Palu- Abnaul Khairaat meyakini kuat bahwa Habib Sayid Saggaf bin Muhammad Aljufri, meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Dan subhanallah, isyarat itu nampak pada beliau manakala sakit hingga mengembuskan nafas terakhirnya.
Keluarga Beliau (menantunya, red) Habib Ali Hasan Aljufri, menceritakan di kala mereka mendampingi Habib Saggaf saat sakitnya. Habib Ali mengaku bahwa tidak pernah dia mendengarkan ucapan yang sangat menggetarkan hatinya dari awal Habib Saggaf sakit hingga di akhir sakitnya.
“Detik-detik awal beliau sakit, tidak pernah beliau mengucapkan satu ucapan kecuali pada ucapan sakit terakhir ini. Beliau mengucapkan satu kalimat, beliau berteriak memanggil datuknya ‘Ya Habib Idrus, addaltu amanah’.. ‘Wahai datukku Habib Idrus saya sudah menjalankan amanah’,” ungkap Habib Ali saat menyampaikan sambutan keluarga di Pelepasan Jenazah Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, di Rumah Duka Jalan Sis Aljufri Palu, Rabu (4/8).
Kalimat itu menurut Habib Ali diucapkannya sebanyak tiga kali. Dari situlah Habib Ali yakin bahwa Habib Saggaf tidak akan lama lagi meninggalkan dunia.
Menurutnya peristiwa itu adalah pelajaran bagi para Abnaulkhairaat untuk melanjutkan perjuangannnya.”Ini pesan beliau menjaga Alkhairaat. Menjalankan amanah dari datuknya,” ujar suami dari Ketua Banaat Alkhairaat, Syarifah Mufidah Aljufri ini.
Selain itu, Habib Ali juga menceritakan, Habib Saggaf sebelum-sebelumnya seringkali membacakan ayat, “Innalladziina qaaluu Rabbunallahu, tsummastaqaamuu tatanazalu ‘alaihimul malaaikah allaa takhaafu walaa tahzanuu biljannati latii kuntum tuu’adun… ” Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
Dan itu terbukti di akhir-akhir masa sakitnya. Beliau Habib Saggaf pernah bertanya kepada mereka yang mendampingi, “Siapa mereka yang datang itu? Dhuyuf, tamu. Usykuruhum! Usykuruhum! Usykuruhum! Ucapkan terimakasih kepada mereka sudah datang”. Lalu beliau mengangkat tangan dan mengucapkan kepada tamunya “wa’assalamu.”
Namun “Mereka” yang tampak oleh Habib Saggaf itu, ternyata tidak tampak oleh keluarga yang mendampingi. Hanya Habib Saggaf yang melihat tamu-tamu itu (malaikat, red).
“Kemudian, kami bertanya kepada beliau, ada apa Aba? Beliau melihat ke wajah kami. Bisyarah mina Nabi, ada kabar gembira dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam,” ungkap Habib Ali lagi dengan suara yang bergetar.
Namun Habib Saggaf tidak menyampaikan apa kabar gembira dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Melihat isyarat-isyarat itu, Habib Ali memanggil Ustad Haikal Al-Amri, untuk bersama membacakan Ratib Al-Atthas, Surat Arrad, dan Surat Addukhan. Tepat sampai pada Surat Adhukhan ayat 56: Laa Yadzuuquuna fiihalmawta illal mawtatal uulaa wawaqoohum ‘azaabal jahiim (Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab neraka), habib mengembuskan nafas terakhirnya.
“Sampai pada ayat almawtatal uula, maka di situlah berakhirnya ruh dengan tenang. Setelah itu tiga ayat selanjutnya kita tutup dengan shadaqallahu’azhiim. Lalu saya lihat ternyata beliau sudah kembali ke Rahmatullah,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo ini.
Habib Saggaf dalam pesannya untuk Alkhairaat, tidak banyak. Menurut Habib Ali, pesan beliau hanyalah menjaga dan menghidupkan Alkhairaat. Dengan menjaga Alkhairaat hidupmu akan berkah.
Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri adalah ulama kharismatik di Indonesia Timur. Beliau adalah Ketua Utama Alkhairaat, organisasi Islam terbesar di Indonesia Timur, yang memiliki ribuan cabang di berbagai daerah. YLB