Palu-Wakil Gubernur Sulteng, Mamun Amir, memimpin rapat Laporan Perkembangan Pembentukan pengurus baru perusahaan Daerah PT. Pembangunan Sulteng (perusda). Ikut rapat Asgar Djuhaepa, Ridha Saleh, sebagai tim asistensi, Kamis, (5/8).
Wagub Sulteng, Ma’mun Amir menyatakan, selama ini Perusda PT. Pembangunan Sulawesi Tengah dalam kondisi merugi. Yakni sejak 2017, 2018. Untung di 2019 kemudian merugi 2020.
Perusda kedepan tidak diberikan Dana Penyertaan Modal tetapi diberikan dukungan penyertaan Modal berupa Pinjam pakai Aset Tanah dan Ijin Usaha Pertambangan.
Tim Asistensi Gubernur Ridha Saleh, menyampaikan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perusahaan Daerah PT. Pembangunan Sulteng sudah bekerja lebih cepat dari target yang ditentukan Gubernur dan wakil Gubernur, struktur pengurus PT .Pembangunan Sulteng sudah terbentuk menunggu pengesahan dari Gubernur.
“Pelaksana tugas Direktur PT. Pembangunan Sulawesi Tengah, Asgar Djuhaepa, pertama melaporkan hasil audit tehadap kinerja Perusda selama ini sejak Tahun 2017 -2019. Jumlah Penyertaan Modal sebesar Rp. 7,4 M , dan hasilnya Tahun 2017, 2018 Mengalami Kerugian dan 2019 Untung dan Tahun 2020 Rugi. Saat ini saldo PT. Pembangunan Sulteng Untuk 3 rekening hanya tersisa Rp5 juta lebih. Dan itu merupakan saldo awal perusahaan di Bank,” kata Edang, sapaan Ridha Saleh.
Selanjutnya, Asgar Djuhaepa menyampaikan kedepan PT. Pembangunan Sulawesi Tengah akan membentuk Holding pada 8 Perusahaan yang bergerak pada sektor, Pertambangan Nikel, Emas dan Batu, Sektor Perdagangan , Perkebunan, Tambak Udang, Jasa dan Investasi. Dan pengesahan perusahaan ini sekarang sudah berada pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM)
Wakil Gubernur Drs. Mamun Amir, menyampaikan komitmennya bersama Gubernur bahwa kedepan Perusahaan Daerah tidak akan diberikan Penyertaan Modal dari APBD. Perusda kedepan harus berkontribusi besar dalam peningkatan PAD. “Penyertaan Modal untuk Perusahaan daerah hanya berupa Pinjam Pakai Aset Daerah seperti Aset Tanah Pemerintah Daerah 10 hektar di Donggala dan Perijinan berupa IUP tentang Pengelolaan Tambang,”jelas Asqar.
Harapan Gubernur dan dirinya selaku Plt Perusda kedepan, Perusahaan Daerah jangan mengulangi kebijakan dalam hal mengharapkan ada dana penyertaan modal dari APBD. “Kita berharap kedepan Perusda harus dikelola orang -orang yang profesional supaya Perusahaan Daerah Bisa Memberikan Pemasukan kepada PAD dan Pembangunan Daerah,” tutup Asqar (YLB)
Year: 2021
Palu – Guna mewujudkan visi KONI, Sulteng Emas 2024, atlet-atlet potensial dan berprestasi yang saat ini tengah membawa bendera Provinsi lain diberbagai ivent Nasional, akan diajak pulang kampung halaman, guna memperkuat kontingen Provinsi Sulteng.
Insya Allah di PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang, Juara Dunia Panjat Tebing Aspar Jaelolo akan pulang kampung guna memperkuat kontingen Sulteng. Niat dan harapan ini, terungkap saat Babon sapaan akrab Aspar Jaelolo bersilaturrahim dengan Ketum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu dan Bendum Andi Nur Lamakarate, diruang kerja Kantor KONI Kamis (5/8/2021).
Babon merupakan atlet kelahiran Wani, 24 Januari 1988. Prestasi yang pernah diraih, selain penyumbang emas di beberapa ajang PON. Ia pun tiga kali menjadi jawara dan dinobatkan sebagai Raja Panjat Tebing Dunia. Di ajang PON XX Papau nanti, Aspar Jaelolo akan memperkuat kontingen DKI Jakarta.
