Mimika-Luar Biasa. Dimoment penting, Ketua Umum KONI Sulteng M.Nizar Rahmatu mendapat penghargaan menyerahkan Maskot Kangpho dan Drawa PON XX Papua kepada sang juara biliar, mulai perai medali Emas, Perak dan Perunggu di Venue Biliar SP-2 Mimika, Kamis 14 Oktober 2021.
Usai menyerahkan maskod kepada peraih medali, Ketum M.Nizar Rahmatu mengucapakan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulteng. Bilkhusus bapak Gubernur Rusdy Masturah, Bupati dan Walikota se-Sulteng, atas doa dan dukunganya terhadap kontingen Sulteng yang berlaga di PON XX Papua. Apalagi didetik-detik penutupan PON, Kontingen Sulteng dari Cabor Biliar, Ardin Wiranata kembali menambah perolehan medali. “Ini catatan sejarah untuk Cabor biliard, peraih medali pertama Sulteng di PON Papua,” ujar Nizar.
Ardi ikut bertarung di final biliar nomor paling bergengsi bola 9 menghadapi pebiliar nasional asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Arum Sniper. Ardin sudah menunjukkan perlawanannya dengan optimal, walau hanya bisa meraih medali perak dengan skor akhir 7-9.
Sekretaris Umum KONI Sulteng, Husin Alwi sekaligus Sekretaris POBSI Sulteng sangat mengapresiasi pebiliar Ardi. Kata Husin, Ardi masih sangat muda, belum memiliki jam tanding tinggi. Ardi mungkin hanya dikenal di Palu. Tapi sudah mampu menaklukkan Arum Sniper, peniliar nasional. “Ini tidak mudah. Arum malang melintang dalam berbagai iven nasional dan internasional dan sering mewakili Indonesia pada ajang luar negeri. Julukan sniper pada Arum karena tembakan Arum jarang meleset,” puji Husin. Tapi menghadapi Ardin katanya, Arum justru membuat blunder saat skor 8-6 saat tembakannya ke bola 9 meleset. Disitulah Ardin memanfaatkan moment dengan baik.
Kini Ardin sudah bisa disejajarkan dengan atlet nasional. Banyak master-master biliar yang Ardin kalahkan. Mulai babak penyisihan hingga final. Seperti Widi Jogya dan Ari Karaya dari Banten. Totalnya ada 2 atlet peraih emas PON sebelumnya dan juara dunia ditaklukkan Ardin.
Saat ini hasil yang diraih Ardin pada PON Papua, telah melambungkan nama Sulteng di kancah nasional. Mengingat pebiliar Sulteng Ardin Wiranata hanya seorang anak putra Masomba, yang belum pernah bertanding ke luar daerah. Di PON Papua, tampilnya Ardin Sulteng mulai diperhitungkan. “Namanya sudah sejajar dengan atlet nasional, dia sudah tercatat sebagai pebiliar hebat di nomor paling bergengsi bola 9,” pungkas Husin Alwi.
Humas KONI
Editor Yusrin L. Banna