JAYAPURA- Tim E-Sport Divisi Free Fire Sulawesi Tengah gagal menyamai pencapaian tim Kick Boxing Indonesia (KBI) dalam debut di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari jalur eksebisi. Sebelumnya KBI membawa pulang 1 emas lewat Alharjun di nomor Musical Form Hard Style, tim E-Sport Sulteng yang diwakili Aryo Andika Supari, Muh Apriawan, Abd Razak, dan Shandy Alfriansyah dari tim Doa Ibu.
Pada grand final yang digelar Minggu (26/9/2021) siang waktu setempat, tim Sulteng hanya mampu berada di ranking kempat dari 32 provinsi di bawah Sulawesi Tenggara yang merebut medali emas, Bengkulu (perak) dan Maluku (perunggu).
Manajer tim E-Sport Sulteng, Frengky mengakui peralatan yang kurang menunjang menjadi faktor permainan anak buahnya tak maksimal. “Kami kalah karena kurang mumpuni di device handpone yang digunakan atlet. Tapi, kami bersyukur bisa sampai ke empat besar yang Sebelumnya telah mengalahkan 213 tim di kualifikasi provinsi dan11 kota besar di Indonesia di babak Pra PON,” ujar Frengky di arena lomba, Minggu (26/9/2021).
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa seluruh masyarakat Sulawesi Tengah yang terlah mempercayakan kami untuk bisa membawa nama Provinsi Sulteng di PON 2021 di Papua. Mohon maaf dari kami semua official dan atlet cabang olahraga E-sport Indonesia (ESI) Provinsi Sulteng jika di PON kali ini dengan segala keterbatasan kami, belum bisa memberikan medali terbaik bagi Provinsi tercinta kita, Sulawesi Tengah,” tutupnya. *
Humas KONI