Menurut Nizar Rahmatu, ekspektasi Gubernur dalam menggelorakan olahraga di daerah ini sangatlah besar. Makanya, dengan program Sulteng Emas 2024, yang notabene gagasan besar KONI Sulteng mendapat dukungan penuh Gubernur Rusdy Mastura sebagai upaya mengangkat harkat, martabat dan nama besar Sulteng diberbagai kancah olahraga Nasional.
Atlet-atlet Sulteng ini penyumbang medali bagi Provinsi lain. Nah jika atlet-atlet handal ini kembali lalu memperkuat TIm Sulteng, tentunya tidak hanya akan memperbaiki peringkat, tapi akan tercipta sejarah baru bagi Sulteng di pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia.
” Kalian berikan hujan emas bagi daerah lain, lebih berarti dan bangga memberikan satu emas untuk tanah kelahiranmu sendiri,” ujar Nizar.
KONI Sulteng kedepan tambah Nizar, selain akan terus menggeliatkan olahraga dengan capaian prestasi yang membanggakan, juga tidak menutup mata terhadap atlet-atlet penyumbang medali.
“KONI bersama Pmerintah Provinsi Sulteng, juga tetap memperhatikan masa depan atlet, setelah berjuang dan mengukir prestasi di berbagai iven, jadi tidak usah khawatir,” ujarnya.
Olehnya kata Nizar selaku Ketum KONI Sulteng, mengajak atlet-atlet potensial dan berprestasi Sulteng untuk berkontribusi
dan berperan aktif dalam mewujudkan visi Sulteng Emas 2024.
Penulis : Agus Manggona
Palu-Banyaknya pengelola dana hibah di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terseret oleh aparat penegak hukum (APH) menjadi perhatian KONI Pusat menggelar diskusi secara Webinar. Topiknya Akuntabilitas Pengelolaan Dana Hibah di Daerah dan Problematika. Menghadirkan narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP), Iwan Taufiq Purwanto, Kamis (5/8).
Menurut Iwan Taufiq, pentingnya membangun kepercayaan trust publik akan menjadikan lembaga KONI mendapat simpati, khususnya pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel untuk mendorong ketersediaan informasi. “BPKP sebagai lembaga akuntan negara menganut motto kawal akuntabilitas keuangan dan pembangunan nasional, akan terus mensosialisasikan tata kelola keuangan organisasi,” ujarnya, sambil mengurai dasar hukum pengawasan BPKP. Dengan mengaitkan dana hibah dan bantuan pihak ketiga dimomentum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Oktober mendatang, yang diselenggarakan oleh KONI Pusat. Iwan Taufiq yang membidangi PIP bidang Polhukum PMK, mengurai empat pilar utama program keolahragaan secara nasional bahkan internasional. Diakhir paparannya menyarankan penguatan kapasitas SDM dan tata kelola di KONI pusat dan daerah. Desiminasi keberlanjutan dalam rangka penerapan Permendagri 77 tahun 2020 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan khususnya yang mengatur mengenai belanja hibah.
Banyak pertanyaan saat sesi tanya jawab. Tapi substansinya sama. KONI Jawa Timur misalnya mempertanyakan belum ada adanya format baku tata kelola keuangan laporan pertanggungjawaban dana hibah di KONI seluruh Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit pengurus KONI kabupaten dan kota terseret seret dipanggil oleh APH. Sehingga saran KONI Jawa Timur, KONI Poso dan KONI Sumatera Utara dirangkum oleh moderator setelah diberi apresiasi oleh narasumber untuk dibuat dalam satu SOP sebagai standar baku LPJ Dana Hibah KONI se Indonesia. YLB
Palu- Pencapaian Anggi Setiawan, diberbagai kejuaraan road race baik itu skala Nasional, maupun level Asia semakin membuat rasa optimesme Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Sulawesi Tengah, bisa menyumbangkan medali di PON XX Papua 2021. Begitu pun dengan dua pembalap terbaik Sulteng lainnya, Ifan Rahmat dan Carlos De Melo.
Ketua Pengprov IMI Sulteng Andi Nur Lamakarate mengungkapkan, optimism ini bukan tanpa alasan. Jika kita mem-flashback capaian ketiga pembalap andalan Sulteng ini, rata-rata memiliki jam terbang dengan segudang prestasi baik itu, di ivent Kejuaraan Nasional (Kejurnas) maupun tingkat Asia.
