Parigi – Ketum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu memberikan apresiasi kepada Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu atas kepeduliannya terhadap perkembangan dunia olahraga di daerah ini. Dari polesan tangan dingin Purnawiran Kolonel Infanteri Angkatan Darat, tidak hanya melahirkan sejarah bagi insan olahraga, namun sarana dan prasarana olahraga yang representatif terbangun dengan megah.
“Ini wujud nyata dan sikap seance of crisis seorang pemimpin daerah yang dengan misi besarnya menjadikan olahraga sebagai lonceng kemajemukan dan keberagaman di tengah masyarakat,” kata Nizar Rahmatu kepada wartawan Selasa 23 Oktober 2021.
Menurut Nizar, sungguh beralasan jika Samsurizal Tombolotutu layak dan terpantaskan diberi gelar bapak Olahraga Kabupaten Parigi Moutong. Wujud nyata itu telah ditorehkan, berbagai cabang olahraga digelar mulai dari sepak bola, bulu tangkis, balap sepeda dan sepak takraw hingga bola voli.
Bahkan dalam waktu dekat ini, dua event akbar olahraga yakni Kejurprov Atletik dan Kejuaraan Paralayang KTM Celebes Friendly Open Gunernur Sulteng Cup I akan digelar di Kecamatan Tinombo.
Samsurizal Tombolotutu selaku tauladan kita ingin memberi sinyal bahwa Kabupaten Parimo pantas dijadikan kiblat penyelenggaraan event olahraga di Sulteng. Indikatornya sangat jelas, di Kecamatan Tinombo kata Nizar selain telah dibangun Stadion Sepak Bola bertaraf Nasional, juga venue Paralayang skala Internasional.
“Jika di bandingkan dengan venue-venue Paralayang daerah lain. Venue Paralayang bukit Lagueyas aman, bagus dan sangat indah pemandangannya. Tidak hanya viewnya yang indah, namun prasarana jalannya juga sangat memadai,” ungkap Nizar.
Bahkan menurutnya, Samsurizal Tombolotutu satu-satunya Bupati di dunia yang disisa masa jabatannya, rela dan menetap dikawasan belarantara mangrove, dan meninggalkan rumah jabatan Bupati yang penuh dengan kemegahan serta fasilitas mewah.
Kata Nizar, tidak ada pejabat di dunia ini yang rela tinggal dan menetap diantara hutan mangrove.
“Samsurizal ingin memberi pesan kepada masyarakat dunia bahwa betapa pentingnya pelestarian dan membudidayakan hutan mangrove atau Lolaro,” kata Nizar.
Mestinya apa yang dilakukan Bupati Parimo bisa menjadi contoh bagi pemimpin lain, karena kepedulian terhadap perkembangan olaraga dan membudidayakan mangrove.
Di mata Ketum KONI Sulteng, Samsurizal Tombolotutu adalah sosok pemimpin yang istiqomah. Bahkan jika melihat track record perjalanan panjang Bupati hingga saat ini Kabupaten Parigi Moutong terus menerus selangkah lebih maju.
Banyak pembangunan infrastruktur yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hingga kini Pemerintah Daerah terus membangun dan meningkatkan perekonomian rakyat dan peningkatan Sumber Daya Manusia yang handal yang mampu bersaing di segala sektor.
Dari sisi infrastruktur olahraga, Samsurizal juga membangun stadion olahraga di bukit sebagai bukti keseriusan darah juang Pahlawan Tombolututu mengalir kepada Samsurizal. Bagi Nizar, stadion satu – satunya di Kecamatan Tinombo itu layak dinamakan Gelora Samsurizal Tombolotutu (GST) yang bisa menjadi ikon Parigi Moutong. Begitu juga venue Paralayang tempat open Paralayang salah satu venue terbaik di Indonesia bahkan lebih baik dari venue Paralayang PON XX Papua di Entrop.
Bahkan tambahnya pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX sebelumnya sukses di Kabupaten Parimo. Bupati Samsurizal telah melaksanakan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional melalui pembangunan stadion di bukit berstandar Internasional. Tidak hanya itu, juga mendirikan Akademi Sepak Bola dengan melibatkan Pelatihan ternama yang di mentori mantan pemain Nasional dan Club Niac Mitra Surabaya serta PSM Hanafing bersama legenda Sepak Bola Sulteng Budi Aswin.
“Mestinya lembaga lingkungan maupun lembaga olahraga Nasional dan Internasional memberikan penghargaan terhadap bapak Samsurizal Tombolututu atas kepeduliannya terhadap pelestarian mangrove dan kemajuan olahraga di Bumi Sulteng,” pungkas.
Penulis Agus Gerbek