Palu-Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, serah terima aset rumah khusus beserta PSU akibat korban bencana Provinsi Sulteng, 28 September 2018, kepada Bupati Sigi Irwan Lapata, ruang kerja Gubernur, 29 Desember 2021.
Pada kesempatan itu Gubernur didampingi Plt. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Rudy Dewanto, M.Si. Plt. Stap Ahli Pemerintahan dan Kesra, Dr. Rohani Mastura, M.Si. Kepala BPKAD, Bahran Kepala Dinas Perkimtan, Moh. Haris, Staf Ahli Gubernur Bidang Investasi Rony Tanusaputra, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan HAM Ridha Saleh, Plt. Karo Administrasi Pimpinan, dan Edy Lesnusa.
Bupati Sigi Irwan Lapata, menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih atas dukungan dan perhatian dari Gubernur untuk mempercepat pemulihan dampak bencana yang terjadi. Gubernur selain memberikan bantuan anggaran juga memberikan perhatian dan dorongan kepada semua pihak dalam percepatan pemulihan dampak bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi.
Gubernur Sulawesi H. Rusdy Mastura menyampaikan bahwa proses rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana 28 September 2018 sampai saat ini masih terus dilakukan saat ini yang sedang berlangsung adalah pembangunan Huntap satelit dan Huntap relokasi, baik yang dilaksanakan Kementrian PUPR, Pemprov, Pemkab dan NGO.
Saat ini pemerintah provinsi melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan telah membangun Huntap, type 36 M2 dengan tehnologi tahan gempa Risha sebanyak 50 unit di Desa Tuva. Harapan Gubernur semoga masyarakat dapat menerima dan menempati rumah tersebut dengan baik bersama keluarganya.
Selanjutnya Gubernur menyampaikan bahwa pemulihan bencana merupakan tanggungjawab kita. “Kita sangat berdosa kalau pemulihan dampak bencana tidak elesai. Kalau bantuan dari pusat tidak ada kita harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan. Jangan biarkan masyarakat terus sengsara. Sebab sudah 3 tahun bencana berlalu sampai saat ini pemulihannya belum dapat selesai, ” tegas Gubernur Cudy.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, sesuai dengan permintaan Bupati/Walikota terdampak bencana untuk menyelesaikan permasalahan pemulihan bencana dibutuhkan anggaran 61.8 M. “Semuanya sudah saya setujui melalui APBD-Perubahan tahun 2021. Saya berharap agar Bupati dan Walikota dapat mempercepat pemulihan dampak bencana yang ada diwilayahnya.
Gubernur menyampaikan ada Bupati yang tidak mau bertanda tangan dalam penerimaan dana hibah pemulihan bencana sesuai ketentuan penerimaan hibah. Itu harus ditandatangani kepala daerah sebagai bentuk komitmen yang bersangkutan untuk percepatan pemulihan bencana di wilayahnya. Hal ini kita sayangkan, tidak tau tujuannya apa, yang penting saya tegaskan kepada Kepala BPKAD jangan diberikan kalau Bupatinya tidak mau bertanda tangan.
Gubernur meminta jadi pemimpin tidak perlu feodal. Pemimpin itu pelayan masyarakat. “Saya minta kita harus merubah pola pikir kita jangan pernah takut dengan siapapun. Yang penting kita bekerja baik dan jujur, ” tegasnya.
Lebih jauh Gubernur meminta agar kepala daerah, Bupati dan Walikota harus berani Reinventing Goverment jangan hanya mengandalkan APBD karena APBD hanya mampu mengangkat pertumbuhan 20%, swasta 80%. Olehnya libatkan swasta untuk percepatan pembangunan daerah.
Selanjutnya Gubernur meminta kepada Seluruh Bupati /Walikota agar memastikan KUR Melalui Bank BRI atas kerjasama saya dengan BRI sebesar 5 T. Saya minta pastikan dana KUR ini dimanfaatkan masyarakat jangan pengusaha yang menikmati. “Saya sampaikan ke pak Presiden kalau bunga bank bisa ditekan sampai 3%, ekonomi masyarakat bisa cepat tumbuh. Pemerintah hanya memberikan dorongan agar masyarakat bisa berusaha, ” bebernya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa untuk mengejar ketertinggalan harus kita berani mengambil kebijakan. “Olehnya saya akan meminjam dana 2 triliun untuk pembangunan infrastruktur jalan. Ada 15 ruas jalan yang harus kita bangun untuk meningkatkan koneksitas distribusi hasil produksi masyarakat. Untuk satu ruas jalan kita sudah mendapat dukungan dari Menko Merves Luhut Binsar Panjaitan jalur Sigi sampai perbatasan Sulsel,” urainya.
Selanjutnya Gubernur menyampaikan untuk meningkatkan fiskal daerah. Perusahaan daerah harus memiliki peran besar untuk itu, saya minta Bupati/Walikota untuk memperkuat Perusda agar ikut mengelola investasi yang ada di daerah. “Harapan saya perusahaan daerah 5 tahun ke depan sudah menjadi perusahaan besar, dengan cara bermitra dengan perusahaan asing untuk mengelola potensi pertambangan di daerah ini, sehingga fiskal daerah bisa meningkat,” penuh harap.
Gubernur juga menyampaikan agar Bupati /Walikota dapat mensukseskan program Smart Village yang sudah dicanangkan di Kabupaten Sigi. Karena Kementrian Desa, daerah tertinggal akan memberikan bantuan 1.000 Desa Program Smart Village. “Melalui program ini kita meningkatkan kwalitas masyarakat untuk mengelola potensi desa dan membuat pintar masyarakat,” ujarnya.
Terakhir Gubernur meminta Bupati/Walikota terdampak bencana agar lebih serius untuk pemulihan dampak bencana alam 28 September 2018, akan menjadi dosa besar, kalau tidak selesai pemulihan bencana. Dan kepada seluruh Bupati agar terus serius untuk menangani bencana Covid. Tingkatkan sebaran vaksin dan pastikan terus masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.
editor yusrin