Anggi Setiawan misalkan kata Anca sapaan akrab Andi Nur Lamakarate, selain pernah menjadi Juara 1 Road Rece Yamaha se Indonesia. Ia juga naik podium diajang Asia Road Racing Championship Johor Malaysia dan Thailand.
Bahkan pembalap asal Kota Palu ini pernah meraih podium juara flat-track di Motor Ranch, yang merupakan sirkuit pribadi pembalap legendaris Yamaha, Valentino Rossi.
“Anggi Setiawan juga salah satu murid andalan dan favorit ” The Doktor ” Valentino Rossi di Indonesia,” cetusnya.
Begitu pun dengan dua pembalap lainnya Irfan Rahmat asal Tolitoli dan Carlos De Melo asal Tojo Una-una. Irfan Rahmat pernah menjuarai Kejurnas Region Sulawesi. Hal yang sama ditorehkan Carlos De Melo, dimana pernah menjadi jawara di Kejurnas Region Sulawesi dan Jawa untuk kelas bebek standart. Keduanya juga lolos seleksi Pra PON Tahun 2019.
Hasil inilah yang membuat Pengprov IMI Sulteng semakin optimis menghadapi pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia. Terlebih lagi di PON XX Papua mendatang, para pembalap menggunakan kendaraan standar. Jadi kemampuan skill para pembalap menjadi penentu utama untuk menjadi yang tercepat.
“Saat ini tinggal bagaimana kita bisa tampil maksimal di PON XX mendatang. Sebab kalau bicara kendaraan semuanya sama-sama menggunakan motor standart,” kata Anca diruang kerjanya, Kamis (5/8/2021).
Bendahara Umum KONI Sulteng ini mengakui persaingan diantara pembalap di PON XX mendatang akan semakin ketat. Jadi perlu banyak latihan agar pembalap kita lebih siap dan matang.
Selain itu, tantangan lain yang akan dihadapi adalah lokasi balap motor yang di Sirkuit Fregeeb Waninggap Sai Gautak Tanah Miring Merauke. Anggi, Rahmat dan Carlos harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sirkuit tersebut.
” Yang jelas modal utama kita sudah ada, jadi saya optimis ketiga pembalap Sulteng ini mampu meraih prestasi di PON XX Papua,” pungkasnya.
Penulis : Agus Manggona
Palu – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Rusdy Mastura tak kuasa menahan tangis saat melepas jenazah
Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid (HS) Saggaf bin Muhammad Aljufri yang wafat Selasa (3/8/2021) sekira pukul 15.50 WITA.
Bung Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura, tak bisa membohongi diri. Dari raut wajahnya terpancar rasa kesedihan yang mendalam. Ia merasa kehilangan sosok orang tua, ulama besar, tokoh panutan, kharismatik yang sangat disegani dan dihormati.
“Jujur di mata Almarhum, saya ini anak non biologis Habib,” kata Cudy dengan mata berkaca- kaca, Rabu (4/8/2021).
Hal senada diungkapkan Walikota Palu Hadiyanto Rasyid. Orang nomor satu di Kota Kaledo ini pun tak kuasa membendung air mata kesedihan saat menyampaikan sambutannya.
“Kita semua sangat kehilangan tokoh, orang tua yang manjadi panutan ummat,” ungkap Hadiyanto di hadapan ribuan ummat.
Bahkan Hadiyanto sampai dua kali mengajak jamaah untuk mengirimkan suratulfaatihah.
Habib Ali Aljufri adik kandung almarhum menyampaikan amanah almarhum kepada Gubernur Rusdy Mastura dan Walikota Hadiyanto Rasyid untuk menjaga dan membantu Alkhairaat.
Kedua pemimpin di Sulteng ini berjanji akan menjadi garda terdepan untuk menjaga Alkhairaat. Apalagi di mata Almarhum, Rusdy Mastura adalah pemimpin yang tulus dan ikhlas.
Menurut Habib Ali, sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum mengungkapkan beberapa kalimat. Kalimat tersebut tiga kali diucapkan almarhum kepada sanak keluarga. Ungkapan almarhum ini kata Habib Ali, untuk Datuknya almarhum Guru Tua, Alhabib Idrus Bin Salim Al Djufri sebagai tanda almarhum benar-benar akan meninggal dunia.
