauh meninggalkan provinsi lain.
Minimal salah satu Cabor prioritas Sulteng bisa menjadi, kiblat bagi daerah lain.
Salam Olahraga. PAKAROSO.