Palu-Memasuki minggu ketiga para atlet di Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) PON XX Papua, pihak panitia terus mengevaluasi. Salah satu perhatian mendasar masalah makan minum para atlet.
Komdan Satlak, Imelda Liliana melalui Sri Rezeki Pettalolo, bidang kesehatan dan ahli gizi menjelaskan, mulai Kamis (12/8) menu makan para atlet diperbaru. Perubahannya tidak dari jenis menunya, tapi porsinya.
“Hari ini mulai berlaku menu baru untuk atasi kejenuhan teman-teman atlet. Semoga yg mereka buat tidak melenceng dari menu yg telah disusun,” pesan singkat bidang Kesehatan dan gizi, sekaligus melaporkan ke Komdan Satlak sebagai penanggung jawab Puslatdak PON XX Papua, di Hotel Sutan Raja.
Perubahan menu lanjutnya adalah jenis bahan makanan dan bentuk olahannya. Dimana bentuk olahannya lebih ke menu rumahan, agar atlet merasa seperti makan di rumahnya sendiri. “Selain bentuk olahan jenis ikan yang semula hanya berasal dari satu jenis ikan, sekarang diganti dengan berbagai jenis ikan, seperti ikan katombo, cakalang, maupun ikan ekor kuning. Mengingat Jenis asam amino yang dimiliki pada berbagai jenis ikan tersebut berbeda beda. Sementara bahan makanan protein lain seperti ayam, daging, telur dan kacang-kacangan tetap diberikan agar menu makanan yang diolah lebih bervariasi,” urainya.
Untuk porsi atlet, diukur berdasarkan kebutuhan kalori atlet perhari. Sehingga yang dihitung berdasarkan Basal Metabolic Rate (BMR) atau kebutuhan basal. “Perubahan menu bukan pada jumlah porsinya, tapi bahan dan pengolahannya. Sehingga aktifitas hariannya, dan jumlah kalori latihannya setiap hari berdasarkan cabang olahraganya,” tekannya.
Berdasar daftar menu atlet tercatat sebagian besar jenis makanannya disamakan. Misal nasi putih, nasi beras merah. Lauknya beda-beda. Ikan dan daging. Begitu juga sayuran dan buah. Siklus menu atlet tercatat mengikuti urutan tanggal. Menu khusus ditanggal 31. Komdan Satlak, Imelda Liliana mengusulkan jika bisa sehari diberi porsi khusus sebagai bonus. “Gimana bu Sri kalau ada makanan bonus untuk atlet. Apakah bisa? At least seminggu sekali kita kasih bonuslah. Saran utk bonus makanan apa yg baik buat atlit? Info yaa,” begitu saran percakapan di group watsup Puslatda, yang diamini, bahwa boleh saja, asal tetap dibawa pengawasan ahli gizi. “Sudah ada atlet minta diberi menu coto atau ikan bakar,” tutupnya.
Penulis Yusrin L. Banna