“Aku sudah melakukan tugasku yaa Habib Idrus Bin Salim Aljufri. Saya sudah menjalankan amanah habib datukku,” ungkap adik almarhum menirukan ucapan almarhum yang disambut isak tangis keluarga di detik-detik meninggal dunia. (YLB)
Palu- Abnaul Khairaat meyakini kuat bahwa Habib Sayid Saggaf bin Muhammad Aljufri, meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Dan subhanallah, isyarat itu nampak pada beliau manakala sakit hingga mengembuskan nafas terakhirnya.
Keluarga Beliau (menantunya, red) Habib Ali Hasan Aljufri, menceritakan di kala mereka mendampingi Habib Saggaf saat sakitnya. Habib Ali mengaku bahwa tidak pernah dia mendengarkan ucapan yang sangat menggetarkan hatinya dari awal Habib Saggaf sakit hingga di akhir sakitnya.
“Detik-detik awal beliau sakit, tidak pernah beliau mengucapkan satu ucapan kecuali pada ucapan sakit terakhir ini. Beliau mengucapkan satu kalimat, beliau berteriak memanggil datuknya ‘Ya Habib Idrus, addaltu amanah’.. ‘Wahai datukku Habib Idrus saya sudah menjalankan amanah’,” ungkap Habib Ali saat menyampaikan sambutan keluarga di Pelepasan Jenazah Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, di Rumah Duka Jalan Sis Aljufri Palu, Rabu (4/8).
Kalimat itu menurut Habib Ali diucapkannya sebanyak tiga kali. Dari situlah Habib Ali yakin bahwa Habib Saggaf tidak akan lama lagi meninggalkan dunia.
Menurutnya peristiwa itu adalah pelajaran bagi para Abnaulkhairaat untuk melanjutkan perjuangannnya.”Ini pesan beliau menjaga Alkhairaat. Menjalankan amanah dari datuknya,” ujar suami dari Ketua Banaat Alkhairaat, Syarifah Mufidah Aljufri ini.
Selain itu, Habib Ali juga menceritakan, Habib Saggaf sebelum-sebelumnya seringkali membacakan ayat, “Innalladziina qaaluu Rabbunallahu, tsummastaqaamuu tatanazalu ‘alaihimul malaaikah allaa takhaafu walaa tahzanuu biljannati latii kuntum tuu’adun… ” Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
Dan itu terbukti di akhir-akhir masa sakitnya. Beliau Habib Saggaf pernah bertanya kepada mereka yang mendampingi, “Siapa mereka yang datang itu? Dhuyuf, tamu. Usykuruhum! Usykuruhum! Usykuruhum! Ucapkan terimakasih kepada mereka sudah datang”. Lalu beliau mengangkat tangan dan mengucapkan kepada tamunya “wa’assalamu.”
Namun “Mereka” yang tampak oleh Habib Saggaf itu, ternyata tidak tampak oleh keluarga yang mendampingi. Hanya Habib Saggaf yang melihat tamu-tamu itu (malaikat, red).
“Kemudian, kami bertanya kepada beliau, ada apa Aba? Beliau melihat ke wajah kami. Bisyarah mina Nabi, ada kabar gembira dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam,” ungkap Habib Ali lagi dengan suara yang bergetar.
Namun Habib Saggaf tidak menyampaikan apa kabar gembira dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Melihat isyarat-isyarat itu, Habib Ali memanggil Ustad Haikal Al-Amri, untuk bersama membacakan Ratib Al-Atthas, Surat Arrad, dan Surat Addukhan. Tepat sampai pada Surat Adhukhan ayat 56: Laa Yadzuuquuna fiihalmawta illal mawtatal uulaa wawaqoohum ‘azaabal jahiim (Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab neraka), habib mengembuskan nafas terakhirnya.
“Sampai pada ayat almawtatal uula, maka di situlah berakhirnya ruh dengan tenang. Setelah itu tiga ayat selanjutnya kita tutup dengan shadaqallahu’azhiim. Lalu saya lihat ternyata beliau sudah kembali ke Rahmatullah,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo ini.
Habib Saggaf dalam pesannya untuk Alkhairaat, tidak banyak. Menurut Habib Ali, pesan beliau hanyalah menjaga dan menghidupkan Alkhairaat. Dengan menjaga Alkhairaat hidupmu akan berkah.
Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri adalah ulama kharismatik di Indonesia Timur. Beliau adalah Ketua Utama Alkhairaat, organisasi Islam terbesar di Indonesia Timur, yang memiliki ribuan cabang di berbagai daerah. YLB
Tolitoli – Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) RI menemukan kejanggalan, perihal mekanisme dan penggunaan Dana Corrporate Social Responsibility (CSR) Bank Sulteng Cabang Tolitoli senilai Rp 1 miliar lebih yang tidak masuk ke rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Dana miliaran tersebut, sedianya untuk penanganan Covid -19 tahun 2020, yang di transfer ke rekening Bendahara Dinas Sosial (Dinsos) Tolitoli.
Dikutip dari salinan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI perwakilan Sulteng tahun 2020, disebutkan bahwa dana CSR Rp 1.017.400.456 yang dialihkan menjadi bantuan sembako kepada masyarakat miskin dalam menyikapi masa pandemi covid-19 disalurkan tidak melalui Rek Kas Umum Daerah (RKUD) melainkan melalui rekening yang dikelolah oleh Dinas Sosial Tolitoli, atas dana sumbangan tersebut BPK RI melakukan pengujian terkait pengelolaan dana sumbangan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan menunjukan bahwa terdapat ketidaksesuaian prosedur terhadap pengadministrasian sumbangan pihak ketiga pada Pemkab Tolitoli.
Rincian permasalahan tersebut dijelaskan yakni bendahara dan rekening sumbangan Covid-19 belum ditetapkan oleh Bupati, kemudian pencatatan dan pengesahan pendapatan dan belanja tidak dilakukan oleh OPD yang telah merealisasikan sumbangan pihak ketiga, proses pengadaan sembako dari sumbang CSR tidak sesuai ketentuan.
Imbas permasalahan tersebut telah mengakibatkan, sumbangan dana CSR berpotensi digunakan tidak sesuai ketentuan, pendapatan dan beban hibah atas sumbangan CSR tidak tercermin dalam laporan keuangan Pemkab Tolitoli tahun 2020.
Bahkan Kepala Dinas Sosial tidak melaporkan realisasi pendapatan dan belanja atas sumbangan dari pihak ketiga kepada Bendahara Umum Daerah (BUD), Bupati tidak menugaskan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) untuk melakukan pengawasan atas PBJ dalam penanganan keadaan darurat yang bersumber dari sumbangan pihak ketiga.
Pimpinan Cabang Bank Sulteng Tolitoli, Sultan mengungkapkan, bahwa ketika Pemkab Tolitoli mengajukan permohonan bantuan dana CSR, pihaknya langsung mengamini. Transfer dana ini bertahap dua kali. Pertama pada bulan bulan Juli Rp 532 juta lebih. Kemudian bulan Oktober sebesar Rp 484 juta lebih, sehingga totalnya mencapai Rp 1.017.400.456. Dana ini di transfer ke rekning Bendahara Dinsos Tolitoli.
” Memang setiap tahun BPD Sulteng memberikan dana CSR kepada Pemkab Tolitoli. Namun untuk tahun 2020 lalu, dana CSR tersebut untuk pembelian sembako bagi masyarakat miskin yang terdampak pandemu
I Covid -19,” pungkasnya.
Penulis : Mading
Palu – Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, menaruh harapan dan ekspektasi besar terhadap kontingan Sulteng yang akan berlaga, diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Oktober 2021 mendatang.
“Duta-duta olahraga Sulteng, harus bisa membuat sejarah baru di ajang PON Papua,” kata Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura saat membuka Pusdiklat Atlet PON Sulteng di Sutan Raja Hotel, Selasa (3/8/2021).
Menurut Cudy, untuk bisa mewujudkan niat, obsesi serta harapan tersebut kepada masyarakat utamanya para pengusaha perlu pula memberikan dukungan dan sokongan bagi kontingen Sulteng. Karena mereka duta-duta Sulteng yang akan menjejal kemampuan di ivent Nasional, dengan satu tekad, meraih prestasi dan mengharumkan nama Provinsi Sulteng.
Bung Cudy menegaskan, salah satu kebanggaan kita semua adalah cabang olahraga beladiri lolos untuk ikut PON Papua.
“Ini membuktikan jika Sulteng memiliki semangat juang yang tinggi,” cetusnya.
