Poso – Dari Sulteng kita buat sejarah baru. Dari Tentena kita pecahkan rekor mantan atlet dayung Jordan Yorri Moula di PON XX di Bumi Cendrawasih Papua Tahun 2021.
Ungkapan motivasi ini disampaikan Ketum
KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu, SSos.MSi, saat memberikan support dan semangat kepada atlet-atlet dayung Sulteng yang tengah mengikuti Pusdiklat di Danau Poso Tentena Kabupaten Poso.
“Kita harus belajar dari Jordan Jorry Moula mantan atlet dayung yang beberapa kali mengibarkan bendera Sulteng karena sukses menyumbangkan medali emas untuk daerah ini,” ungkap Nizar Rahmatu, yang didampingi Bendum KONI Sulteng Andi Nur Lamakarate, Minggu (15/8/2021) di Tentena.
Menurutnya, hampir 21 tahun lamanya gelar jawara di nomor Canoe ini, tak pernah lepas dari tangan Jordan Yorry putra kelahiran Pendolo Kabupaten Poso.
Era kejayaan itu, dimulai dari PON XIV Jakarta. Ketika itu Jordan meraih dua medali emas. Kemudian dilanjutkan pada PON XV 2000 Surabaya, Ia kembali raih dua medali emas serta menyabet dua perak di PON di Palembang Tahun 2004. Tidak hanya itu, Jordan juga pernah menyumbangkan dua medali emas bagi kontingen Indonesia di ajang Sea Games XVII Singapore Tahun 1993 dan Sea Games XX Brunei Darussalam Tahun 1999.
Namun sayangnya, pasca Jordan Yorry tidak lagi menjadi atlet, dibeberapa kali even empat tahunan, posisi Sulteng selalu berada diperingkat buncit, karena hanya mampu menyumbangkan medali perak dan perunggu. Bahkan pada PON XIX Jawa Barat, Sulteng bertengger diperingkat 32.
” Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan prestasi. Mari songsong masa depan dengan terus berlatih. Semangat juang jangan pernah kendor, agar kejayaan itu bisa terukir kembali di PON Papua. Kita buat sejarah baru,” harapnya yang disambut yel-yel Pakaroso dari para atlet.
Nizar yang juga Wasekjen GP Anshor Pusat, optimis atlet dayung dibawa asuhan pelatih Wahyu Aristina dan Hannes Dayon Auna, akan bisa menyumbangkan pundi-pundi medali bagi kontingen Sulteng.
” Insya Allah dua emas akan kita raih di PON Papua mendatang. Utamanya dari nomor rowing, karena ada dua atlet Sea Games, Rio Rizki Darnawan dan Ahmad Tarmizi yang pernah menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di ajang Asean Games 2018,” tandasnya.
Selaku Ketum KONI kata Nizar, pihaknya juga ingin melakukan pendekatan secara langsung ke atlet dan berkomunikasi langsung kepada mereka di tengah-tengah latihan, sehingga bisa membangun spirit positif pada diri atlet agar bersungguh-sungguh dalam latihan, sehingga target yang di harapkan Gubernur Rusdi Mastura dan KONI Sulteng bisa tercapai.
Semua atlet harus menanamkan semangat juang dan tanding, karena dipundak para atlet yang ikut PON di Tanah Papua ada harapan besar masyarakat Sulteng untuk merebut prestasi dan membuat sejarah baru.
Dayung rowing Sulteng akan mengikuti enam perlombaan PON Papua, masing-masing nomor doble scule kelas ringan yang diikuti (LM2X) diikuti dua atlet Pelatnas Rio Rizki Darmawan dan Acmad Tarmizi. Lima nomor lainnya yaitu 4xPA, LM4-, 2-PA, 8+PA, M2X, dan 1xPI.
“Kami menargetkan emas pada nomor perlombaan double scule kelas ringan. Target perak dan perunggu pada nomor lainnya,” papar pelatih Wahyu Aristina.
Penulis : Agus Manggona