Cudy juga menaruh respek dan harapan terhadap Ketum KONI Moh Nizar Rahmatu atas dedikasi dan upayanya mempersiapkan kontingen Sulteng jelang PON Papua. Sejarah pertama, atlet-atlet Sulteng mengikuti Puslatda di hotel berbintang.
“Ini satu kemajuan dan keseriusan Pengurus KONI sebagai wadah organisasi Cabang Olahraga,” tandasnya.
Untuk merangsang dan memotivasi atlet-atlet Sulteng agar bisa berprestasi di ivent empat tahunan ini, dirinya akan memberikan bonus Rp 250 juta plus rumah bagi peraih medali emas.
Banjir hadiah dan bonus ini tidak hanya datang dari Gubernur, Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi yang juga mantan atlet Taekwondo akan memberikan bonus Rp 25 juta kepada atlet asal Kabupaten Sigi yang berhasil menyumbangkan medali emas bagi kontingen Sulteng. Kemudian Rp 15 juta peraih perak dan Rp 10 juta medali perunggu. Tidak hanya itu, Samuel juga akan memberikan uang cash tambahan bagi yang meraih medali.
Ketum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu tak mau ketinggalan. Nizar yang juga Wasekjen GP Anshor ini akan memberikan cash tambahan bagi penyumbang medali dan akan diberikan sebelum keluar dari arena pertandingan.
Nizar juga sangat mengapresiasi dukungam moral dan semangat Gubernur Sulteng buat duta-duta olahraga Sulteng yang akan berlaga di PON Papua.
Bagaimana tidak, kata Nizar, Gubernur Cudy tidak hanya menambah anggaran KONI dan Rp 8 miliar menjadi Rp 15 miliar, tetapi menaikkan bonus bagi peraih medali emas, dari Rp 150 juta menjadi Rp 250 juta.
Di saat bersamaan, Imelda Liliana Muhidin selaku Komandan Puslatda merinci bahwa kontingen Sulteng yang akan berlaga di PON XX Papua terdiri dari 62 atlet dari berbagai Kabupaten/Kota di Sulteng, diantaranya Sigi 12 orang, Parimo 2 orang, Banggai Kepulauan 2 orang, Donggala 4 orang, Poso 6 orang, Buol 2 orang, Banggai 2 orang, Morowali 2 orang, Kota Palu 22 orang dan Tolitoli 2 orang. “Atlet-atlet Sulteng akan berlaga di 18 Cabang Olahraga,” tandasnya.
Penulis : Agus Manggona
Palu- KONI Provinsi Sulawesi Tengah beserta seluruh insan olahraga daerah ini berada di tahun prestasi. Bahkan PON XX Papua 2021, selain menjadi misi utama pencapaian prestasi olahraga, sekaligus momentum strategis perbaikan peringkat Sulteng diajang empat tahunan.
Ketua Umum (Ketum) KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu, SSos.MSi menegaskan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) ke- XX pada Oktober 2021 di Papua, harus menjadi tonggak sejarah kabangkitan olahraga dan prestasi bagi daerah ini.
Bagi KONI, PON Papua bukan lagi menjadi ajang mencari pengalaman, tapi ambisi meraih medali.
“KONI Sulteng di PON Papua nanti optimis akan meraih medali emas. Jika di ivent PON sebelumnya, kontingen Sulteng hanya mampu meraih 2 medali emas, dari atlet Dayung Yordan Yorri Maula, maka di Tahun 2021 ini, kontingen Sulteng minimal bisa meraih 3 emas. Dengan raihan medali tersebut, sekaligus akan dapat memperbaiki peringkat dari PON sebelumnya di Jawa Barat,” kata Nizar Rahmatu saat menggelar Media Gathering KONI Sulteng yang dihadiri Gubernur Rusdy Mastura, Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf, MA dan Sekum KONI Husen Alwi, ST, usai pembukaan Pusdiklat Atlet PON Sulteng di Sutan Raja Hotel, Selasa (3/7/2021).
Optimisme bisa meraih emas tersebut kata Nizar Rahmatu, dari cabang olahraga Taekwondo, Karate, Sepak Takraw Putri, Paralayang, Bilyar, Muaythai dan Dayung.
”Meski demikian, KONI Sulteng juga tidak mengabaikan cabang olahraga lainnya yang diharapkan dapat meraih medali emas di PON Papua nanti,” Ungkap Nizar Rahmatu.
Menurut Nizar Rahmatu, untuk merebut pundi-pundi medali, Ia mengintruksikan kepada seluruh atlet untuk menanamkan loyalitas dan dedikasi tinggi di dalam sanubarinya demi nama baik Provinsi Sulteng.
” Kepada cabang olahraga mari kita bersungguh- sungguh menyiapkan atlet kita sebaik mungkin untuk meraih prestasi maksimal pada PON Papua. Sudah bukan jamannya lagi, PON menjadi ajang mencari pengalaman, semua cabor harus punya target realistis medali apa yang bisa diraih” pungkasnya.
Sementara Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura Rusdy Mastura, mengungkapkan bahwa pemerintah Provinsi akan menyiapkan bonus 1 unit rumah tipe 45 bagi Atlet Sulteng peraih medali emas di PON Papua.
“Pemerintah Daerah akan terus memberikan apresiasi dan dukungan terhadap atlet- atlet agar terus berprestasi dan mengharumkan nama Sulawesi Tengah dikancah nasional,” kata Bung Cudy sapaan akrab Gubernur.
Bung Cudy juga mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap kepengurusan KONI Sulteng dibawah kepemimpinan Nizar Rahmatu.
Terbukti baru beberapa lama menjabat, KONI Sulteng langsung melakukan terobosan dan kerja nyata dalam upaya meningkatkan prestasi olah raga di daerah ini.
Penulis : Agus Manggona
PALU – Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saiyid Saggaf Muhammad Aljufri, wafat pada Selasa, 3 Agustus 2021, sekira pukul 15.50 WITA di Rumah Sakit Alkhairaat, Palu.
Habib Saggaf Aljufri yang lahir pada 17 Agustus 1937 itu, sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Alkhairaat, karena sedang sakit.
Habib Saggaf, dikenal sebagai seorang cendekiawan Islam Indonesia asal Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara.
Selain pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Habib Saggaf juga pernah menjadi anggota MPR dari Sulawesi Tengah.
Habib Saggaf menyelesaikan pendidikannya di Muallimin Alkhairaat di Palu, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir tahun 1959 dan meraih gelar sarjana pada 1963, kemudian melanjutkan ke Strata Dua di universitas yang sama, lulus tahun 1967.
Setelah kembali dari Al Azhar, Habib Saggaf Aljufri membaktikan diri dan ilmunya untuk Alkhairaat. Beliau juga aktif berdakwah di seluruh pelosok Tanah Air, sekaligus mendirikan madrasah Alkhairaat.
Di usia yang sudah sangat sepuh, Habib Saggaf tidak pernah meninggalkan dakwahnya. Beliau terus berdakwah di masjid dan di beberapa wilayah di Tanah Air seperti Ternate dan Kalimantan.
Alkhairaat berduka dan sangat kehilangan sosok ulama kharismatik itu. Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Innalilahi wainna ilaihi raji’un.
DIIMBAU TAHLILAN DI RUMAH MASING-MASING
Sementara itu, Pengurus Besar (PB) Alkhairaat mengimbau, seluruh Komisariat Wilayah (Komwil) Alkhairaat dan Komisariat Daerah (Komda) agar melaksanakan tahlilan atas meninggalnya Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, di tempat masing-masing.
“Kita berada di tengah pandemi Covid-19, jadi diimbau agar tahlilan di rumah masing-masing. Sedangkan di Palu akan dilaksanakan di Masjid Alkhairaat, tapi nanti kita melihat situasinya,” imbau Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, Selasa, 3 Agustus 2021.
Menurut Habib Ali, jenazah akan dilepas pada Rabu, 4 Agustus 2021, sekira pukul 10.00 WITA. Jenazah Ketua Utama Alkhairaat akan dishalatkan di kompleks Alkhairaat, tepatnya di lapangan di dalam depan Gedung Almuhsinin dan dimakamkan di Masjid Alkhairaat, tepat di samping adiknya, HS Abdillah bin Muhammad Aljfuri.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melayat atau menghadiri pemakaman besok agar menerapkan protokol kesehatan,” imbau Habib Ali.
Gubernur Sulteng, Wali Kota Palu dan Habib Ali Muhammad Aljufri akan melepas jenazah Habib Saggaf Rabu besok. *
